ArenaLTE.com - VMware, salah satu inovator global di bidang peranti lunak kelas enterprise, menyelenggarakan perhelatan akbar tahunan, VMware CIO Forum 2018 untuk wilayah Asia Tenggara dan Korea yang dihadiri oleh lebih dari 120 eksekutif C-level dari kawasan tersebut.

VMware menggelar serangkaian solusi komprehensif yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung akselerasi pada sisi performa dan mendorong dicapainya hasil yang lebih optimal dari seluruh investasi digital yang mereka tanamkan, menuju tahapan pertumbuhan bisnis di tingkat lebih lanjut.

Digital Transformation (DX) menjadi fokus utama dari seluruh rangkaian kajian yang digelar di forum tersebut. DX penting untuk dikemukakan sebab kini makin banyak kalangan enterprise dan pemerintahan di kawasan Asia Tenggara yang mulai memberikan prioritas pada upaya transformasi digital dan menjadikannya sebagai landasan fundamental dalam upaya mamacu pertumbuhan bisnis, serta membangun cetakbiru menuju terciptanya sebuah sebuah negara cerdas.

Dalam perhelatan VMware CIO Forum 2018 tersebut, VMware juga berkolaborasi bersama International Data Corporation (IDC) untuk membuka kesempatan bagi eksekutif C-level untuk lebih fokus pada upaya-upaya lanjutan yang perlu ditempuh dalam perjalanan transformasi digital, dan memahami sejauh mana cakupan dan imbas dari diselenggarakannya transformasi digital, secara lebih baik lagi.

Di kesempatan yang sama, IDC mengumumkan sejumlah temuan dari riset Digital Transformation terbaru untuk wilayah regional, bertajuk “IDC MaturityScape Benchmark: Digital Transformation in APEJ, 2018.”

Studi yang dilakukan pada tahun 2017 ini menyajikan berbagai temuan, yang salah satunya adalah bahwa organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) telah selangkah maju berkenaan dengan transformasi digital.

Mereka tak lagi resisten untuk menyelami lebih dalam lagi mengenai inisiatif transformasi digital yang tengah mereka tempuh saat ini. Namun di sisi lain, baru ada 1,2 persen saja dari organisasi-organisasi di kawasan regional tersebut yang telah memenuhi predikat sebagai “digital disruptor” dengan standar gold.

“Terkait maturitas teknologi, kawasan Asia Pasifik tergolong unik. Namun untuk satu hal yang berikut ini, ada kesamaan dengan kawasan lainnya – bahwa transformasi digital dianggap sebagai katalis bisnis,” tutur Duncan Hewett, Senior Vice President and General Manager di VMware untuk Kawasan Asia Pacifik dan Jepang.

“Agar transformasi digital bisa selangkah lebih maju lagi, organisasi-organisasi di kawasan ini perlu melakukan pengintegrasian pada produk dan layanan yang mereka gunakan saat ini – tanpa silo,” jelasnya.

Dalam studi tersebut juga dikemukakan mengenai temuan yang menyoroti bahwa mayoritas organisasi atau perusahaan (86,5 persen) di kawasan tersebut masih berada pada tiga fase pertama terkait dengan tingkat maturitas teknologi dan dirasa belum mampu mengintegrasikan produk dan layanan digital di seluruh lini bisnis mereka dalam upaya untuk menyuguhkan pengalaman yang konsisten bagi seluruh pelanggan.
 
Berkolaborasi bersama International Data Corporation (IDC), forum tersebut membuka kesempatan bagi eksekutif C-level bagaimana agar mereka dapat lebih fokus pada upaya-upaya lebih lanjut yang perlu ditempuh dalam perjalanan transformasi digital, serta agar mereka memahami sejauh mana cakupan dan imbas dari diselenggarakannya transformasi digital, secara lebih baik lagi.