ArenaLTE.com - Panasnya perang di bisnis layanan transportasi online sepertinya mulai memakan korban. Kali ini muncul kabar jika Uber bakal melego bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Selidik punya selidik, perusahaan ini kabarnya terus mengalami kerugian.

Menurut kabar yang beredar, Grab berpotensi untuk menangkap peluang ini dengan mengambil alih Uber di Asia Tenggara. Tapi sebagai gantinya, Uber disebut-sebut balik meminta sejumlah saham dari Grab.

Seperti dikutip dari CNBC,langkah Uber melepas bisnis ke Grab bertujuan untuk mengurangi beban biaya perusahaan. Disebutkan Uber dalam waktu dekat ini akan menjual saham ke public. Nah, dalam hal ini perusahaan ini tak ingin kondisi finansial kacau jelang IPO.

Di kawasan Asia Tenggara, Uber memang sangat kewalahan. Rivalnya yang lain seperti Grab sudah beroperasi di 100 kota dan menguasai 95 persen pangsa pasar taksi online. Saat Uber menurun, Grab dan Go-Jek saling sikut.

Tapi belum ada konfirmasi atau tanggapan resmi dari Uber maupun Grab terkait kabar ini. Tapi hal ini memang pernah dilakukan Uber dimana mereka melakukan kebijakan menyerahan bisnis di Tiongkok kepada pesaing lokal.

Sejak pergantian pemimpin, Dara Khosrowshahi pertengahan tahun lalu, Uber terus berupaya mengahus citra buruk dan memperketat pengelolaan finansial supaya mampu bangkit dan meraup profit. Hingga akhir 2017, kerugian Uber meningkat 61 persen menjadi 4,5 miliar dolar AS.