ArenaLTE.com - Menurut riset terbaru Google dalam laporan e-Economy SEA 2018 menunjukkan bahwa ekonomi digital di Indonesia telah mencapai USD27 miliar atau sekitar IDR391 triliun.
Angka tersebut menjadikan transaksi ekonomi digital di Indonesia berada di peringkat pertama untuk Kawasan Asia Tenggara. Dari angka tersebut, USD12 miliar di antaranya disumbangkan dari sektor e-commerce.
Selama 4 tahun terakhir, e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500 persen, yang membuat peluang pemasaran online menjadi semakin besar.
Melihat potensi ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sepakat melakukan kolaborasi dalam upaya perluasan pemasaran pelaku usaha binaan BPPT melalui Bukalapak sebagai platform ecommerce pertama untuk kerjasama digital.
Kesepakatan kedua belah pihak ini ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid dengan Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT Anugerah Widiyanto. Momen ini disaksikan langsung oleh Kepala BPPT Hammam Riza.
Para pelaku usaha binaan BPPT Ini menghasilkan produk dan jasa hasil pengembangan teknologi. Inovasi yang ditawarkan beraneka ragam dan diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan masyarakat, mulai dari hortikultura organik, berbagai produk makanan dalam kemasan, solar system water pumping, hingga pembangkit uap batubara.
Dengan kerjasama ini Bukalapak akan menjadi mitra National Science Techno Park yang menghidupkan ekosistem inovasi digital binaan BPPT.
Lingkup dari kerjasama tersebut antara lain pelaksanaan pelatihan pemasaran online, kegiatan penelitian bersama, pembentukan jejaring antara para pengusaha pemula di bidang teknologi dengan komunitas pelapak, serta membuka peluang proyek kerja sama.
Segera setelah kesepakatan ini dibuat, tenant-tenant yang berhasil diakuisisi dalam kerjasama ini dapat memiliki sebuah QR code yang akan ditempel pada produknya. Saat QR code tersebut di-scan, maka akan langsung tersambung ke tokonya yang berada di Bukalapak.