ArenaLTE.com - Membeli baju baru merupakan tradisi umat Islam di Indonesia menjelang perayaan Idul Fitri. Di era digital seperti sekarang, tradisi ini membuat trafik website e-commerce melonjak tajam. Terlebih lagi, tahun ini beberapa pelaku e-commerce menyelenggarakan Hari Belanja Online Ramadhan (Harboldan) yang dimulai tanggal 26 Mei – 24 Juni 2016, dimana mereka memberikan diskon spesial kepada para pelanggan, sehingga semakin menarik minat masyarakat untuk berbelanja online.

Hal ini tentu merupakan peluang yang bagus bagi website e-commerce untuk meraup pendapatan berlipat selama mereka bisa memperhitungkan keamanan dan kepuasan pelanggan. E-commerce bisa meraup pendapatan mencapai miliaran rupiah selama Ramadhan, namun jika terjadi downtime, atau sistem TI yang mogok, meski hanya beberapa menit dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan maupun reputasi website e-commerce tersebut.

Di tengah kompetisi bisnis e-commerce yang ketat di Indonesia, sangatlah penting untuk memperhatikan masalah keamanan. Ketika sebuah website e-commerce down selama peak season, hal ini dapat menimbulkan kekecewaan pelanggan. Mereka bisa berpindah ke website kompetitor dan mungkin tidak akan kembali.

Mengingat apa yang dipertaruhkan begitu tinggi, pelaku e-commerce perlu untuk mengadopsi pendekatan keamanan 360 derajat saat Ramadhan atau hari-hari khusus lainnya, atau bila perlu sepanjang tahun.

tombol panik

Berikut ini beberapa tips dan trik agar website e-commerce kita tetap bisa diakses selama Ramadhan.

  1. Bersiap untuk hal terburuk, rencanakan yang terbaik : Pelaku e-commerce harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk dengan melakukan perencanaan respon dan membuat standard operating procedure (SOP) ketika terjadi downtime, termasuk menyiapkan tim khusus. Selain itu kita juga harus rajin memantau website untuk memastikan bahwa sistem berjalan sehat dan mengidentifikasi keanehan atau gangguan yang terjadi dengan cepat dan akurat, serta menyediakan failover atau pemindahan fungsi secara otomatis untuk mem-backup IP address, sehingga website tetap bisa di-akses.

  2. Mengembangkan Infrastruktur: Optimalkan skalabilitas dan kinerja infrastruktur internet dengan menampilkan peningkatan trafik website e-commerce selama musim belanja Ramadhan. Rekam jejak dalam menjaga tingkat kepuasaan pelanggan di bulan-bulan lain yang bukan tergolong peak season tidak bisa menjadi indikator bahwa kualitas pelayanan akan terjaga di saat musim-musim khusus, seperti Ramadhan. Jika kinerja infrastruktur tidak dioptimalkan dapat berdampak langsung pada pendapatan dan reputasi e-commerce tersebut.

  3. Waspada pada serangan DDoS: Verisign baru saja mengeluarkan laporan terbaru mengenai Tren Distributed Denial of Service (DDoS) untuk kuartal pertama tahun 2016 yang menyebutkan bahwa angka serangan meningkat sebesar 111 persen dari tahun ke tahun. Studi ini juga mengungkapkan bahwa sector e-commerce dan iklan online hanya melakukan mitigasi sebanyak 4%. Dengan meningkatnya ukuran dan kompleksitas serangan DDoS ini, perusahaan harus mempertimbangkan layanan internet security untuk melindungi server web dan DNS. Pendekatan berbasis cloud bisa menjadi salah satu alternatif yang hemat biaya untuk manajemen dan perlindungan DNS.

  4. Menerapkan Sistem Keamanan : Tidak semua situs dilengkapi dengan kemampuan cyber intelligence. Penyedia layanan keamanan dapat membantu mengidentifikasi dan memahami dengan cepat berbagai masalah keamanan dan implikasinya, memastikan strategi mitigasi dan pemulihan yang efektif, serta membangun perencanaan yang jelas untuk meningkatkan keamanan.


  5.