ArenaLTE.com - WhatsApp dan Facebook baru saja menyampaikan informasi mengenai sumbangan dana bantuan sebesar 1 juta dollar untuk penanggulangan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Di tengah kondisi darurat, komunikasi yang bisa diandalkan menjadi sangat penting. Orang pun menggunakan WhatsApp untuk memberi tahu orang yang mereka cintai bahwa mereka dalam keadaan aman sekaligus berkoordinasi terkait bantuan bagi korban.
 
WhatsApp adalah salah satu aplikasi pesan yang tetap bisa digunakan di tengah kondisi darurat. Memaksimalkan penggunaan WhatsApp dapat membantu efektifitas komunikasi saat terjadi bencana.
 
Contohnya seperti pemanfaatan WhatsApp untuk upaya penanggulangan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Berikut ini adalah beberapa cara efektif gunakan WhatsApp saat terjadi bencana :
  1. ACT (Aksi Cepat Tanggap), sebuah yayasan sosial dan kemanusiaan, menggunakan WhatsApp sebagai sarana untuk memberikan informasi kepada pendonor terkait informasi terkini mengenai upaya penggalangan dana yang mereka koordinir bagi korban gempa dan tsunami.
     
  2. Tiga hari setelah gempa dan tsunami di Palu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menggalang dana dari penduduk Aceh (sebuah provinsi di Indonesia yang dilanda tsunami pada tahun 2004) melalui WhatsApp dan sosial media lainnya. Donasi ini datang dari pejabat setempat, bisnis, dan penduduk lokal. Melalui Facebook dan WhatsApp, penduduk lokal di Palu dan Donggala pun turut membantu penggalangan dana untuk donasi berupa persediaan makanan maupun uang.
     
  3. Penduduk di Palu dan Donggala juga bergerak untuk membantu korban gempa dan tsunami melalui Facebook dan WhatsApp. Baik itu secara individual maupun kelompok, mereka berupaya mengurangi beban korban melalui pemanfaatan teknologi.
     
  4. Tim komunikasi Presiden membuat grup WhatsApp khusus untuk upaya penanggulangan gempa dan tsunami di Sulawesi. Grup WhatsApp ini terdiri dari sejumlah pejabat pemerintah, termasuk Komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.