ArenaLTE.com - Selain bertarung di pasar chip prosesor, sejak dua tahun belakangan Qualcomm dan Intel juga melebarkan pertarungannya ke pasar drone (pesawat tanpa awak) dan sistem pendukungnya. Tak ingin kalah strategi dari Qualcomm, Intel belum lama ini memperkenalkan sosok drone yang bisa dirakit sendiri sesuai selera pemiliknya. Disebut sebagai Intel Aero drone yang digadang dengan tagline ‘ready to fly.’

Aero Drone mengusung desain quad copter. Drone ini dibangun di atas UAV (Unmanned Aerial Vehicle) developer kit. Di dalamnya termasuk keberadaan Intel Aero compute board dengan dukungan prosesor Intel Atom quad-core dan sistem operasi Linux. Nantinya drone Aero juga akan diintegrasikan dengan teknologi Intel RealSense & software development kit AirMap. Canggih banget, ya?

Dengan tawaran ‘build your own,’ seolah Intel ingin menggarap pasar developer dan ‘pengoprek’ yang sering tertantang untuk mengembangkan sesuatu menjadi bentuk lain. Salah satu kebisaan yang sudah nampak dari Aero drone adalah sebagai wahana pendeteksi asap. Wah, berarti potensinya besar banget nih kalau bisa dirancang sesuai selera.


Brian Krzanich, CEO Intel memarmerkan Aero drone yang siap terbang
Brian Krzanich, CEO Intel memarmerkan Aero drone yang siap terbang[/caption]

Meski begitu, Intel menjamin untuk merakit drone ini tak akan terlalu suit, cukup sematkan Intel Aero compute board pada kerangka (frame) yang sudah dilengkai motor (mesin), kemudian pasang baling-baling, controller, lalu terakhir tambahkan sensor serta kamera Intel RealSense.

Selain Aero drone, Intel juga memamerkan drone Yuneec Topan H yang dilengkapi teknologi Intel RealSense. Drone ini tidak hanya memiliki navigasi yang cerdas karena mampu menghindari rintangan, tetapi juga dapat memetakan jalur alternatifnya. Dikutip dari situs resminya, Intel Aero compute board dipasarkan dengan harga US$ 399.
 

BACA JUGA:
Keren! Nokia Pakai Drone untuk Gelar Layanan 4G LTE di Pedesaan
Setelah Tongsis, Tren Berikutnya Adalah Selfie Drone


Seperti halnya Qualcomm, Intel juga menyadari diperlukan aliansi dan akuisisi teknologi dari perusahaan lain untuk bertarung di pasar drone. Intel sampai saat ini telah berinvestasi di startup teknologi drone, termasuk Yuneec, Airware, dan Precision Hawk, pembuat sayap drone dan software untuk pertanian dan drone komersial lainnya. Pada Januari 2016, Intel juga telah mengakuisisi Ascending Technologies, perusahaan teknologi autopilot asal Jerman.