Ajang Kaspersky Lab Cyber Insight 2018 ini juga mengeksplorasi apa saja kebutuhan sebuah organisasi dalam membangun strategi pertahanan dunia maya yang kuat untuk membantu mengatasi risiko keamanan seperti deteksi serangan baru dan prediksi ancaman kompleks di masa depan.
Yeo Siang Tiong selaku General Manager South East Asia, Kaspersky Lab ketika membuka acara Kaspersky Lab Cyber Insight 2018 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta (17/10) mengungkapan bahwa acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan terbaru bagi seluruh perusahaan dalam mengelola dan menerapkan strategi dalam keamanan.
Menurut Yeo Siang tiong, Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Kaspersky Lab. Dengan jumlah penduduk yang besar dan pembangunan kesiapan infrastruktur pasar yang terus dibangun Indonesia merupakan potensial market.
Dari sisi bisnis, hingga saat ini perkembangan bisnis B2B dan B2C Kaspersky Lab dengan komposisi berimbang 50-50 dan diharapkan akan terus berkembang. Apalagi melihat peserta acara ini yang dihadiri oleh lebih dari 120 organisasi di Indonesia.
Kerjasama sudah dilakukan oleh Kaspersky dengan hampir semua segmen industri di Indonesia, mulai dari Finansial, banking, Pemerintahan dan berbagi segmen industri lainnya.
Dalam ajang Kaspersky Lab Cyber Insight 2018 di Jakarta Vitaly Kamluk sebagai Director, Global Research & Analysis Team, APAC mempresentasikan APAC ThreatScape 2018, terungkap bahwa ancaman siber terhadap perusahaan khsususnya di negara APAC semakin gencar.
Menurut Vitaly, ada sekitar 41,582,185 ancaman web yang terdeteksi dimana 38.2% pengguna mengalami serangan dan serangan lokal terdeteksi ada sekitar 88,032,412 dimana 62,4% pengguna mengalami serangan.
Ancaman siber dari para organisasi penjahat siber juga semakin canggih sebut saja lazarus, Bluenorof dan yang terbaru yaitu Roaming manthis yang mampu menyerang smartphone Android dan iOS.
Roaming Manthis, jika terkoneksi dengan komputer atau laptop maka akan terkena berbagai serangan lainnya seperti Mining dan Phising. Diam-diam mereka melakukan penggalian cyptocurrency dalam smartphone atau laptop yang kita gunakan.
Untuk meningkatkan kemampuannya mencegah ancaman siber yang semakin canggih, Kaspesky Lab juga sudah menerapkan teknologi Artificial Intelligence dengan kemampuan machine learning yang canggih untuk menganalisa data-data malware dan ancaman yang terjadi.
Kecanggihan teknologi akan mempercepat kinerja akses deteksi malware, virus dan ancaman siber yang terjadi dengan lebih cepat dan efektif. Memang kita terus mengembangakn teknolgi ini namun sentuhan kecerdasan manusia juga tidak bisa kita tinggalkan karena ada beberapa hal yang juga masih membutuhkan sentuhan kecerdasana manusia untuk menganalisa berbagai ancaman siber yang muncul.
Dalam ajang Kaspersky Lab Cyber Insight 2018 di Jakarta ini juga dijelaskan berbagai solusi yang ditawarkan oleh Kaspersky Lab. Pendekatan Manajemen Ancaman dan Pertahanan dengan memberikan kombinasi unik dari teknologi dan layanan terkemuka yang mendukung penerapan Strategi Keamanan Adaptif.
Dengan pendekatan ini, organisasi dapat mendapatkan proyeksi lengkap mengenai siklus ancaman dan beralih dari model keamanan proaktif menuju keamanan reaktif berdasarkan manajemen risiko, pemantauan yang berlanjut di seluruh jaringan organisasi diiringi dengan kemampuan remediasi ancaman tercanggih.
“Kaspersky Lab dan bisnis di Indonesia sendiri akan terus membangun kerjasama kedepannya dengan lebih baik karena plan dan tujuan dari Kaspersky Lab sendiri tidak hanya membantu dalam posisi secara komersial, namun tetap berorientasi dalam memberikan proteksi terbaik kepada pelanggannya secara menyeluruh” kata Dony Koesmandarin selaku Territorial Manager Kaspersky Lab SEA.
