Program Sekolah Staf Presiden baru saja diluncurkan pada tahun 2022. Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari tersebut, diikuti oleh 200 peserta program. Pelatihan TIK meliputi berbagai bidang, termasuk kepemimpinan digital, tren pengembangan teknologi digital terkini, serta peluang dan tantangan di era digital.
Jenderal TNI (Purn.) Dr. Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Republik Indonesia, menyampaikan apresiasi kepada Huawei atas kolaborasi erat selama ini dalam mendukung pengembangan talenta digital Indonesia.
“Sebagai penyedia TIK global terkemuka, keahlian Huawei sangat berharga untuk memperluas pengetahuan para peserta pelatihan dan memperkaya keterampilan mereka. Kerja sama dengan pihak swasta ini penting untuk memenuhi kebutuhan sekitar 9 juta SDM mumpuni yang menguasai teknologi digital terdepan sampai tahun 2030. Mereka juga perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai Kepemimpinan Digital, Budaya Digital, Ekosistem Digital, serta Kerja dan Bisnis Digital. Kami berharap semakin banyak pihak swasta lain dapat turut berpartisipasi dan berkontribusi melalui berbagai inovasi dan inisiatif lainnya,” tegas Moeldoko.
Sebelumnya, pada Maret 2021, Huawei telah mendukung pelatihan teknologi digital KSP sebagai tindak lanjut atas penandatanganan MoU antara KSP dan Huawei pada Oktober 2020 mengenai pengembangan 100 ribu talenta digital Indonesia hingga 2024. Hingga Oktober tahun ini, lebih dari 68 ribu talenta digital telah menerima manfaat dari program 100 ribu talenta digital yang diinisiasi oleh KSP dan Huawei tersebut.
Kegiatan tersebut juga menegaskan komitmen ‘Huawei I Do Contribute’ dalam mengembangkan talenta digital yang mumpuni sebagai kontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
Jacky Chen, CEO, Huawei Indonesia, mengungkapkan, “Hadir dan tumbuh bersama Indonesia selama lebih dari 22 tahun, Huawei terus berkomitmen untuk terlibat langsung dalam pengembangan ekosistem TIK di tanah air dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk lembaga pemerintah seperti KSP. Pelatihan bersama KSP dan Huawei bertajuk “Digital Melayani” atau DILAN ini merupakan praktik baik untuk mendukung terciptanya generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) serta pengetahuan teknologi yang mumpuni di era transformasi digital," ucap Jacky Chen.
Sementara itu, Juri Ardiantoro, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, KSP, menyampaikan, "Industri TIK seperti Huawei berperan signifikan dalam membentuk talenta digital Indonesia. Pemerintah mengajak pihak swasta untuk turut bersinergi dengan pemerintah untuk terus membangun ekonomi digital dan kemajuan Indonesia. Ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan lompatan besar yang inovatif melalui akselerasi transformasi digital Indonesia," tutur Juri.
Senada, Marsekal Pertama TNI R. Tjahjo Kurniawan S.T., M.Si., Direktur Politeknik Siber dan Sandi Negara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang tampil sebagai pengajar tamu pelatihan TIK tersebut mewakili BSSN, mengatakan, “Kami mengapresiasi kontribusi industri TIK seperti Huawei dalam penguatan keamanan siber. Hal ini sejalan dengan arah yang digariskan Pemerintah Indonesia untuk menempatkan keamana siber sebagai salah satu pilar utama bagi suksesnya transformasi digital yang lebih inklusif, berkesinambungan, tangguh dan aktif mendorong kerjasama antara pemangku kepentingan publik dan swasta.” Pelatihan TIK generasi milleal yang sebelumnya mengikuti seleksi Sekolah Staf Presiden menunjukkan sinergi erat utuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Menurut Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia, program pengembangan talenta digital Huawei juga membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan berbagai kebijakan publik demi penguatan ekosistem digital sekaligus mengurangi kesenjangan akan SDM yang cakap digital agar dapat memenuhi kebutuhan industri.
“Pengembangan talenta digital yang dilakukan Huawei bersama dengan KSP ini selaras dengan tujuan pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengembangan talenta digital yang berdaya saing secara global melalui berbagai terobosan kebijakan, serta tata kelola da pembinaan talenta nasional yang komprehensif, berkelanjutan, dan inovatif. Dalam persiapan SDM tersebut, perlu dukungan industri dan pengembang teknologi dalam membekali SDM agar menjadi talenta yang terampil dan cakap digital. Sebagai pengembang teknologi dan mitra industri, Huawei turut mengemban tanggung jawab untuk mendukung ketersediaan SDM digital yang mumpuni dan siap kerja," tutur Yenty Joman.
Untuk itu, Huawei memilih beberapa topik-topik pelatihan TIK termasuk Kepemimpinan Digital, Tren Transformasi Digital dan Inovasi Bisnis, Ekonomi Digital dan Inovasi Industri, serta Transformasi Digital Industri yang dimampukan Teknologi Cloud.