“Shopee ingin menjadikan tanggal 10 Oktober sebagai sebuah pencapaian penting yang memperlihatkan awal dari sebuah era baru dimana kita dapat berbelanja secara bebas dimanapun, kapanpun melalui perangkat mobile,” ujar Chris Feng, CEO Shopee.
Transaksi jual beli melalui perangkat mobile, atau mobile commerce telah melampaui perdagangan elektronik atau e-commerce sebagai pilihan platform belanja terutama di Indonesia.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, pembelian barang secara online yang dilakukan melalui perangkat mobile mengalami pertumbuhan hingga 164% dari 2014 hingga 2015, sementara itu pembelian melalui website hanya mengalami peningkatan sebesar 32%.
Chris menambahkan, “Kami menyadari bahwa terdapat banyak permintaan untuk menjadikan komunikasi, interaksi dan kebutuhan sosial lainnya berpindah pada perangkat mobile. Fungsi in-app chat yang terdapat pada aplikasi memungkinkan komunikasi terjadi secara real-time antara penjual dan pembeli. Sejauh ini, terdapat lebih dari 120 juta chat yang telah dikirim oleh pengguna dari Indonesia.”
Sejak diluncurkan bulan Desember 2015, Shopee telah meningkat secara signifikan di tujuh negara, termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Taiwan. Indonesia, yang berperan sebagai pasar terbesar Shopee di tingkat regional, telah memperoleh 5 juta download dan memberikan kontribusi sebesar 40% dari bisnis Shopee secara keseluruhan. Di bulan Agustus 2016, aplikasi ini telah diunduh sebanyak 20 juta kali di seluruh Asia Tenggara dan menerima lebih dari 250,000 pesanan setiap harinya.
