ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Sampai saat ini Intel masih begitu kokoh di pasar prosesor PC (personal computer) dan laptop, tapi lain hal di pasar prosesor smartphone. Mengandalkan ceruk yang sempit dengan pelanggan terbatas seperti lini Asus Zenfone dan Motorola, membuat Intel sulit bernafas untuk mengembangkan prosesor smartphone. Bahkan belakangan Asus lebih memilih Qualcomm sebagai mitra pemasok chipset prosesor.
Boleh dibilang Intel gagal menumbangkan ARM yang telah lama meraja di industri gadget mobile. Sementara, pasaran tablet pun menurun karena para pabrikan PC lebih memilih mengembangkan perangkat hybrid. Keadaan ini membuat Intel seolah kehilangan alasan untuk mempertahankan eksistensi Atom.
Sofia dan Broxton merupakan produk pertama yang dibatalkan oleh Intel menyusul rencana perusahaan tersebut untuk mengatur ulang strategi bisnis. Chip Sofia sendiri menggabungkan kemampuan modem dan fungsionalitas prosesor smartphone. Selain chipset line Sofia, prosesor seri Atom yang disebut Broxton juga tersingkir dari katalig produk Intel.
Broxton merupakan sebuah chip quad-core 14nm yang rancang untuk tablet.Selanjutnya Intel turut menghentikan produksi chip seri Atom X5 (Cherry Trail). Prosesor ini akan digantikan oleh chip Pentium dan Celeron code nameApollo Like yang lebih menyasar komputer “hybrid” 2-in-1, bukan tablet seperti Atom X5.
Seri chip Atom sempat mengalami masa jaya saat booming perangkat netbook di dekade lalu. Tapi setelah itu peruntungannya tak cemerlang. Dikutip dari Ubergizmo.com (1/5/2016), Chief Executive Intel Brian Krzanich menyebut, bahwa Intel tak berniat angkat koper dari pasar mobile, tetapi justru akan fokus untuk bergeser ke segmen 5G. Ini merupakan tantangan berat bagi Intel, tetapi mungkin ini adalah kesempatan terbaik Intel hingga akhirnya menancapkan cengkramannya di industri smartphone.