ArenaLTE.com - Dalam helatan HUAWEI CONNECT 2022, yang digelar di Queen Sirikit Convention Center (QNCC) Bangkok, Thailand, pada 19-20 September lalu, sejumlah pejabat tinggi negara-negara Asia Pasifik, ikut ambil bagian dalam melaporkan perkembangan ekonomi digital di negara masing-masing.
 
Tak ketinggalan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Meski ia hanya berbicara melalui rekaman video yang sudah dibuat sebelumnya. Namun begitu, ada beberapa hal yang menarik disimak dari isi pidato Airlangga. Salah satunya adalah, target pemerintah menggenjot nilai ekonomi digital. Hartarto mengungkapkan, pemerintah mematok target nilai ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai USD146 miliar (sekitar Rp2.000 triliun). Itu berarti peningkatan dua kali lipat dari tahun 2021.
 
Sebuah angka yang fantastis. Untuk itu, kata Hartarto, pemerintah sudah menyusun Roadmap Digital Indonesia 2021-2024. Juga, panduan strategis yang isinya 100 inisiatif utama untuk mempercepat realisasi infrastruktur digital, pemerintah, ekonomi, dan masyarakat, di sepuluh sektor prioritas. “Saat ini, kami sedang mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong kolaborasi dan membangun sinergi di antara semua pemangku kepentingan terkait,” kata Airlangga.
 
Hartarto menuturkan, dengan digitalisasi semakin banyak pelaku usaha di Indonesia yang mengadopsi teknologi digital untuk berinovasi dan mengembangkan perusahaan rintisan mereka di seluruh negeri dan beberapa unicorn telah terdaftar di bursa nasional dan global.
 
Pemerintah juga akan terus fokus pada pengembangan fasilitas infrastruktur, baik fisik maupun digital. Mulai dari peningkatan jaringan serat optik, menara BTS, pusat data dan satelit High Throughput, hingga pengembangan jaringan 5G. Prioritas utama lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia. Sebab, Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 600 ribu talenta digital setiap tahun. 
 
Soal talenta digital yang dibutuhkan untuk menutup kesenjangan, pemerintah telah mempersiapkan para generasi muda yang andal dengan menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan serta memperbanyak program pelatihan digital seperti Kartu Pra Kerja.
 
Program Kartu Pra Kerja memungkinkan pencari kerja dan pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi mereka dengan memperoleh keterampilan baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada. Dalam kesempatan itu, Airlangga turut menyampaikan bahwa Indonesia selangkah lagi akan mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Pengesahan RUU tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara kelima di Asia Tenggara yang memiliki undang-undang khusus tentang perlindungan data pribadi setelah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina,”
 
Pesan khusus Hartarto pada Huawei Connect 2022 ini, Ia berharap dengan hajatan ini bisa mendapatkan banyak wawasan, peluang sinergi, serta kolaborasi dengan negara lain. Khususnya untuk mendorong adopsi teknologi digital dan inovasi unggulan untuk mendukung transformasi digital.
“Mari kita jadikan momentum luar biasa ini sebagai langkah utama untuk meningkatkan kerja sama, untuk mempercepat dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan terhubung menuju Unleash Digital for a Sustainable Asia-Pacific,” kata dia.