ArenaLTE.com - Tim pengendali kemanan siber milik perusahaan semakin tertantang untuk menyelidiki dan mengatassi berbagai ancaman baru yang kini menyerang dengan cara yang canggih.
 
Untuk merespon hal ini, Symantec baru-baru ini meluncurkan layanan terbaru mereka yaitu Managed Endpoint Detection and Response (MEDR) terbaru dan teknologi EDR 4.0.
 
Layanan ini sengaja dihadirkan untuk mengatasi serangan siber yang canggih dengan menggunakan analitik berbasis Artificial Intelligence (AI) dan otomatisasi.
 
Layanan MEDR dari Symantec memanfaatkan kekuatan EDR 4.0 untuk meningkatkan respons terhadap insiden, pelacakan ancaman dan forensik.
 
Kombinasi yang kuat antara Symantec EDR 4.0, platform teknologi SOC, dan Global Intelligence Network, memungkinkan para analis Symantec untuk menyediakan keahlian mereka selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
 
Kemampuan pelacakan ancaman, investigasi jarak jauh, dan penanggulangan endpoint yang terkelola memungkinkan tim keamanan di seluruh dunia untuk tetap selangkah lebih maju dari ancaman.
 
Fitur-fitur terbaru dari layanan ini diantaranya : “Banyak pelanggan tidak dapat menemukan cukup banyak ahli keamanan siber untuk memenuhi kebutuhan. Layanan MEDR kami menghadirkan akses terhadap para analis SOC Symantec yang luar biasa dan teknik pembelajaran mesin yang canggih untuk mengurangi beban karyawan dan mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk menginvestigasi insiden,” kata Art Gilliland, EVP dan GM Enterprise Products, Symantec.
 
“Untuk perusahaan-perusahaan dengan tim respons keamanan yang tangguh, EDR 4.0 kini tersedia di perangkat apa pun, di mana pun, sebelum atau sesudah serangan terjadi untuk menyediakan deteksi dan respons yang komprehensif.”
 
EDR 4.0 dari Symantec terus memperbarui mesin deteksi yang berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan penelitian ancaman dari kelompok peneliti dan telemetri global elit dari Symantec dari 175 miliar endpoint guna melatih analitik dalam mendeteksi pola serangan baru.
 
EDR 4.0 kini tersedia di perangkat apa pun, di mana pun, sebelum atau sesudah serangan terjadi. Fitur-fitur baru di antaranya: “Banyak perusahaan berjuang dalam hal deteksi ancaman dan respons insiden karena volume dan kecanggihan serangan, serta berkembangnya percobaan serangan. Mereka juga menghadapi banyak tantangan termasuk volume peringatan dan ketergantungan yang berkelanjutan akan proses manual,” ujar Jon Oltsik, ESG Senior Principal Analyst.