ArenaLTE.com - Platform media sosial menjadi semakin berpengaruh dalam ekonomi digital, memungkinkan konsumen untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi dan pendapat pribadi, membuat keputusan pembelian, menulis ulasan dan mengonsumsi informasi menjadi lebih mudah. Namun sayangnya, kemudahan akses digital melalui media sosial ini kerap dijadikan alat para penjahat siber dalam setiap aksinya.

Ikut sertanya warganet Indonesia terlibat dalam kegiatan kriminal memanfaatkan media sosial menjadi keprihatinan kita bersama, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh semua pemangku wewenang dunia siber di tanah air termasuk institusi pendidikan.

“Penipuan di media sosial menargetkan orang-orang dari semua latar belakang, usia, dan tingkat pendapatan. Tidak ada satu kelompok orang yang lebih cenderung menjadi korban penipuan, semua orang mungkin rentan terhadap penipuan pada suatu waktu. Penipuan berhasil karena mereka terlihat seperti hal yang nyata dan membuat orang lengah,” jelas Yudhi Kukuh, IT Security Consultant Prosperita – Eset.

Dirinya juga menjelaskan bahwa scammers semakin pintar dalam memanfaatkan teknologi baru, produk atau layanan baru dan peristiwa besar untuk membuat cerita yang dapat dipercaya untuk meyakinkan banyak orang agar memberi mereka uang atau informasi pribadi secara detail.
Untuk menghadapi ancaman siber melalui media sosial, firma keamanan ESET memberikan beberapa tips agar tidak menjadi korban penipuan berikutnya: