Menurut GSMA, sebanyak 66% rumah tangga di dunia belum terhubung ke internet, dan hampir empat milyar orang di seluruh dunia belum memiliki akses internet.
Di atas semua permasalahan tersebut, lebih dari 2 milyar orang di seluruh dunia belum memiliki layanan broadband yang dapat diandalkan.
Huawei merasa terpanggil dan bertanggungjawab terhadap untuk membantu komunitas yang belum terhubung ke internet tersebut. Karena itu, Huawei meluncurkan inisiatif inklusi digital globalnya, TECH4ALL.
Dalam acara perilisan Sustainability Report 2018 di Shenzhen, Jumat, Chairman Huawei, Liang Hua mengatakan Huawei senantiasa berkomitmen untuk memberikan nilai bagi pelanggan lewat inovasi.
“Kami melakuan berbagai upaya untuk menjembatani kesenjangan digital dan memenuhi kebutuhan dunia akan konektivitas,” kata Liang.
Kampanye Inklusi Digital untuk kesetaraan terhadap akses layanan digital ini merupakan salah satu dari empat strategi Huawei dalam aspek keberlanjutan.
Keempat strategi tersebut adalah; inklusi digital, keamanan dan kepercayaan, perlindungan lingkungan, serta ekosistem sehat dan harmonis.
Selanjutnya, setelah membangun konektifitas menjembatani kesenjangan digital menjadi sebuah strategi inklusi digital, Huawei kini juga menaruh perhatian besar terkait aplikasi dan keterampilan.
Mr. Liang Hua, Chairman of Huawei
Strategi untuk mendukung jaringan yang stabil dan aman serta melindungi privasi pengguna ditingkatkan menjadi strategi keamanan dan kepercayaan.
Huawei telah menjadikan cyber security dan privacy protection sebagai prioritas utama. Dalam lima tahun ke depan, Huawei akan menginvestasikan US$2 miliar untuk tingkatkan kemampuan rekayasa perangkat lunaknya, agar lebih tanggap terhadap tantangan keamanan dan privasi di dunia maya yang mempengaruhi seluruh industri.
Lebih jauh, Liang Hua menjelasakan bahwa efisiensi energy telah menjadi pertimbangan besar dalam jaringan komunikasi di masa depan.
“Kami berupaya bagaimana agar perangkat kami dapat mengakomodasi lebih banyak data, namun mengurangi konsumsi energy listrik yg diperlukan, semuanya dengan inovasi teknologi,” ungkapnya.
Dalam hal riset 5G misalnya, Huawei telah melahirkan berbagai terobosan untuk inisiatif tersebut. Perangkat 5G Huawei telah teruji dapat mengurangi konsumsi daya hingga 20 persen dibandingkan rerata industri.
Hal itu didukung oleh kecanggihan chip Huawei, sistem piranti lunak dan piranti keras, serta teknologi pemisahan panas yang mutakhir.
“Teknologi inovatif semacam itu telah membuat teknologi 5G huawei lebih hemat energi. Dengan solusi yang tepat kami yakin Huawei 5G akan menjadi teknologi yang ramah lingkungan,” kata Liang.
Huawei mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam setiap hal termasuk inovasi, penciptaan nilai, dan kemitraan. Ke depannya, Huawei bertekad untuk lebih giat lagi dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.