Ketika perekonomian berjalan sebagaimana tidak semestinya, kita harus mempersiapkan kondisi keuangan kita seoptimal mungkin untuk meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi tersebut.
Untuk itu, berikut ini adalah tips dari Financial Expert Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar, untuk mengatur investasi agar siap menghadapi resesi ekonomi dunia:
Disiplin dalam perencanaan keuangan
Buat perencanaan keuangan, dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20% dari dana yang kalian gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
Kurangi pos pengeluaran yang tidak diperlukan
Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang, jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
Atur kembali portofolio investasi
Atur kembali portofolio investasi, jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.
Tidak panik
Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena hal tersebut bisa membantu ekonomi nasional kita tetap tumbuh.
Cermat melihat peluang
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Seperti kata kata ilmuwan Albert Einstein “in the midst of every crisis, lies great opportunity”.
Selain itu, para investor harus mengetahui instrumen apa saja yang aman dalam berinvestasi pada masa resesi ini. Berikut adalah instrumen investasi yang tersedia di Ajaib Sekuritas dan dapat membantu meminimalisir dampak resesi ekonomi:
1. Saham
Investasi saham merupakan salah satu kegiatan penanaman modal berupa pembelian saham atau surat berharga perusahaan. Dengan membeli saham perusahaan, investor bisa menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Saham bisa menjadi tetap menarik meski keadaan resesi jika pemilihan saham dilakukan secara tepat. Sebaiknya pilihlah emiten dengan fundamental yang kuat. Perhatikan laporan keuangannya, terutama pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Lalu pilihlah sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti saham-saham tahan banting yaitu emiten mie instan, telekomunikasi, dan lain sebagainya.
2. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi (MI).
Reksa Dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Berikut merupakan instrumen investasi reksa dana dan risikonya:
- Reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun.
- Reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun.
- Reksa dana campuran cocok diinvestasikan untuk 3-5 tahun dan memiliki risiko sedang.
- Reksa dana saham yang sesuai untuk investasi jangka panjang atau di atas lima tahun jika ingin mengambil risiko lebih.