ArenaLTE.com - Operator Telkomsel masih menjadi yang terdepan dalam gelaran layanan 4G. Menurut laporan yang baru saja diterbitkan Opensignal, Telkomsel mengungguli para pesaing, dengan  unggul di empat dari lima kategori yang menjadi tolok ukur. Laporan yang berjudul “Indonesia Mobile Network Experience Report” dirilis Juli ini.
 
Opensignal adalah lembaga analis konektivitas nirkabel independen asal Inggris. Lembaga ini rutin mengadakan evaluasi dan pengukuran mengenai kualitas layanan data di berbagai negara di dunia. Termasuk di Indonesia. Dalam menyusun laporan yang diterbitkan di bulan Juli ini, Opensignal mengadakan penelitian di 16 kota besar di Indonesia. Di antaranya Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya.


 
Metoda pengukuran itu melibatkan 3.3 juta perangkat smartphone.  Sementara pengumpulan data-data kualitas layanan 4G sendiri dilakukan sejak Februari hingga Mei 2019 lalu. Baru pada Juli ini Opensignal merilis laporan, yang dipublikan pada situs web mereka.
 
Hasilnya, Telkomsel tercatat sebagai operator yang memiliki koneksi 4G tercepat, dengan raihan kecepatan rata-rata download 9.8 Mbps. Disusul oleh XL Axiata, yang dari hasil pengukuran mencatat kecepatan rata-rata 7.4 Mbps. Begitu pula dengan kecepatan upload. Telkomsel tercatat memiliki kecepatan rata-rata 3.7 Mbps, sementara XL 3.4 Mbps.

Sebagai catatan, XL yang menjadi pesaing terdekat Telkomsel untuk kecepatan download, meraih peningkatan skor sebanyak 18% dalam enam bulan terakhir ini. Sementara, Telkomsel, dilaporkan skor-nya hampir tak berubah. Kecepatan rata-rata upload Telkomsel mengalami penurunan 1 Mbps, pada 6 bulan terakhir ini. Sementara pesaingnya, XL dan Smartfren, mengalami peningkatan kecepatan 0.5 Mbps. Smartfren mengalami penurunan kecepatan download sebesar 1.8 Mbps, dibanding raihan pada Juni 2018 lalu.


 
Soal pengalaman menikmati video streaming, Telkomsel masih menjadi juara, dengan meraih skor 54.3 point (dari skala 100). Tapi angka itu berada di kisaran menengah untuk performa video streaming, yang artinya masih banyak ditemukan buffering dan tersendat. Urutan kedua dipegang XL Axiata, yang mendapat skor 46.5, diikuti Tri yang mendapat skor 42.0.
 
Untuk urusan performa video streaming  ini, secara keseluruhan Indonesia berada di urutan 10 terbawah dari 69 negara. Meski begitu, menurut catatan Opensignal, performa video streaming yang digelar operator di Indonesia, berdasarkan tipe koneksi berdasarkan koneksi 4G saja, mengalami peningkatan yang signifikan –Telkomsel disebutkan mendapat rating sangat baik, dan XL mendapat rating baik.
 
Latensi juga menjadi salah satu elemen yang diukur. Semakin rendah angka latensi, semakin bagus performa koneksi. Untuk hal ini, Telkomsel masih menjadi juara dengan angka latensi rata-rata 52.1 milidetik. Urutan kedua diraih Tri, dengan angka latensi 63.1 milidetik. XL Axiata di urutan ketiga dengan angka latensi 69.3 milidetik.
 
Satu-satunya kaegori yang tak dimenangi Telkomsel adalah ketersediaan jaringan 4G, atau coverage. Di kategori ini, Smartfren unggul dengan ketersediaan jaringan 4G secara nasional mencapai 95.8%. Pencapaian ini sebenarnya tak terlalu mengherankan, karena sejak akhir 2017 lalu, Smartfren memang sudah menghapus layanan 2/3 G dan focus pada perluasan jaringan 4G.


 
Yang cukup mengejutkan adalah, Tri yang notabene dianggap operator papan bawah, ternyata memiliki ketersediaan jaringan 4G hingga 88.6%, yang menjadikannya urutan kedua. Di atas XL Axiata dengan ketersediaan 4G 83.1%. Telkomsel malah berada di urutan buncit, dengan angka ketersediaan 4G hanya 80.9%.