ArenaLTE.com - Keuntungan finansial menjadi salah satu alasan yang kerap digunakan para penjahat cyber dalam melakukan banyak aksinya. Dalam laporan survei State of Application Delivery 2017. F5 Network melaporkan bahwa dengan penggunaan teknologi cloud yang meningkat , tentunya juga berpengaruh langsung pada layanan keamanan sebuah aplikasi. Termasuk untuk perlindungan terhadap WAF (Web Application Firewall), DNSSEC (Domain Name System Security Extensions), dan DDoS (Distributed Denial of Service).
 
Karena meningkatnya layanan aplikasi kerap membutuhkan sumber daya tambahan, para responden juga mengindikasikan adanya pergeseran ke arah metodologi DevOps guna mewujudkan efisiensi operasional melalui otomatisasi dan sistem yang dapat diprogram (programabilitty).Kebutuhan terhadapskalabilitas menggantikan speed to market (kemampuan menghadirkan produk/layanan secepat mungkin di pasar) sebagai pendorong utama penggunaan DevOps.
 
“Saat ini aplikasi menjadi hal yang sangat penting bagi strategi bisnis di Asia Pasifik ketika bisnis yang bertumpu pada layanan-layanan on-demand(on-demand economy)semakin membutuhkan kecepatan dan efisiensi,” kata Emmanuel Bonnassie, Senior Vice President, Asia Pasifik, F5 Networks.
 
Pada tahun ketiga ini, laporan hasil survei State of Application Delivery mengkaji peran penting layananaplikasi dalam membantu perusahaan untuk mengimplementasikanaplikasi denganlebih cepat, lebih cerdas, dan lebih aman. Lebih dari 2.000 profesional di bidangIT, jaringan, aplikasi, dan keamanan dari seluruh dunia menyampaikan pendapat mereka terkait topik-topik pengiriman aplikasi (application delivery), mulai dari penggunaancloud, meningkatnya tantangan keamanan, hingga DevOps, SDN, dan masa depan layanan aplikasi enterprise. 
 
Temuan-Temuan Penting Survei
 
Responterhadap survei datang dari seluruh dunia, yang berasal dari beragam industri, seperti pemerintahan, jasa keuangan, teknologi, dan pendidikan. Para responden memiliki peran berbeda, mulai dari pengurusinfrastruktur, keamanan IT, pengembangan aplikasi, dan DevOps, hingga jajaran eksekutif. Temuan-temuan utama dari survei ini meliputi:
 
Keamanan merupakan prioritas nomor satu, dan serangan yang semakin canggih merupakan tantangan utama: Tim keamanan terus berkembang hingga tidak mambatasi padafirewalltradisional dan wilayah enterprise lama sebagai respon terhadap para hackeryang semakin mengarahkan serangannya pada aplikasi. Secara global, layanan-layanan keamanan utama yang rencananya akanditerapkan adalah mengurangi dampak serangan DDoS (21%), perlindungan DNSSEC (25%), dan layanan  Web Application Firewall (20%). Menurut survei F5 ini, perusahaan-perusahaan yang paling yakin dengankemampuan merekamenahan serangan dilevel aplikasi—termasuk mereka yang mengidentifikasi diri sebagai organisasi yang memprioritaskan cloud telah menginstal WAF.
 
Tahun 2017 akan mengawali era keahlian di bidang cloud: Saat ini dunia memasuki eramulti-cloud, di mana empat dari lima responden telah mengadopsi hybrid cloud, dan hampir sepertiga (32%) responden menyatakan mereka akan membeli solusi IaaS public cloudpada tahun ini, yang meningkat drastis dari 25% pada tahun 2016. Selain itu, semakin banyak aplikasi yang digunakan di sebuah perusahaan, maka semakin besar motivasi untuk menuai keuntungan operasional dari cloud.Responden yang menjalankan aplikasi terbanyak (lebih dari 3.000 aplikasi) menyatakan sebagian besar aplikasi merekatersimpan di cloud.
 
Jumlah layanan aplikasi yangdigunakansemakin meningkat: Perusahaan-perusahaan melaporkanbahwa saat ini mereka rata-rata memiliki 14 layanan aplikasi yang digunakan (naik dari rata-rata 11 layanan aplikasi pada tahun 2016), dan mereka berencana untuk menggunakanrata-rata 17 layanan aplikasi dalam 12 bulan ke depan.
 
Skala operasional dan sistem yang dapat diprogrammenjadi yang terpenting bagi DevOps: Dengan meningkatnya layanan aplikasi dan ekspansi cloudyang terus-menerus, perusahaan/organisasi kini beralih ke otomatisasi dan orkestrasi (orchestration) untuk meningkatkan operasional di seluruh lingkungan.

Hasilnya, lebih dari separohresponden kini menganggap infrastruktur dan template dengan kemampuan API sebagai hal yang penting, naik dari masing-masing 31% dan 22% tahun lalu. Skalabilitas dan pengurangan OpEx tetap menjadi dua pendorong utama bagi penggunaan SDN frameworks, dan perusahaan semakin menunjukkan kecenderungan ke arah standardisasi, dimana 39%responden hanya akan mengandalkan satu framework pada tahun 2017, dibandingkan dengan tahun 2016 yang