ArenaLTE.com - Maukah Anda mengeluarkan duit sebanyak Rp28 juta untuk sebuah smartphone? Kalau mau, bolehlah Anda menyebut diri sebagai salah seorang crazy rich. Soalnya, hanya orang yang duitnya meluber kemana-mana yang mungkin mau membeli smartphone seharga segitu. Tetapi untuk ukuran normal? cuma satu kata, gila aja!!
Tapi itulah harga yang diumumkan Samsung untuk smartphone layar lipat perdananya, yang dinamakan Galaxy Fold. Dalam event yang digelar di Bill Graham Civic Auditorium, San Fransisco, AS, DJ Koh, Presiden dan CEO Divisi Komunikasi, IT & Mobile Samsung Electronics, dengan percaya diri mewartakan kepada seluruh dunia harga Galaxy Fold yang mencapai US$1.980. Smartphone paling mutakhir itu akan mulai dijual di AS pada akhir April mendatang. Eropa akan menyusul sebulan berikutnya.
Samsung selangkah lebih maju dari para pesaing, yang sama-sama tengah menyiapkan seri perdana smartphone layar lipat. Seperti diketahui, Huawei, Motorola, Xiaomi, adalah tiga di antara sederetan vendor yang terlibat perlombaan smartphone dengan teknologi layar paling mutakhir ini. Bahkan Apple pun dikabarkan sudah mendaftarkan desain seri layar lipatnya di kantor paten.
Meski sudah dipertontonkan kepada khalayak, dan sudah pula menyebut harga dan ketersediaan, namun belum banyak yang bisa diketahui dari Galaxy Fold. Samsung hanya mempertontonkan pada event itu, tapi tak memberi kesempatan untuk dilihat dari dekat, apalagi menyentuh.
Yang jelas, Galaxy Fold memiliki konsep lipat seperti buku catatan kecil, dengan layar utama berada di bagian dalam. Ketika dalam keadaan tertutup, ada layar sekunder di panel depan selebar 4.6 inchi. Tampak layar sekunder ini memiliki bezel yang besar. Ketika lipatan dibuka, terpampanglah layar sebesar 7.3 inchi. Samsung menerapkan layar Infinity Flex Display, hasil pengembangan Samsung. Teknologi layar ini diklaim mampu dibuka tutup hingga 200 ribu kali –atau kira-kira 5 tahun pemakaian.
Untuk dapur pacu, menggunakan chipset Snapdragon seri 855 dari Qualcomm, dengan prosesor empat inti dan RAM 12 GB. Ruang penyimpanan menggunakan Universal Flash Storage 3.0 (eUFS) terbaru yang berkapasitas 512 GB. Galaxy Fold dipasangi dua baterai yang diletakkan terpisah di masing-masing panel. Namun keduanya diintegrasikan melalui sistem dalam smartphone, sehingga total didapat pasokan daya 4.380 mAh.
Soal kamera, Galaxy Fold memiliki enam kamera. Satu ditempatkan di panel depan, di atas layar sekundernya, berkapasitas 10 Mpix. Gunanya jelas, mengambil foto/video selfie ketika ponsel dalam keadaan tertutup. Di panel belakang, ditempatkan tiga kamera (16 Mpix + 12 Mpix + 12 Mpix), sebagai kamera utama. Di bagian dalam, dipasangi dua kamera dengan resolusi (10 Mpix + 8 Mpix).
Tantangan terberat dari smartphone layar lipat ini adalah, perpindahan tampilan secara mulus dari layar sekunder (ketika ponsel ditutup) ke layar utama ketika lipatan layar ponsel dibuka. Untuk itu Samsung bekerjasama secara intens dengan Google, untuk memastikan Android 9 Pie yang digunakan di smartphone ini, mampu mendukung peralihan tampilan antar layar itu dengan mulus.
Dalam demo ditunjukkan, aplikasi semacam Whatsapp, Microsoft Office dan Youtube, dapat teralihkan dengan baik –tanpa terputus. Meskipun, kelihatan juga layarnya belum bekerja secara sempurna. Itu mungkin yang membuat Samsung belum terlalu pede membiarkan Galaxy Fold diutak-atik para jurnalis yang hadir di event tersebut.
Inovasi smartphone layar lipat ini memang menakjubkan. Konsep seperti ini menjadi jawaban bagi keinginan pengguna, yang ingin layar sebesar tablet, namun dengan ukuran body sebesar phablet. Walaupun, sebagai teknologi baru, harganya masih di awing-awang, serta, mungkin saja masih ada yang perlu disempurnakan di sana-sini. Namun tak pelak, smartphone layar lipat bakal jadi tren baru di tahun-tahun mendatang. Setelah para vendor lain menyelesaikan seri smartphone layar lipat perdananya.