ArenaLTE.com - Dalam konferensi keamanan Black Hat yang diadakan pada Minggu lalu di Las Vegas, peneliti keamanan Check Point mengungkapkan tentang adanya kelemahan yang ditemukan pada aplikasi pesan populer, WhatsApp. Dalam kelemahan yang ditemukan tim keamanan, disebutkan bahwa hal ini bisa memberikan akses kepada orang jahat untuk bisa membalas pesan atau obrolan pengguna secara langsung.

Perusahaan aplikasi messagung yang telah diakuisisi Facebook pada 2014 lalu ini, memang memiliki fitur unggulan yang diklaim adalah keamana  yang bisa menjaga privasi penggunanya. Perusahaan yang pernah diakusisi senilai USD21 miliar tersebut menuturkan bahwa sistem keamanannya menggunakan enkripsi dari ujung ke ujung, sehingga hanya memungkinkan pesan dapat dibaca oleh penerima saja.

Namun, melalui temuan terbaru yang diungkapkan para peneliti keamanan ini menjadi hal yang mencengangkan. Tim keamanan mencatat bahwa salah satu kelemahan yang ditemukan di WhatsApp dapat memungkinkan peretas tidak hanya membaca pesan yang dikirim oleh anggota, tetapi juga mengubah pesan tersebut. Kelemahan lain dapat memungkinkan peretas untuk menghubungkan pesan ke orang lain dan bukan pengirim yang sebenarnya.

Check Point juga menemukan bahwa kesalahan lain di WhatsApp dapat memungkinkan seorang peretas untuk menyamarkan pesan publik sebagai pesan pribadi. Ini bisa menidurkan penerima untuk berpikir bahwa tanggapannya akan bersifat pribadi padahal sebenarnya, itu akan terlihat oleh orang lain. Kesalahan ini pun kabarnya sudah diutarakan pada pihak perusahaan, dengan bergerak cepat permasalahan ini telah diselesaikan.

Hanya sayangnya, WhatsApp yang memiliki pengguna lebih dari 1,5 miliar di lebih dari 180 negara, bahkan diprediksi akan meningkat hingga 25,6 juta pengguna di negara bagian. Sepertinya belum benar-benar membersihkan kesalahan ini, sehingga pihak keamanan Check Point masih menilai bahwa kesalahan ini akan menjadi aktor ancaman bagi pengguna di masa depan.

Seperti terlihat dalam video di atas, para peneliti mempraktekkan dengan bahasa pemrogaman tertentu untuk membalas dan memberikan tanggapan atas obrolan yang dilakukan antara dua pengguna. Hal ini dipraktekkan untuk memberikan adanya celah keamanan dan berharap pihak perusahaan cepat tanggap untuk memperbaikinya.