ArenaLTE.com - Dalam dunia intelijen, banyak cara untuk melakukan pelacakan, pengintaian dan penyadapan pada perangkat smartphone. Tanpa harus menerjunkan agen spionase ala James Bond untuk mengkloning kartu SIM tersangka, atau menyisipkan alat penyadap, otoritas intelijen bisa melakukan ‘semuanya’. Cukup dengan mengetahui nomer ponsel target. Maka modus gonta ganti nomer ponsel jamak dilakoni para terduga teroris atau pelaku kejahatan lainnya.

Lantas dengan modal nomer ponsel di tangan aparat keamanan, langkah apa yang bisa dilakukan? Mengutip sumber dari Forbes.com, sebuah alat yang menggunakan SS7 (Signalling System 7) buatan perusahaan israel dapat memata-matai setiap pengguna smartphone dan bisa menyadap setiap panggilan, pesan dan lokasi pengguna. SS7 adalah jaringan yang menghubungkan seluruh penyedia jasa telekomunikasi di dunia.

Kabar terakhir menegaskan bahwa perusahaan Israel menciptakan sebuah alat ini hanya untuk memata-matai dan melakukan pengawasan industri terhadap inovasi dan produk-produk mereka. Perusahaan Israel yang didirikan pada tahun 1993 tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengembangkan perangkat lunak. Sistem tersebut diberi nama Unlimited Interception System (ULIN) yang memberikan kemampuan melakukan pengawasan tak terbatas.
ilustrasi hacker smartphone lokasi

Alat intelijen ini diluncurkan pada bulan November 2015 lalu. Saat ini, ULIN dapat mengenali panggilan, pesan dan lokasi hampir semua ponsel di seluruh dunia. Alat tersebut tersedia dengan harga US$ 20 juta.

Cara kerjanya, semua pelanggan ULIN membutuhkan nomor telepon target atau IMSI (International Mobile Subscriber Identity), yaitu pengenal unik untuk sebuah perangkat mobile individu. Jika memiliki itu semua, maka Anda dapat memata-matai lokasi target, panggilan dan pesan mereka.
 

Baca juga:
Mobil Tanpa Kemudi, Antara Tren Teknologi dan Ancaman Keamanan Digital
12 Fakta Ransomware Menjadi Momok Keamanan Digital Tahun Ini
Tingkat Pengetahuan Keamanan Cyber Indonesia Paling Buruk Di Asia Pasifik


Teknologi ini diklaim lebih maju daripada IMSI-catcher (dikenal sebagai StingRays), yang saat ini digunakan oleh departemen kepolisian di Amerika Serikat. IMSI-catcher dapat membantu memperoleh nomor target IMSI, serta mengintip ponsel, tetapi hanya jika target berada dalam jangkauan. Sedangkan ULIN tidak ada batasan geografis.

Sistem intelijen baru ini sangat efektif untuk melakukan spionase. Karena dapat mengintip semua jenis lalu lintas ponsel termasuk GSM, 4G LTE (Long Term Evolution) dan MTS tanpa perlu persetujuan dari penyedia layanan mobile atau harus berada di dekat perangkat.

Namun, bagaimana sistem intelijen ini bisa melakukan hal yang sangat luar biasa? Alat ini menggunakan celah keamanan SS7, yang sebenarnya bukan celah keamanan baru. Celah tersebut sudah diketahui sejak lama, hanya saja sulit untuk menangani celah keamanan ini.

Karena SS7 adalah sebuah jaringan yang menghubungkan perusahaan perusahaan telekomunikasi dunia. Jaringan ini tidak diatur oleh sebuah lembaga/organisasi khusus. Sehingga banyak kendala untuk menutup celah keamanan ini. Menurut para ahli permasalahan ini akan tetap ada sampai ada sebuah badan/organisasi yang mengatur jaringan SS7 ini.