Plus
- Material berkualitas
- Strap kulit
- Fast charging
- Anti air, anti debu
Minus
- Baterai hanya bisa bertahan dua harian
- Tak ada monitor detak jantung
Score: 7.2
DESAIN
LAYAR
KAMERA
MULTIMEDIA
PERFORMA
VALUE FOR MONEY
Smartwatch besutan Asus ini berupaya mencuri-curi celah di antara para rivalnya, terutama dari segi harga. Yups, peminat bisa memboyong Asus ZenWatch 2 dengan harga lebih miring ketimbang smartwatch lain seperti Apple Watch atau Moto 360. Tapi, performa tentu saja soal lain, apakah produk Asus ini bisa berkompetisi?
Setup
Untuk bisa menggunakan perangkat ini, kita harus mengaktifkannya terlebih dahulu lantas melakukan sinkronisasi dengan ponsel. Proses ini sedikit menyita waktu, membutuhkan kurang lebih setengah jam. Selain itu, smartphone yang akan di-pairing dengan jam pintar ini harus terpasang aplikasi Android Wear terlebih dahulu. Semua bisa dilakukan via koneksi Bluetooth. Ikuti perintahnya dan konfirmasi kode serupa yang muncul di layar smartwatch dan smartphone.
Desain dan Display
Secara desain, smartwatch ini merupakan salah satu yang tertipis dengan dimensi sekitar 50x41x10.9mm. Saat terpasang di pergelangan memang nyaman, namun saat awal menggunakannya bodinya terasa agak besar untuk ukuran sebuah jam tangan. Bisa dimaklumi karena Asus ZenWatch 2 punya bezel yang lebar, sehingga banyak sisa ruang yang terasa mubazir.
ZenWatch 2 dirancang dari material logam krom, tipis tapi terasa kokoh. Layar sentuhnya dilapisi dengan Corning Gorilla Glass 3 yang merupakan lapisan pelindung anti gores. Tak hanya itu, jam tangan ini juga sudah mendapat sertifikasi IP67 sehingga tahan debu dan air. So, kalian bisa mencelupkannya dalam air hingga kedalaman 1,5 meter tanpa perlu kuatir. Bahkan, saat terkena percikan air atau direndam, layar sentuhnya masih bisa merespon dengan baik.
Satu hal yang disayangkan, jam tangan ini tak punya monitor detak jantung. Terdapat tombol ‘crown’ yang menonjol di bagian kanan bodi, berfungsi untuk akses jalan pintas ke watch face dan daftar aplikasi.
Dengan ukuran layar 1,6 inci, kita masih bisa menikmati gambar yang cukup jelas dan tajam di layar (778 ppi). Asus bertahan dengan tampilan jam tangan berkonsep kotak, dimana tampilan yang tertera di layar terasa ‘familiar’ buat pengguna smartphone. Membaca teks dan pengoperasian terasa lebih natural dan tetap nyaman di resolusi 320x320 piksel. Memang masih di bawah Samsung Gear S2 dengan resolusi 360x360 piksel atau Huawei Watch dengan 400x400 piksel.
Berkat layar sentuh AMOLED, gambar yang terpancar tampak bening, cerah dan jelas. Warna yang tertampil pun tergolong melimpah dan terlihat alami. So, sampai sejauh ini aspek ini masih terasa memuaskan.
Antarmuka
Tak ada modifikasi khusus yang dikembangkan pada Android Wear OS dalam smartwatch ini. Kita tetap disuguhi dengan gesture sapuan empat arah untuk navigasi menu, menjelajahi dan menutup notifikasi atau menggulirkan halaman aplikasi. Artinya, antarmuka yang disuguhkan Asus ZenWatch 2 tergolong standar.
Beberapa aplikasi bermanfaat dibenamkan dalam antarmuka smartwatch ini. Mulai dari tracking dan utility tools hingga aplikasi seperti Asus Weather dan UP step counter. Kita bisa memantaui berapa langkah kaki kita setiap hari. Kalian juga akan mendapati aplikasi Together yang bisa dipakai membuat dan mengirim pesan langsung ke ZenWatch 2 lain.
Pilihan ‘watch face’ atau antarmuka dari jam tangan ini menjadi aspek paling menarik. Kita bisa menggonta-ganti desain atau gambar jam yang tampil di halaman utama. Ada puluhan variasi yang bisa kita pilih. Bahkan, dengan menginstal aplikasi FaceDesigner yang dikembangkan Asus, kita bisa membuat tampilan ‘watch face’ sendiri.
Seperti umumnya Android Wear lain, Asus ZenWatch 2 bisa dikoneksikan ke perangkat berbasis Android maupun iOS. Lebih dari itu, berkat dukungan Google yang sekarang sudah bisa mendeteksi Bahasa Indonesia, jam tangan ini sangat menyenangkan dipakai. Kita tinggal ucapkan ‘OK Google’ saat layar aktif, maka akan muncul opsi perintah suara. Perintahkan apa saja mulai dari navigasi ke lokasi tujuan, browsing berita, menanyakan cuaca semua bisa dilakukan jam tangan ini.
Spesifikasi dan Performa
Asus ZenWatch 2 ditenagai oleh chipset Qualcomm dual core, Snapdragon 400 dengan dukungan RAM 512MB. Sementara memori internal yang disuguhkan memiliki besaran 4GB, setara beberapa smartwatch lain seperti Huawei Watch dan Moto 360.
Akselerasi dan transisi antar menu terasa lancar tak ada gangguan berarti. Tapi buat membuka aplikasi yang sedikit besar dan menguras memori terkadang waktu loading jadi sedikit lebih lama. Seperti smartwatch lain, kita bisa menggoyangkan tangan untuk mengaktifkan layarnya. Tapi fitur ini bisa dimatikan juga kok di bagian setting.
Di sektor daya, Android Wear yang dibenamkan dalam ponsel jam tangan ini mampu bekerja sangat efisien. Bahkan, Asus ZenWatch 2 bisa disebut salah satu smartwatch yang punya stamina paling kuat. Sekali pengecasan penuh, ZenWatch 2 bisa bertahan dua harian untuk berbagai aktivitas normal. Oh ya, baterainya sendiri punya kapasitas 400mAh.
Dalam pengecasan, Asus ZenWatch 2 bisa terisi penuh 60% hanya dalam 15 menit. Menariknya, Asus merancang port magnetik khusus di bodi bawah smartwatch yang akan langsung menempel saat bersentuhan dengan ujung kabel charger. Soal konektivitas, jam tangan pintar ini dibenami dengan Bluetooth 4.0 dan Wi-Fi.
Value for Money
Secara keseluruhan, jam tangan pintar ini bisa membuktikan diri sebagai gadget serba bisa yang memberikan kemudahan mengakses fitur dalam ponsel tanpa harus membukanya secara langsung. Upgrade baterai dengan daya tahan lebih lama dan tambahan tombol ‘crown’ setidaknya memberikan impresi lebih menjanjikan dari Asus ZenWatch 2.
Buat yang sekedar membutuhkan sebuah jam tangan harus diakui bakal merogoh kocek cukup dalam. Tapi kalau yang memang ingin mencicipi teknologi baru, tak ada salahnya memiliki jam tangan sekaligus asisten pribadi yang bisa mewakili banyak fungsi smartphone.