ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Merespon insiden ledakan bom di Pakistan tepatnya di kota Lahore yang menewaskan 69 orang dan melukai ratusan lainnya, Facebook secara cepat berinisatif menyajikan fitur ‘Safety Check. Fitur kondang ini mulai digelar Facebook pasca teror bom di Paris, Perancis pada bulan November tahun 2015 silam.

Namun pada insiden bom di Pakistan, Facebook rupanya membuat kekeliruan. Pasalnya fitur safety check dipublish Facebook untuk pengguna di seluruh dunia. Mestinya fitur ini dihadirkan berdasarkan lokasi kejadian atau LBS (Location Based Service).

Beberapa pengguna yang ponselnya terkoneksi dengan akun Facebook juga menerima pesan teks yang meminta mereka untuk merespon "Reply SAFE if you’re OK." Fitur ‘Safety Check’, yang diperkenalkan ke media sosial ini pada bulan November 2015, bisa diaktifkan oleh perusahaan ini setelah adanya serangan terorisme atau bencana alam.

Fitur ini mengidentifikasi para pengguna yang dekat dengan kejadian tersebut dan mengirimkan pemberitahuan. "Sehingga orang-orang di wilayah itu bisa menginformasikan ke teman-teman mereka dan orang yang dicintai bahwa mereka aman," jelas pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dalam sebuah status di media sosialnya itu.

facebook-safety-check-pakistan

Baca jugaFacebook Akan Aktifkan Fitur Safety Check di Tiap Momen Darurat Kemanusiaan

Setelah pemboman di Lahore, Facebook mengaktifkan fitur ‘safety check’ dan membuat para penggunanya di seluruh dunia menerima pemberitahuan dalam bahasa mereka masing-masing yang berbunyi demikian: "Sepertinya Anda berada di daerah yang terdampak ledakan." Para pengguna mengunggah foto layar dari pemberitahuan yang mereka dapatkan ke Facebook dan media sosial saingannya, Twitter.

"Sayangnya, banyak orang yang tak terpengaruh oleh krisis tersebut menerima pemberitahuan. Kesalahan semacam ini bertentangan dengan niat kami. Kami bekerja dengan cepat untuk mengatasi masalah tersebut dan kami meminta maaf kepada siapapun yang, dengan tak sengaja, menerima pemberitahuan itu," tulis unggahan tersebut.