ArenaLTE.com - Masa depan industri telekomunikasi mendapat tantangan baru seiring trend teknologi yang semakin berkembang. Tantangan tersebut tidak hanya datang dari industri ICT melainkan masyarakat yang saat ini mengutamakan inovasi, kreativitas dan kehandalan network yang disiapkan oleh penyelenggara network.

Untuk itu Lintas Group kembali mengadakan seminar dan pameran bertajuk Lintas Teknologi Solution day 2016 di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Pacific Place, Jakarta pada 3 November 2016. Lintas Teknologi Solutions Day 2016 ini akan membawa pentingnya industri telekomunikasi dan sistem keamanan dibidang ICT, sekaligus menunjukkan perkembangan dan inovasi terbaru di indonesia.

Paisol, CEO PT Lintas Teknologi Indonesia ketika membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa melalui event Lintas Teknologi Solutions Day 2016 diharapkan dapat membuka cakrawala penggiat telekomunikasi tentang solusi information Communication Technology (ICT) di Indonesia pada masa mendatang, melalui pemaparan mitra kelas dunia seperti Juniper Networks, Nokia, Utimaco, Infoblox, FireEye, F5, Fortinet, EXFO, Oracle, Sonus & Comarch.

Bertindak sebagai keynote speaker pada acara tersebut adalah Budi Rahardjo (Technopreneur & Security Expert), Achmad Zaky (Founder & CEO BukaLapak), Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dan perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan informatika) yang sekaligus membuka seminar dan Pameran yang akan diselenggarakan selama satu hari tersebut.

Lintas Teknologi Solutions Day 2016Penerapan Smartcity Di Bandung

Ridwan Kamil selaku walikota Bandung ketika menjadi keynote speaker pada acara Lintas Teknologi Solutions Day 2016 mengungkapkan bahwa kehadiran dan penerapan teknologi digital di Kota Bandung mampu merubah dan meningkatkan layanan publik menjadi lebih baik. Anggaran IDR1triliun dari APDB Bandung dialokasikan khusus untuk pengembangan teknologi.

Diungkapkannya bahwa penduduk Bandung sangat melek teknologi, dari 2,4 juta warga Bandung ada 2,1 juta pemilik akun Facebook. Ketika dunia sudah saling terkoneksi, layanan sosial media bisa digunakan untuk mapping dan memantau berbagai “kicauan” di tiap kelurahan guna mengetahui apa saja yang diobrolkan oleh mayarakat.

Penerapan Smartcity di kota Bandung berhasil merevolusi mental Bandung. Penerapan software e-budgeting, melakukan observasi lalulintas dan cuaca, koneksi untuk e-demokrasi online communication lewat sosial media hingga pelayanan publik semua serba terbuka dan transparan lewat penerapan teknologi digital.

Kang Emil menambahkan kini semua biroksasi publik tidak lagi ada pertmeuan antara warga dengan warga untuk menghindari terjadinya kasus pungli, semua dilakukan seba digital dan online. Masyarakat bisa langsung mengevaluasi pelayanan publik yang kurang baik atau melaporkan pejabat yang menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

Hal ini menjadikan Bandung mendapatkan Rangking 1 akuntabilitas diantara 500 kota lainnya, dan korupsi menurun hingga IDR30miliar pertahun. Kunci utamanya adalah inovasi dengan struktur organisasi dan peratutan daerah yang berbasis teknologi. Mudah-mudahanan smartcity bukan hanya hanya sekedar jargon dan gaya-gayaan, namun benar-benar menjadi kebutuhan, pungkasnya.