Informasi seputar kerusakan satelit Telkom 1 yang berdampak memadamkan koneksi/ offline banyak mesin ATM bank, seperti BCA kini perlahan dikabarkan mulai membaik. Meski belum semua terselesaikan, pihak Pemerintah dengan stake holder seperti Telkom Group telah melakukan proses perbaikan. Ada dua langkah yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi situasi tersebut.
Alex J Sinaga, Presiden Direktur Telkom Group mengungkapkan bahwa pasca kejadian pada Jumat (26/08), pihak Telkom telah melakukan gerakan langsung perbaikan disamping melakukan penyelidikkan masalah yang terjadi.
"Ada dua langkah pemulihan yang kami lakukan dalam masalah ini, dua segmen tersebut telah kami lakukan bahkan lebih cepat dari yang ditargetkan. Menyediakan transponder, melakukan repointing ke satelit baru," jelas Alex dalam keterangan konferensinya di Gedung Kemkominfo, Jakarta.
Menurutnya, kecepatan penyelesaian yang harusnya selesai pada 30 Agustus untuk transponder pengganti telah selesai dilakukan lebih cepat beberapa jam dari target yang ditentukan."Malam 29 Agustus atau tadi malam telah selesai dialokasikan, lebih cepat beberapa jam sebelum target 30 Agustus, seluruh transponder sudah disiapkan trqnsponder pengganti. Tadi malam kita semua sudah alokasi pengganti, jadi pagi ini sudah mecapai 100% tapi tidak semua pengganti.," tegasnya.
Lanjutnya, progress penyediaan transponder dan repointing antena ground segment (antena penerima) mencapai 55% dan akan terus dilakukan bertahap hingga 10 September 2017. "transponder pengganti 63 pelanggan sudah tersedia 100%," tambahnya.
Identifikasi Masalah
Dalam proses identifikasi, Telkom mengungkapkan sedang melakukan investigasi secara intensif bersama Lockheed Martin selaku pabrikan satelit Telkom 1. Namun belum menemukan penyebab pasti kerusakan.
"Satelit pengendali di Cibinong dan selalu koordinasi dengan pembuatnya. Penyebabnya sedang di dalami, karena saat ini masih dalam proses evakuasi atau penyelamatan kepada pelanggan. Penyelesaian masalah satelit tgl 10," jelas Alex.
Dan dipastikan bahwa sateli Telkom 1 sudah tidak lagi berfungsi normal. Sehingga pihak pabrikan menginformasikan harus dilakukan proses shutdown, hal ini untuk menghindari interferensi dengan satelit lain. Pihak Telkom group mengungkapkan baru akan mengganti satelit tersebut pada 2018.
Untuk mengantisipasi kekosongan pergantian satelit yang dilakukan oleh Telkom dan dikabarkan baru akan bisa diluncurkan pada 2018 nanti. Pihak Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan membantu proses pengamanan titik pengorbitan satelit, sehingga kekosongan tersebu tidak dimanfaatkan pihak lain.
"Negara akan melakukan pengamanan untuk slot Telkom 1, karena satelit ini juga adalah aset nasional. Kami akan meminta untuk pengaman slot ini, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain kepada ITU (international telecommunication union), karena organisasi ini merupakan organisasi dari PBB juga," jelas Rudiantara, disela acara konferensi pers di Jakarta.