ArenaLTE.com - Adanya shifting teknologi dari on premise ke cloud menjadikan teknologi cloud sebagai pilihan andalan bagi industri  untuk menyimpan data maupun sebagai platform pengembangan aplikasi bisnis. Bahkan dewasa ini, platform cloud sudah terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI) demi terciptanya aplikasi bisnis yang inovatif dan pintar.
 
Namun sayangnya ketersediaan SDM TI terampil di bidang cloud dan AI masih terbilang rendah. Merespon kebutuhan tersebut, Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi TI dan anak usaha CTI Group, menyelenggarakan workshop dan hackathon bagi mahasiswa sebagai bentuk dukungan penetrasi AI berbasis cloud di sektor pendidikan.
 
BPT, berkolaborasi dengan IBM, mengenalkan teknologi AI berbasis cloud berikut manfaat dan implementasinya kepada para calon programmer dalam workshop yang berlangsung di Universitas Bina Nusantara dan Gunadarma di Jakarta.
 
Teknologi ini merupakan hasil perpaduan Bluemix, sebuah layanan Cloud-Platform as a Service (PaaS) dengan Watson, solusi AI yang ditanamkan dalam Bluemix untuk menghasilkan aplikasi bisnis yang cerdas dan inovatif.

Penetrasi-AI-berbasis-Cloud
 
Dalam workshop tersebut, para peserta tidak hanya belajar mengenai cloud platform sebagai infrastruktur untuk membuat, menjalankan, dan mengembangkan berbagai aplikasi seperti website, mobile, big data, dan smart devices tapi juga mengeksplorasi dan berkreasi dengan fitur AI secara gratis di antaranya fitur chatbot, recognition emotion, dan language.
 
Presiden Direktur BPT Lugas M Satrio menjelaskan jika layanan AI berbasis cloud akan menjadi elemen penting dalam infrastruktur TI enterprise, namun dalam pengadopsiannya masih terkendala dengan ketersediaan SDM berkualitas di bidang tersebut. Kami juga melihat bahwa pengembangan software saat ini sudah lebih modern, cepat dan pintar melalui kehadiran cloud platform yang dikolaborasikan dengan fitur AI.
 
“Untuk itu, di sini kami hadir membantu para mahasiswa menjadi calon tenaga kerja terampil di era cloud di mana mereka dapat memanfaatkan tools cloud platform dan AI agar proses pengembangan software dapat berjalan lebih mudah dan kreatif,” ujarnya.
 
Selain enablement dan awareness yang dilakukan kepada mahasiswa, BPT juga mengundang para calon programmer untuk mengasah lebih dalam skill mereka dalam kompetisi pembuatan aplikasi atau online hackathon bertajuk Bluemix Challenge yang akan berlangsung pada 26 September hingga 30 Desember 2017.
 
Setiap tim, maksimal beranggotakan tiga orang, wajib menggunakan Bluemix dalam pembuatan aplikasi baik web-based maupun mobile setelah mendaftar di Forum BPT Bluemix Community (BBC) via online di www.bluepowertechnology.com/bbc. Adapun penjurian dilihat dari enam kriteria, yaitu keunikan aplikasi, kegunaan dan dampak, kelengkapan, fitur, tampilan, dan banyaknya services Bluemix yang digunakan. Peserta yang menang akan mendapatkan hadiah berupa pemasaran aplikasi dan profit dari penjualan aplikasi tersebut.
 
Bluemix sebagai cloud platform memiliki engine berbasiskan Cloud Foundry, yaitu open source project untuk membangun layanan Cloud PaaS. Tidak seperti kompetitornya, Bluemix memiliki kemampuan analitik yang memungkinkan pengguna membuat aplikasi dan layanan yang lebih pintar dan menarik.
 
Dengan Bluemix, pelanggan dapat mengatur aplikasi dan datanya sendiri, sedangkan infrastruktur seperti runtime, sistem operasi, jaringan, server, penyimpanan, virtualisasi, dan perangkat keras disediakan serta dirawat langsung oleh IBM. Pengguna tidak perlu repot dalam hal pengaturan dan perawatan terhadap aplikasi yang dibuat karena mereka dapat langsung mencoba membuat aplikasi dan menyimpan kode serta datanya secara awan.