ArenaLTE.com - ArenaLTE.com – Mahalnya tarif internet atau akses data di Indonesia yang diberlakukan sejumlah operator Tanah Air, seperti Telkomsel menuai kencaman. Pengguna akun di situs petisi change.org yang bernama Djali Gafur, membuat sebuah petisi baru yang berjudul ‘internet untuk rakyat’ dan dianggap tarif internet telkomsel terlalu mahal dan tidak terjangkau untuk masyarakat.
Dalam petisi yang berjudul Internet untuk rakyat tersebut, dibuat dan diharapkan banyak mendapat perhatian publik terutama beberapa lembaga pemerintahan Indonesia karena mahalanya tarif internet Telkomsel. Hal tersebut terlihat dari petisi yang dibuat dan di mention ke akun @KemenBUMN (kementerian BUMN), @Kemkominfo (kementerian komunikasi dan informatika), serta @Telkomsel langsung.
Petisi Internet untuk rakyat menjelaskan bahwa Telkomsel telah menerapkan kebijakan zonasi sebagai penanda wilayah paket internet Telkomsel. Zona tersebut diungkapkan terbagi dalam 12 wilayah, serta dibedakan dengan penomoran dari zona 1 hingga zona 12. Diungkapkan oleh sang akun, Telkomsel juga menerapkan harga yang berbeda untuk masih-masing zona tersebut, bahkan disebutkan bahwa perbedaan tersebut bisa mencapai hingga 100 persen.
Lanjutnya mengungkapkan bahwa 12 zona yang dibuat tersebut seperti halnya shadow state, negara bayangan di dunia maya. Dan tidak sesuai dengan slogan operator yang mengungkapkan bahwa ‘Makin Indonesia Telkomsel Begitu Dekat Begitu Nyata’. Dan hal tersebut dijelaskan adalah slogan yang nyata mencekik, karena tarif internet Telkomsel yang terlalu mahal.
Djali Gafur juga menjelaskan bahwa pengguna di zona wilayah 11 dan 12, seperti Maluku dan Papua adalah daerah yang cukup sulit mengakses data atau internet. Sehingga petisi Internet untuk rakyat ini, jelas adalah pilihan tepat untuk para pengguna setia Telkomsel menandatangani petisi dan menyetujui bahwa harga paket layanan dari operator BUMN tersebut tidak sesuai untuk rakyat Tanah Air.
Bahkan, dalam petisi yang dibuat tersebut Telkomsel diminta tidak lagi melakukan promosi di wilayah NTT, Maluku, dan Papua. Meski pengguna setia operator tersebut lebih besar berada disana, namun penerapan tarif yang terlalu tinggi membuat pengguna wilayah 11 dan 12 tersebut menjerit.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan dari pihak Telkomsel apakah akan menurunkan tarif tersebut untuk wilayah Indonesia.