ArenaLTE.com - Wiko, brand smartphone asal Perancis, kembali merilis seri terbarunya untuk pasar Indonesia. Wiko View Series terbaru tersebut adalah Wiko View dan Wiko View Prime. Dinamakan serial View, karena kedua smartphone terbaru itu dilengkapi layar dengan bentang yang lebih luas, sehingga memberikan tampilan layar yang lebih maksimal dan nyaman bagi pengguna. “Ini bukti komitmen kami untuk terus menghadirkan produk berteknologi tinggi,” ujar Taufik Syahbuddin, CEO Wiko Indonesia, pada acara peluncuran Wiko View Series, di Jakarta (9/11).
Dari segi spesifikasi, sebenarnya kedua smartphone baru ini punya spek yang biasa saja. Tak ada elemen pembeda yang signifikan dibanding dengan pesaing. Kecuali pada kameranya, yang punya besaran resolusi yang cukup besar. Pada seri Wiko View, disematkan dengan resolusi 13 Mpix untuk kamera belakang, dan kamera 16 Mpix untuk kamera depan, dan dilengkapi LED Flash. Sengaja kamera depan lebih besar, karena untuk mengakomodasi kegemaran selfie para penggunanya.
Sementara pada seri Wiko View Prime, kameranya lebih besar lagi. Kamera belakang memiliki besaran resolusi 16 Mpix, sementara kamera depan, dilengkapi lensa ganda, satunya 20 Mpix, satunya lagi 8 Mpix. Jadi, seri Wiko View ini memang dirancang untuk memanjakan para selfie mania.
Tapi, serial View ini memang tak menonjolkan aspek spesifikasi. Paling tidak, begitu menurut Adi Kusumo, Produk Manager Wiko Indonesia. “Serial View ini mengedepankan fitur yang advance, lebih lengkap dan lebih inovatif dibanding kompetitor,” tegasnya. Sederhananya, spek boleh sama dengan yang lain, tetapi fitur harus lebih lengkap dan inovatif.
Nah, fitur yang lebih inovatif itu, papar Adi, bisa dilihat dari desain layar yang lebih lebar, yang memiliki ratio tampilan 18:9. Ini bisa dilihat dari komposisi layar yang hampir memenuhi bagian depan smartphone. Layar yang lebih lebar ini menyuguhkan ruang tampilan yang lebih maksimal, yang berguna ketika, misalnya, layar menampilkan dua menu/fungsi sekaligus (split screen). Atau tampilan laman web yang lebih utuh.
Wiko juga menggenjot fitur kamera pada serial ini. Selain besaran resolusi yang di atas rata-rata, kelengkapan fitur pendukung juga dioptimalkan. Misalnya, ada fitur auto HDR, yang membantu pencahayaan pada obyek tetap maksimal dan natural, meskipun diambil pada posisi backlight. Kemudian ada fitur auto night mode, yang membantu pencahayaan maksimal pada kondisi kurang cahaya.
Moda auto blur juga disertakan, yang membantu menghasilkan foto dengan efek bokeh. Efek seperti ini lagi digandrungi para pecinta selfie, karena membuat obyek foto tampil lebih menonjol, dengan latar belakang yang blur. Ada lagi fitur yang dinamakan super pixel. Fitur ini bekerja dengan meningkatkan resolusi foto hingga empat kali, sehingga ketika dibesarkan untuk dicetak, ketajaman foto tetap terjaga.
Fitur lain, yang hanya ada di View Prime adalah, wide angle selfie, yang mampu menagkap obyek foto dengan sudut lebar (120 derajat). Ini berguna ketika dipakai untuk group selfie, sehingga menjamin obyek foto tertampung semua.
Satu lagi yang juga menonjol adalah, fungsi tombol finger print, yang bisa dipakai untuk bermacam fungsi. Mulai dari membuka kunci layar, sebagai tombol shutter, tombol terima telepon, hingga untuk membuka kunci pada fungsi-fungsi tertentu, seperti aplikasi, dokumen dan file lain. Makanya, Wiko menyebutnya sebagai Multi Function Fingerprint.
Selebihnya, tak jauh beda dengan smartphone competitor. Misalnya pada aspek hardware, yang memakai octacore prosesor dari Snapdragon, dengan kapasitas RAM 3 GB untuk View dan 4 GB RAM pada View Prime. Malah, fitur-fitur unggulan yang disebut Adi Kusumo dalam pemaparan produk, sebenarnya sudah duluan dipakai oleh smartphone competitor. Sebut saja soal lensa ganda, efek bokeh, time laps, bahkan bezelless body.
Karenanya, balik lagi pertarungan akan berkutat pada soal harga yang ditawarkan. Adi Kusumo menyebut, seri View sebagai smartphone kelas menengah, diberi harga IDR2.8 juta. Sementara View Prime untuk high end, dibanroll IDR3.8 juta. Dari harga yang ditawarkan, jelas Wiko perlu kerja sangat keras untuk bisa bertarung di pasar smartphone kelas menengah di sini. Apalagi, mereka juga terhitung pemain baru di Indonesia. Jadi, kita tunggu saja kiprah mereka selanjutnya.