ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Cyanogen Inc. sudah memasang kuda-kuda dan mulai melirik potensi mengembangkan smartphone sendiri. Perusahaan ini bahkan mulai bekerjasama dengan beberapa OEM untuk membuat sejumlah perangkat seharga 75 dolar AS. Rencananya, smartphone ini akan membidik beberapa pasar sekaligus. Cyanogen menjanjikan performa tinggi dari hardware murah dengan menjauhkan bloatware yang bisa mengganggu kinerja.
Smartphone ini bakal mengoperasikan CyanogenOS 13 yang berjalan di atas Android 6.0 Marshmallow. Smartphone ini kemungkinan akan segera keluar awal tahun depan. Menyusul dengan versi ROM (CyanogenMod 13) yang bakal rilis lebih dulu. Diperkirakan akhir tahun ini atau paling lambat awal 2016.
Tim dari Cyanogen akan menyediakan SDK untuk aplikasi custom buat partner mereka (dibedakan sesuai dengan OEM dan wilayah) dan memastikan tak ada tumpang tindih. Dijamin pula bahwa tidak akan ada dua aplikasi yang melakukan hal sama (perangkat berbasis Android kadang memiliki dua browser, dual email client, dua kalender dan lain-lain).
Tapi rencana Cyanogen bukan hanya alternatif baru untuk ponsel seharga 100 dolar AS saja. Steve Klondik dari Cyanogen juga mengaku tengah menyiapkan ‘sesuatu’ dan menjanjikan sebuah perangkat flagship juga. Saat ini, ponsel yang mendukung CyanogenOS bisa ditemukan pada produk Yu, Zuk, Wileyfox, BQ dan Smartfren.
Cyanogen memang banyak mengungkap rencana untuk 2016, banyak proyek yang siap digeber mulai dari hardware baru, developer support higga versi Marshmallow dari sistem operasi custom mereka. Sistem operasi baru mereka akan menyumbang peran kunci dalam visi mereka di masa mendatang khususnya untuk hardware.
Ujung-ujungnya, Cyanogen berharap bisa memberikan pengalaman baru buat pengguna Android saat ini. Satu hal yang sudah jelas, Cyanogen ingin menyuguhkan handset murah yang bebas dari bloatware dan didukung dengan sistem operasi yang selalu up to date. Persis dengan inisiatif yang dikembangkan Google lewat Android One.
Di sisi lain, rumor terbaru menyebutkan jika inisiatif mulia Google (Android One) menghadirkan produk murah untuk negara berkembang itu mulai kehilangan arah. Jadi Cyanogen bisa saja menjadi angin segar. Meski memang segmen entry level memiliki tingkat kompetisi yang tinggi, tapi Cyanogen berharap smartphone besutan mereka bisa tampil menonjol, khususnya di sektor user experience.