ArenaLTE.com - Capillary Technologies merupakan sebauah perusahaan teknologi berbasis di Singapura yang memberikan solusi transformasi digital retail berupa consumers insight, personalised engagement, omnichannel commerce dan loyalty solutions.
Solusi Capillary Technologies telah ditunjuk sebagai mitra strategis Bata, sebuah merek sepatu terkemuka. Kemitraan ini akan membantu Bata memperkuat strategi CRM omnichannel mereka di Filipina dan Vietnam.
Sebelumnya, selama lebih dari tiga tahun, Capillary Technologies telah bertindak sebagai mitra CRM Bata di enam negara di kawasan Asia termasuk Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, India, Bangladesh dan juga tiga negara di kawasan Afrika - Kenya, Zambia, dan Zimbabwe.
Capillary Technologies memperkuat program loyalitas Bata, mengembangkan personalisasi kampanye omnichannel, dan melakukan analisis konsumen dan bisnis yang mendalam di lebih dari 2.000 toko di seluruh pasar di kawasan ini.
Dalam keterangannya,Roberto Longo, President, Asia Pacific Bata mengungapkan jika teknologi ritel harus mulai diterapkan untuk benar-benar meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Solusi Capillary Technologies dapat menyentuh konsumen di berbagai saluran dan touchpoints yang mereka gunakan dalam berbelanja.
Degan transformasi Digital, Bata telah mampu meraih hasil 2,2 kali lebih tinggi dari yang ditargetkan. Di pasar lain, Bata juga telah mengalami peningkatan ROI sebesar 10 kali lipat dari keseluruhan investasi CRM-nya.
Abhijeet Vijayvergiya, President & Managing Director, Global Accounts dan Asia Pacific, di Capillary Technologies, juga menyatakan kegembiraan Capillary Technologies dalam mendorong ekspansi Bata memasuki pasar baru.
Di Asia Tenggara, Capillary telah memiliki 14 juta pelanggan dan lebih dari 1.400 toko yang aktif di platform-nya, termasuk Mitra10, Bata, Farmasi Caring, TungLok Group, dan McDonald's.
Capillary Technologies baru saja mendapatkan putaran pendanaan US$ 20 juta dari investor blue chip yang ada, Warburg Pincus dan Sequoia Capital, Capillary juga berencana untuk mengalokasikan dana tersebut untuk memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, setelah mencapai pertumbuhan tiga kali lipat di wilayah tersebut.