1. GoJEK
Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim, selaku CEO GoJek ini sudah hadir sejak tahun 2010 di Jakarta. Namun popularitas GoJek meningkat sejak diluncurkan dalam versi aplikasi smartphone pada tahun 2015. Selain layanan transportasi ojek, Go-Jek juga menawarkan berbagai layanan seperti Go Car, Go-Send, Go-Food, Go-Mart, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam dan Go-Massage. Hingga saat ini, Gojek telah memiliki 10.000 mitra pengendara ojek yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali dan Makassar.Untuk urusan tarif, pada bulan Agustus 2016 GoJek kembali memperbaharui tarif mereka. Tarif Gojek terbaru ini diturunkan dengan tarif minimum pembayaran menjadi IDR4000 (sebelumnya IDR15000).
[caption id="attachment_18041" align="aligncenter" width="640"]
GoJek juga masih menggunakan pengelompokan tarif berdasarkan jam sibuk (rush hour Gojek) 16:00-19:00 WIB akan dipatok IDR4.000 untuk jarak 1-2 km pertama dan jarak lebih dari > 2 km akan dikenakan biaya IDR2.000/km dari kilometer pertama.
Sedangkan untuk tarif di luar Rush Hour akan dipatok IDR4.000 untuk jarak 1-2,7 km pertama dan selanjutnya untuk jarak lebih dari >2,7 km akan dikenakan biaya IDR1.500/km dari kilometer pertama.
Sedangkan untuk daerah di luar Jabodetabek, skema tarifnya juga berbeda yaitu untuk jarak 1-4 km akan dikenakan biaya IDR8.000, sedangkan jarak lebih dari >4km akan dikenakan biaya IDR2.000/km dari kilometer pertama.
2. Grab
GrabBike merupakan layanan ojek online yang diprakarsai oleh Grab (sebelumnya bernama GrabTaxi), perusahaan layanan transportasi pemesanan taksi berbasis aplikasi asal Malaysia.
Layanan ojek online GrabBike diluncurkan di Jakarta sejak Mei 2015. Secara operasi, GrabBike menggunakan pola yang sama seperti Go-Jek, yaitu calon penumpang memesan ojek melalui aplikasi di smartphone. Tidak hanya layanan ojek online GrabBike saja, Grab juga menyediakan berbagai layanan transportasi lainnya seperti GrabCar, GrabExpress, GrabTaxi dan Grabfood.
Untuk urusan tarif, Grabbike menerapkan tarif terbaru mereka yang berlaku sejak 24 Mei 2016. Yang menarik GrabBike menggunakan batasan pada kilometer yaitu setiap 12 Km. Dengan ini, akan ada dua tarif yaitu tarif di bawah 12 Km dan tarif di atas 12 Km.
Untuk jarak 0 - 12 Km pertama akan dikenakan biaya IDR1.500/Km. Dengan tarif minimum IDR10.000 (saat rush hour) dan tarif minimum IDR5.000 (saat jam normal di luar jam sibuk).
3. Uber Motor
Uber secara resmi memperkenalkan layanan jasa transportasi roda dua (ojek) Uber Motor untuk penggunanya di Jakarta sejak April 2016 lalu. Selain layanan Uber Motor juga tersedia Uber X (mobile) dan Uber Black (mobil premium). Keunikan sistem Uber adalah sistem logik dari para pengemudi.
Aplikasi Uber bisa mengatur siapa saja pengemudi terdekat dan mengirim untuk penjemputan. Hanya satu pengemudi saja yang mendapatkan konfirmasi untuk menjemput penumpang. Berbeda dengan aplikasi Grab atau Gojek, dimana para pengemudi terdekat (radius 1-2 km) yang mendapatkan pesan dari server bila penumpang membutuhkan penjemputan. Lalu mengirim konfirmasi bahwa order sudah diambil.
Untuk urusan tarif, Uber Motor juga berbeda dengan GoJek dan GrabBike, Uber memberikan skema tarif dasar yang ditambah dengan tarif per kilometer dan per menit, layaknya taksi. Seperti yang dilansir blog resminya, tarif minimum Uber motor yaitu IDR1.000. Dengan perhitungan tarif IDR1.000 untuk setiap Kilometernya. Selain berdasarkan jarak Uber juga menyediakan perhitungan tarif berdasarkan waktu, dengan tarif per menit IDR100.
4. LadyJek
Ojek berbasis online yang didirikan oleh Brian Mulyadi ini resmi diluncurkan pada 8 Oktober 2015. Dengan slogan ‘Ojek Wanita untuk Wanita' ini, LadyJek hadir untuk menjadi platform khusus wanita. Semua pengemudi ojeknya adalah wanita dan penumpangnyapun khusus untuk wanita.
Untuk urusan tarif, LadyJek memasang tarif IDR25.000 untuk 6 Km pertama dan selanjutnya tarif berlaku flat IDR4.000 per Km berikutnya. LadyJek memiliki sistem pembayaran yang terdiri atas dua jenis, yakni tunai dan non-tunai. Untuk non-tunai bisa menggunakan Mandiri e-cash dan XL Tunai.
5. Ojek Syar’I (Ojesy)
Selain LadyJek, ada lagi layanan ojek online khusus wanita yang bernama Ojek Syar’I (Ojesy). Ojesy ini diciptakan oleh dua mahasiswa asal Surabaya, Evilita Adriani (19) dan Reza Zamir (21) pada Maret 2015.
Pada awal kemunculannya, Ojek Syar’i hanya menjangkau Surabaya, Sidoarjo dan Malang. Untuk menggunakan jasa Ojek Syar'i, pelanggan akan dikenakan biaya IDR20.000 untuk 5 km pertama dan tarif berikutnya berlaku flat IDR3.000 untuk setiap kilometernya.
Layanan Ojek Syar’I ini juga menambahkan biaya tunggu sebesar IDR5.000. Selain itu, OJESY ini juga bisa melayani sistem langganan, sehingga sangat cocok untuk mengantar jemput anak ke sekolah atau ke tempat kursus.
6. Wheel Line
Layanan Wheel Line paling berbeda dengan layanan transportasi sejenisnya. Wheel Line sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa ojek argo, kurir belanja, dan kurir barang dengan armada Honda Scoopy. Layanan yang didirikan oleh Chris Wibawa, selaku founder Wheel Line ini resmi beroperasi pada tanggal 5 Januari 2012.
Yang menarik, Wheel Line ini menerapkan tarif yang dihitung berdasarkan zona wilayah. Dengan pusat perhitungan wilayah berada di kantor pusat WheelLine Jakarta Barat, maka radius 3 kilometer dari lokasi tersebut dianggap sebagai zona satu, kemudian 3 kilometer selanjutnya sebagai zona dua. Begitupun seterusnya. Tarif yang ditawarkan mulai dari IDR30.000 hingga IDR120.000.
7. Teknojek
Satu lagi pemain baru di layanan ojek online yaitu Teknojek yang menawarkan peluang bisnis bagi pengemudi dan penumpangnya. Aplikasi ini mengajak pengemudi motor berbisnis dengan sistem jaringan seperti skema multi level marketing. Jika aplikasi lain, sesama tukang ojek akan saling berebut penumpang demi mendapatkan penghasilan dan poin, tidak demikian dengan Teknojek. Para rider bisa mengajak teman-teman sesama pengojek untuk bergabung dan menjadi bagian dari jaringannya. Dari jaringan yang dibangun nantinya akan mendapatkan bonus.
Untuk layanan ojek online sendiri, pada dasarnya mirip dengan yang lain. Yaitu T-Drop untuk antar barang, T-Jek untuk pesan ojek, T-Food untuk pesan kuliner dan T-Shop untuk belanja di mini market. Untuk saat ini, tarif yang dikenakan adalah Rp 1.250/km untuk jarak minimum 8 km pertama. Setelah itu penambahan Km berikutnya adalah Rp2.500/km.
8. Transjek
Layanan ojek online yang satu ini berbeda yaitu Ojek berargo. Layanan ojek hasil karya Riyandri Tjahjadi dan Nusa Ramadhan sejak September 2012. Konsep Transjek ini mirip seperti taksi, yakni perhitungan tarif berdasarkan argo (meteran penghitung tarif ) yang diletakkan di motor. Jadi tidak akan ada lagi tawar menawar tarif.
Transjek memasang tarif IDR4.000 untuk Km pertama dan kemudian akan dikenakan tarif flat IDR3.000 untuk setiap km selanjutnya. Kelebihan lain dari Transjek adalah pengemudi yang lebih rapih dan penumpang diberikan shower cap sebelum memakai helm, cocok untuk para Wanita yang ingin pergi ke salon.
9. Bangjek
Yang Terakhir yaitu Jasa ojek online bernama BangJek yang didirikan oleh Andri Harsil. Untuk perhitungan tarifnya, BangJek menerapkan tarif sebesar IDR4.000 kilometer pertama. Dan selanjutnya perhitungan tarif dihitung untuk setiap meter perjalanan, bukan kilometer. Tarif yang dikenakan yaitu sebesar IDR3,4 untuk setiap meter selanjutnya. Selain menyediakan wifi gratis, pelanggan juga disediakan plastik pelindung rambut, kotak penyimpanan dan jas hujan.