Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sebuah laporan menyatakan bahwa pengguna e-commerce di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 179 juta dan pada tahun 2023 diprediksi mencapai 196 juta.
Bank Indonesia juga memprediksi bahwa nilai transaksi e-commerce Indonesia hingga akhir tahun 2023 bisa mencapai Rp572 triliun.
Tingginya animo masyarakat dalam berbelanja online menciptakan tren tersendiri. “Sepanjang tahun 2023 (data Januari-September 2023 dibandingkan Januari-September 2022), kami mencatat ada sejumlah kategori produk yang paling laris dibeli masyarakat lewat Tokopedia, yaitu Rumah Tangga dan Groceries, yang mencakup Makanan dan Minuman, Kecantikan dan Perawatan Tubuh,” ungkap Head of Communications Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan.
Jumlah penjual dan transaksi di Tokopedia di berbagai wilayah di Indonesia juga ikut meningkat. Sampang (Jawa Timur), Barito Kuala (Kalimantan Selatan) dan Tanggamus (Lampung), mengalami kenaikan tertinggi jumlah penjual dengan rata-rata peningkatan hampir 1,5 kali lipat.
“Beberapa wilayah dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi, antara lain Maluku Barat Daya (Maluku), Yahukimo (Papua) dan Lombok Utara (Nusa Tenggara Barat), dengan rata-rata peningkatan hampir 2 kali lipat. Tokopedia juga mencatat pengiriman terjauh pada 2023 terjadi dari Banda Aceh ke Merauke untuk produk jersey dan celana sepeda,” ujar Aditia.
Tren belanja online 2023 di Tokopedia: transaksi hampers melonjak >9 kali
“Pada kategori produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh, beberapa produk terlaris di Tokopedia atau yang mengalami peningkatan tertinggi transaksi, yaitu parfum dan cologne, essential oil dan minyak pijat, dengan rata-rata kenaikan lebih dari 2 kali lipat,” ungkap Aditia. Masyarakat bisa mendapatkan berbagai produk kecantikan dan perawatan tubuh lewat Tokopedia Beauty dengan flash sale mulai Rp10.000.Selain itu, pada kategori produk Rumah Tangga, beberapa produk terlaris di Tokopedia atau yang mengalami peningkatan tertinggi transaksi, antara lain alat kebersihan, pengharum ruangan dan perlengkapan pesta, dengan rata-rata kenaikan 2,5 kali lipat. “Tokopedia menghadirkan Home Living Inspiration untuk mempermudah masyarakat mendapatkan berbagai produk rumah tangga dengan flash sale hingga 90%,” tambah Aditia.
“Di kategori produk Makanan dan Minuman, air mineral, seafood dan beras menjadi beberapa produk terlaris di Tokopedia atau mengalami kenaikan tertinggi transaksi, dengan rata-rata peningkatan lebih dari 3 kali lipat. Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan produk makanan dan minuman di Tokopedia, kami terus menghadirkan Tokopedia NYAM! dengan flash sale mulai Rp10.000,” jelas Aditia.
“Temuan menarik lain adalah sepanjang tahun 2023 ada peningkatan transaksi hampers sebesar lebih dari 9 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2022. Ini memperlihatkan makin tingginya antusiasme masyarakat untuk saling berbagi atau berkirim hadiah dalam bentuk hampers, yang dengan sangat mudah dan terjangkau bisa didapatkan melalui Tokopedia,” jelas Aditia.
Di sisi lain, Tokopedia juga melihat peningkatan yang signifikan pada transaksi produk digital di Tokopedia sepanjang tahun 2023. Beberapa produk seperti pajak daerah, e-invoicing dan internet dan TV mengalami rata-rata kenaikan lebih dari 7 kali lipat.
Fitur baru Tokopedia yang bikin belanja online makin mudah dan hemat
Untuk mengakomodasi tingginya animo masyarakat dalam belanja online, sepanjang tahun 2023 Tokopedia telah meluncurkan berbagai fitur yang dapat membuat belanja online makin hemat waktu dan hemat biaya.
Salah satu fitur yang diluncurkan adalah ‘Multiple Product Search’ atau ‘Cari Sekaligus’ yang memungkinkan masyarakat belanja online lebih hemat dari sisi waktu maupun ongkir. “Lewat fitur ini, masyarakat bisa mencari lebih dari satu produk secara bersamaan, dan mendapatkan rekomendasi pilihan toko yang menjual semua produk tersebut secara sekaligus,” jelas Aditia. Tokopedia bahkan menjadi pionir lahirnya fitur Cari Sekaligus di industri e-commerce secara global.
Selain itu, ada pula fitur ‘Buy More Save More’ atau ‘Beli Banyak Lebih Hemat’, yang memungkinkan masyarakat belanja online lebih terjangkau (affordable). “Melalui fitur Buy More Save More, masyarakat bisa membeli lebih banyak produk untuk mendapatkan diskon yang lebih besar atau keuntungan lain sesuai dengan ketentuan toko penjual. Fitur ini berlaku di toko penjual dengan status Power Merchant PRO dan Official Store, sesuai syarat dan ketentuan,” kata Aditia.
Tokopedia juga meluncurkan fitur ramah penyandang buta warna atau dalam istilah medis dikenal sebagai defisiensi penglihatan warna. Fitur ini memungkinkan seseorang dengan defisiensi penglihatan warna memilih mode tampilan aplikasi maupun website Tokopedia sesuai dengan kebutuhan saat bertransaksi online.
“Kami menyediakan empat mode tampilan aplikasi maupun website, yaitu ‘Light Mode’ (tampilan warna standar), ‘Dark Mode’ (tampilan warna gelap), dan yang terbaru ada ‘Protanopia and Deuteranopia’ atau tampilan warna untuk seseorang dengan kondisi sulit membedakan warna merah dan hijau, serta ‘Tritanopia’ atau tampilan warna untuk seseorang yang kesulitan membedakan warna biru dan kuning,” tambah Aditia.
“Tokopedia senantiasa berusaha menjadi platform yang inklusif. Kami terus meningkatkan aksesibilitas platform Tokopedia untuk difabel termasuk penyandang buta warna. Mengingat Tokopedia saat ini bisa diakses oleh masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia, yang berasal dari berbagai latar belakang termasuk penyandang buta warna. Kami berharap dapat merangkul sebanyak-banyaknya masyarakat dengan mengakomodasi kebutuhan yang beragam,” tutup Aditia.