ArenaLTE.com - Microsoft Indonesia melihat bahwa masih terbukanya kesempatan pemberdayaan perempuan muda Indonesia untuk terjun dan memecahkan kesenjangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik dan Matematika (STEM). Faktanya, hanya 1 dari 4 anak perempuan berusia 12 sampai 19 tahun di kawasan Asia yang mengetahui sosok wanita di bidang STEM.
Selain berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai dunia pekerjaan, tiga pembicara dalam acara Sharing Session: Inspirasi Perempuan Muda Indonesia di Bidang STEM juga memberikan tips dan arahan untuk para perempuan muda Indonesia agar mereka lebih percaya diri dan terus belajar untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang besar untuk berkembang di industri STEM.
Hanifa Ambadar, Founder & CEO jaringan media digital, Female Daily Network juga mengungkapkan jika sekolah-sekolah saat ini dapat mengubah persepsi anak perempuan terhadap bidang STEM dengan cara berbagi cerita bahwa perempuan berperan sangat penting dalam bidang STEM,.
Selain itu, sekolah – sekolah juga dapat mengimplementasikan pengalaman langsung untuk siswi di usia muda dengan menggunakan perangkat yang akrab dengan siswi, seperti tablet dan PC.
“Pengalaman langsung membentuk hard skill dan soft skill yang diperlukan perempuan muda untuk bekerja di bidang STEM. Dengan pengalaman langsung, perempuan muda akan mendapatkan keahlian yang berharga seperti pemikiran kristis, kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan komunikasi,” jelas Alamanda Shantika, seorang engineer di startup termuka di Indonesia yang mejadi pendiri sekolah teknologi gratis Binar Academy.
Saat ini, jumlah perempuan yang mengejar pendidikan dan karir di bidang STEM masih tergolong rendah meskipun teknologi telah berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Studi MasterCard juga menunjukkan bahwa perempuan merasa tidak cukup mampu berkompetisi di bidang STEM dan meresa mereka tidak akan sukses jika menekuni industri STEM.
Selama 23 tahun terakhir, Microsoft Indonesia telah bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membantu generasi muda, termasuk perempuan muda Indonesia untuk mengembangkan keterampilan digital.
Sejak tahun 2015, Microsoft telah mengajak perempuan muda Indonesia untuk terjun dalam industri STEM melalui program #MakeWhatsNext. Di Indonesia, Microsoft berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) mengadakan sesi Hour of Code untuk 50 siswi di Rumah Belajar Duri Kepa pada akhir Maret lalu.
Hour of Code (HoC) diselenggarakan untuk memperkenalkan keterampilan coding dan ilmu komputer dan mengubah persepsi bahwa coding merupakan sebuah hal yang rumit melalui game Minecraft. Kegiatan serupa telah diadakan di Jambi dan Kupang.
“Stereotip bahwa industri teknologi dan teknik yang hanya bisa dikuasai oleh kaum pria adalah salah. Di era digital ini, peluang karir masa depan akan berada pada STEM, dan kami bertanggung jawab untuk mendorong dan mendukung perempuan muda untuk terjun ke industri tersebut," ungkap Nina Wirahadikusumah, Enterprise Commercial Director Microsoft Indonesia, yang sudah menjadi pemimpin di perusahaan teknologi besar selama 20 tahun.
"Dengan memilih karir di STEM, perempuan dan pria muda akan mencapai potensi sejati mereka dan membantu mengubah dunia,” pungkasnya.