ArenaLTE.com - Twitter baru saja melaporkan hasil penelitiannya bersama IPSOS HK yang menyasar 1.750 responden di Indonesia, India, Singapura dan Arab Saudi khususnya mass affluent atau kalangan Kelas Menengah Atas. Metodologi penelitian menunjukkan responden Kelas Menengah Atas adalah mereka yang menyumbang pendapatan negara sebanyak 20%, dengan rentang usia mulai dari 25 hingga 64 tahun.


Penelitian terbaru tersebut menyebutkan bahwa Twitter kini semakin diminati oleh mass affluent di Asia. Di Indonesia, survei menunjukkan 8 dari 10 Kelas Menengah Atas (79%) menggunakan Twitter dalam kehidupan sehari-hari, di mana 54% dari pengguna lama berencana untuk terus menggunakannya di masa yang akan datang.

Roy Simangunsong, Country Business Head, Twitter Indonesia mengatakan penelitian terbaru ini fokus pada motivasi dan preferensi mereka sebagai pengguna. Mereka mengapresiasi pelayanan konsumen yang lebih baik dan berkualitas, serta bersedia untuk berbagi pengalamannya ke banyak orang.
Baca juga: Presiden Jokowi Sambangi Kantor Pusat Twitter Bahas Pemanfaatan Internet di Indonesia

Studi ini menelaah keseharian masyarakat Kelas Menengah Atas untuk membantu pemasar memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai personal mereka, perilaku, cara mereka melihat kehidupan dan juga berbagai kebiasaan mereka di kehidupan sosial dan digital. Berikut adalah hasil penelitian yang perlu diketahui para pemasar mengenai Kelas Menengah Atas di Indonesia:
Diungkapkan, seluruh Kelas Menengah Atas dari empat negara yang disebutkan di atas berencana untuk meningkatkan alokasi belanjanya di masa depan. Twitter menanyakan produk apa yang ingin mereka beli dalam 12 bulan terakhir, yang mencakup produk berkelas yang dapat memanjakan mereka hingga ke makanan adikuliner. Hasilnya menunjukkan, bahwa Kelas Menengah Atas di Indonesia ingin membeli peralatan rumah tangga (42%) dan menggunakan penghasilan mereka untuk kegiatan sosial atau amal (46%).

Berikut ini infografis hasil penelitian tersebut:

Twitter-Indonesia-Mass-Affl