Plus

  • Desain menarik
  • Baterai besar
  • Harga kompetitif
  • Built-in FM radio antenna

Minus

  • Tidak ada optical/hybrid zoom
  • Kapasitas fast charging hanya 18 W
  • Masih Android 9.0
  • Tak dilengkapi headset bawaan

Score: 7.2

DESAIN
8
LAYAR
6
KAMERA
7
MULTIMEDIA
7
PERFORMA
7
VALUE FOR MONEY
8
ArenaLTE.com - Redmi 8A Pro ini merupakan bagian dari serial Redmi 8, yang mempunyai range varian produk cukup luas.Ada Redmi 8, Redmi 8A, Redmi 8A Dual dan yang ini, Redmi 8A Pro. Untuk pasar Indonesia Redmi hanya menghadirkan dua varian saja (Redmi 8 dan Redmi 8A Pro).
 
Semua varian yang ada, memiliki perbedaan yang tipis-tipis saja. Malah ada yang seperti tak ada beda sama sekali –hanya beda nama. Antara Redmi 8 dan 8A Pro ini misalnya, perbedaan ada di desain panel belakang. Perbedaan kecil lainnya ada di kamera. Pada Redmi 8A Pro, kamera utama sudah 13 Mpix, tetapi aperture-nya kecil. Sementara pada Redmi 8, kamera utama hanya 12 Mpix, dengan aperture yang lebih besar.
 
Selebihnya sama, mulai dari ukuran body, ukuran dan tipe layar, isi dapur pacu, kapasitas baterai, dan sebagainya. Tapi harganya berbeda, sesuai dengan harga yang tercantum di situs resmi Xiaomi Indonesia, bila Redmi 8 harganya Rp1.549  juta, harga Redmi 8A Pro lebih murah secuil, Rp1.499 juta (beda sekitar 50 ribu rupiah). Yang jelas, Redmi 8A Pro ini sepertinya dirancang untuk menyasar segmen menengah bawah, khususnya kaum muda yang punya bujet terbatas.
 

DESAIN

Ukuran             : 156.5 x 75.4 x 9.4 mm
Tebal                : 9.4 mm
Bobot               : 188 gram
Platform           : Unibody


 
Desain dan tampilan Redmi 8A Pro cukup menarik –untuk sebuah budget phone. Desainnya tidak terlihat dirancang asal-asalan. Dan tidak pula terlihat sebagai hape kodian. Panel belakangnya yang terbuat dari material plastic karbonat, dibiarkan tidak memakai glass coating, untuk memberkan kesan mate (tidak mengkilat). Dengan sedikit aksen gradasi, dari nuansa gelap ke terang. Dikombinasikan dengan tekstur arsiran menyilang yang rapat. Permukaan yang mate plus tekstur arsiran, selain berhasil memberikan tampilan yang terkesan modis, juga berfungsi mempererat genggaman. Memberi keuntungan mengurangi resiko hape tergelincir dari tangan.
 
Dari aspek dimensi dan ukuran, lebih kecil sedikit dibanding rerata smartphone sekelas lainnya. Ukuran Keuntungan ukuran seperti itu adalah memberikan aspek ergonomis yang baik. Tidak terasa penuh dalam genggaman, meski terasa agak tebal dan sedikit berat. Aspek ergonomis ini diperkuat dengan desain panel belakang yang sisi-sisinya melengkung, mengikuti kontur telapak tangan.
 
Struktur body, meski body dan frame terbuat dari plastic, terasa cukup kokoh. Panel belakang dibuat seperti menyambung dengan panel layar (seamless). Konsep desain seperti ini menutupi bagian frame di sisi-sinya.  Di sisi kiri ada slot untuk simcard, sementara di sebelah kanan, ada tombol power dan tombol volume –cara penempatan yang umum. Di bagian bawah, ada port USB tipe-C yang sekarang mulai menggeser keberadaan port USB-universal. Speaker juga diletakkan di bawah. Begitu pula dengan lubang jack 3.5 mm tempat memasang headset.
 
Di bagian belakang, tersemat lubang kamera yang diletakkan di bagian atas. Berada di dalam strip memanjang dari atas ke bawah –strip ini seperti membelah panel belakang menjadi dua bagian yang simetris. Strip tidak memakai tekstur arsiran. Di ujung atas strip ada lubang kamera, lalu persis di bawah lubang kamer ada logo Redmi. Dan di ujung bawahnya, ada tulisan “Designed by Xiaomi”.
 
Redmi 8A Pro tersedia dalam tiga opsi warna: Sky White, Sea Blue dan Midnight Grey.
 
NILAI PLUS: Walaupun body dan frame terbuat dari plastic, namun struktur body cukup kokoh dan nyaman ketika digenggam. Sebagai smartphone kelas menengah bawah, tampilan Redmi 8A Pro ini cukup modis dan menawan, dan mampu tampil beda di antara smartphone sekelas.
NILAI MINUS: Tekstur arsiran menyilang itu, di satu sisi malah berpotensi memerangkap kotoran di sela-sela celah arsiran. –dan rada susah pula dibersihkan.
 

DISPLAY

Jenis                            : IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran                         : 6.22 inches, 96.6 cm2
Resolusi                       : 720 x 1520 pixels, HD+
Rasio Tampilan            : 19 : 9 ratio
Ratio ke Body              : 80.1%
Proteksi                        : Corning Gorilla Glass 5


 
Sebagai budget phone, tentu tak bisa mengharapkan sebuah layar display yang benar-benar ajib. Namun masih cukup bagus untuk ponsel sekelas ini. Layarnya masih bisa menyajikan tampilan yang terang dan cerah, walau sedikit kurang halus –apabila dicermati lebih mendalam. Layar juga mampu menyajikan aspek warna yang seimbang. Terlihat kontras dengan warna terang yang menonjol, namun masih mampu menyajikan warna yang (mendekati) natural,
 
Ukuran layar termasuk di bawah rerata ukuran layar yang umum dipakai di smartphone terkini (6.5 inchi). Yang berarti pula, punya bentang layar yang lebih kecil pula. Memiliki rasio luas tampilan layar terhadap body (panel depan) sebesar 80.1%. Rasio yang kecil ini dipengaruhi bezel yang kelihatan tebal, terutama di bezel bawah yang tebalnya mencapai 7 mm. Plus kehadiran dot drop di jidatnya.
 
Kinerja layar lumayan oke. Masih cukup ampuh bila dipakai di bawah sinar matahari langsung (sunlight), meski untuk itu layar terpaksa menguras daya baterai lebih banyak. Didukung pula dengan moda penyesuaian suhu warna, untuk membuat mata lebih nyaman ketika melihat sajian layar.
 
NILAI PLUS: Kinerja layar cukup handal. Termasuk ketika dipakai di bawah sinar matahari langsung (sunlight). Cukup responsive pada sentuhan jari. Bisa menyajikan komposisi warna yang cukup natural, meski tidak terlalu halus.
NILAI MINUS: Ukuran dan rasio tampilan layar yang termasuk kecil.
 

KAMERA

Belakang          : 13MP: 5P, F/2,2, 1,12μm
                            2MP: 3P, F/2.4, 1,75μm (depth sensor)
Video (Main)     : Video 1080p, 30fps
Depan               : 8MP front camera, f/2.0 aperture, 1.12µm pixel size
Video (Selfie)   : 720p@30fps
Flash Light       : LED Flash light


 
Sebagai smartphone kelas menengah bawah, tentulah tak bisa mengharapkan kehadiran fitur kamera yang sophisticated. Dual kamera di belakang ditambah satu kamera selfie sebenarnya cukup memadai untuk ponsel sekelas ini. Pun dengan besaran resolusi kamera yang ada, juga standar bagi ponsel menengah bawah.
 
Daylight Photo:
Kameranya mampu menyajikan hasil foto yang nampak cerah dan cukup tajam (dalam ukuran normal) Namun ketika diperbesar (stretch) akan terlihat bahwa fokusnya tidak terlalu tajam. Terutama ketika diapakai memotret landskap. Pinggiran obyek foto nampak sedikit blur. Tapi untuk foto close-up, lensa mampu mempertahankan ketajaman yang lebih baik.
 
Aspek warna yang disajikan juga cukup baik. Warna-warna terang dan cerah yang dominan terlihat menonjol, tanpa terlalu banyak mengorbankan nuansa natural. Hanya saja, kontras antara daerah yang terkena sinar (highlight) dan area yang tak terkena sinar (shadow) terlihat tajam. Aspek dynamic range-nya tidak bagus. Area shadow cenderung terlihat gelap dan kurang bisa menampilkan detil obyek. Kalau ingin memperlihatkan detil obyek pada area shadow, Anda harus menempatkan focus pada area tersebut. Konsekuensinya, area highlight menjadi kelebihan cahaya (over exposure).


 
Untuk membuat kepadatan pixels lebih tinggi, gunakan moda HDR. Foto yang diambil dengan mengaktifkan HDR tampak memiliki warna lebih pekat, dan lebih “dalam”. Serta, sudut tangkap yang lebih lebar –dibanding foto tanpa HDR. Hanya yang perlu diingat, moda HDR ini butuh cahaya yang sangat cukup. Kalau tidak, proses antara tombol ditekan hingga perekaman gambar, butuh waktu lebih lama. Dan ini beresiko foto blur karena adanya efek gerakan tangan atau gerakan obyek.
 
Ada pilihan HDR, yang optimal digunakan pada photo daylight. Membuat warna lebih cerah dan pekat, serta kepadatan pixels yang lebih tinggi. Menggunakan HDR otomatis membuat sudut tangkap lebih lebar sedikit dibanding tanpa mengaktifkan HDR.
 
Lowlight/Night Photo:
Tak memiliki lensa dengan bukaan (aperture) besar. Sehingga, memang kurang optimal dipakai untuk memotret dalam keadaan kurang cahaya (lowlight). Tapi bukan berarti tak bisa dipakai sama sekali pada kondisi kurang cahaya. Masih bisa digunakan memotret pada saat suasana senja, dan cahaya redup. Hasil fotonya juga masih terlihat cukup bagus. Warna masih terlihat cerah dan kontras masih terjaga.


 
Hanya saja, teknologi AI yang menyertai fitur kameranya, membuat kamera otomatis akan memakai shutter speed rendah ketika kamera mendeteksi cahaya yang kurang. Shutter speed rendah, jeda waktu yang lama, antara saat tombol shutter ditekan dengan proses perekaman gambar. Tujuannya agar sensor menangkap lebih banyak cahaya. Tetapi juga beresiko foto jadi blur karena efek gerakan tangan (yang memegang kamera) atau gerakan obyek.  
 
Kalau mau, bisa mengaktifkan moda HDR untuk pemotretan low light. Syaratnya, kamera harus memakai tripod atau diletakkan dengan mantap di dudukan. Dan obyek foto juga tak boleh bergerak sedikitpun.
 
Macro dan Zoom:
Kemampuan foto macronya terbatas. Hanya bisa memotret paling dekat dengan jarak 10 cm. Lebih dekat dari itu, lensa kesulitan menangkap focus. Kalau dipaksakan foto akan buram. Karenanya, tak bisa dipakai untuk memotret benda micro, seperti semut, atau merekam detil putik bunga. Dan pastikan tersedia cahaya yang cukup banyak ketika memotret dalam jarak dekat ini –apalagi kalau moda HDR diaktifkan.


 
Sementara zoom, bekerja berbasis digital zoom. Dengan kemampuan pembesaran hingga 8 kali. Juga hanya optimal dipakai pada kondisi ketersediaan cahaya yang banyak. Ketajaman foto hasil zoom kurang bagus, dalam artian obyek terlihat blur, terutama pinggiran obyek foto. Dan sebaiknya, kalau mengaktifkan zoom, sebaiknya pakai tripod atau dudukan lain untuk memantapkan kamera. Sebab, zoom membuat view finder bergerak liar, yang menyulitkan untuk mengunci focus pada obyek.
 
Selfie:
Untuk swa-foto di luar ruang dan dalam ruang dengan ketersediaan cahaya yang cukup, hasil foto selfie lumayan memuaskan. Ada beauty effect yang bisa diatur. Dan gunakan filter kalau ingin membuat foto selfie dengan nuansa berbeda. Bila ingin memotret selfie, sebaiknya gunakan moda portrait, karena otomatis akan mengaktifkan efek bokeh. Bisa saja menggunakan mode photo untuk selfie, tetapi efek bokehnya jadi hilang.


 
Untuk selfie yang menghadap cahaya (frontlight), hasilnya oke. Tetapi untuk backlight foto terlihat pucat akibat over exposure di bagian latar belakang. Jadi sebaiknya perhatikan arah datangnya cahaya ketika mau ber-selfie ria.
 
Video:
Dilengkapi dengan fitur perekam video yang bisa menghasilkan video dengan resolusi 1080p (kamera belakang). Kualitas rekam video cukup bagus untuk perekaman di kondisi cahaya yang memadai. Audio yang terekam juga cukup jelas, namun tak ada filter penyaring suara sekitar. Sehingga, audio yang terekam campur aduk antara suara obyek dan suara sekitar.


 
Tak pula punya penyetabil gambar (image stabilizer), sehingga kalau merekam sambil bergerak, goyangan pada rekaman video terlihat jelas. Jadi, sebaiknya rekam video dalam posisi statis. Bisa pula menggunakan tripod atau dudukan lain, agar kamera (ponsel) mantap di tempatnya.
 
Tak dilengkapi fitur video gerak lembat (slo-mo). Tapi pada fitur edit (video) ada pilihan untuk memperlambat gerak 0.5 kali lebih lambat dari kecepatan normal. Dan juga pilihan mempercepat gerakan seperti time elapse, hingga dua kali lebih cepat. Anda bisa menangkap layar (screen shoot) pada rekaman video. Ada ikon berbentuk gunting di pinggir layar (pada video), yang kalau ditekan akan menangkap layar, dan kemudian memberikan opsi send –kalau ingin mengirim potongan gambar tersebut melalui WA, email, Facebook, dll.   
 
NILAI PLUS: NILAI MINUS:  

MULTIMEDIA

Music Player    : PCM, AAC / AAC+, MP3, AMR–NB dan WB, PCM/WAVE Vorbis
Video Player    : H.263, H.264 AVC Baseline Profile (BP), H.264 AVC Main Profile (MP)
Radio FM         : Ya


 
Redmi A8 Pro dirancang untuk menjadi perangkat kaum muda. Tak heran kalau fitur yang menyangkut multimedia ini diperkuat di sektor hiburan. Perangkat pemutar music yang dibenamkan di dalamnya didukung dengan kualitas audio yang yahud –untuk ukuran smartphone kelas menengah bawah. Terutama bila didengarkan melalui headset yang juga berkualitas bagus. Audio yang terdengar begitu membahana, tapi jernih, dengan keseimbangan nada yang bagus.
 
Fitur pemutar video juga oke. Layar HD+ cukup  mampu menopang tayangan video yang enak dipandang. Didukung dengan kualitas audio yang bagus. Menyenangkan menonton video dari perangkat ini. Hanya satu hal, layar yang kurang lebar, terganggu dengan bezel yang tebal, mengurangi kesempurnaan tayangan video.
 
Yang menarik adalah kehadiran Radio FM yang  bisa diaktifkan tanpa harus memasang headset. Fitur Radio FM ini didukung dengan antenna built-in, yang menggantikan fungsi kabel headset sebagai antenna. Keuntungannya, radio bisa didengarkan lewat speaker. Tapi, bukan berarti pula headset absen dari penjualan –tak dilengkai headset bawaan.
 
NILAI PLUS: Kualitas audio yang bagus. Baik diperdengarkan lewat speaker tunggal yang ditempatkan di  bawah. Apalagi lewat headset –dengan catatan headset yang berkualitas bagus. Radio FM dengan antenna built-in, sehingga tak perlu ribet dengan kabel headset ketika ingin mendengar radio.
NILAI MINUS: Tak ada digital graphic equalizer, agar pengguna bisa mencari setelan nada yang paling cocok dengan selera masing-masing. Layar yang termasuk kecil, juga mengurangi kenyamanan menonton video. Tak ada headset bawaan.
 

NETWORK & KONEKTIVITAS

Jaringan           : 2G/3G/4G, LTE-A
WiFI                  : Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth         :  4.2, A2DP, LE
SIM                   : Active dual nano simcard
USB                  : 2.0, Type-C 1.0 reversible connector, USB On-The-Go
 
Redmi 8A Pro yang dipasarkan di Indonesia sudah pasti disetel kompatibel dengan frekuensi yang dimiliki semua operator di sini. Mulai dari jaringan 2G hingga 4G. Artinya, kalau di suatu daerah sinyal 4G operator yang Anda gunakan menghilang, bisa langsung switch ke jaringan di bawahnya (2G/3G). Kecuali Smartfren yang tak punya lagi jaringan 2G dan 3G. Performa antenna dalam menangkap sinyal dari operator pun cukup baik.
 
Dilengkapi dengan dua slot simcard jenis nano. Kedua slot simcard ini sudah mendukung jaringan 4G. Namun dalam penggunaannya tetap hanya salah satu yang aktif untuk 4G –sebagai kartu utama. KArtu lainnya hanya mendukung 2G. Tapi, kalau ingin bertukar kartu utama, bisa dengan mudah melakukan switch di menu setting.
 
Fitur koneksi nirkabel lewat wifi performanya juga bisa diandalkan. Mampu terkoneksi dengan beragam perangkat tanpa ada kendala. Pun cukup kuat menangkap sinyal wifi dari hotspot yang jaraknya lebih dari 50 meter. Bluetooth? fitur ini tetap disertakan berguna untuk menghubungkan dengan perangkat lain, semacam printer, speaker, dan sebagainya.
 
NILAI PLUS: Smartphone ini sudah dilengkapi dengan fitur VoLTE (Voice over LTE), yang diperlukan untuk mendukung layanan panggilan telepon dan pesan teks di jaringan 4G. Tanpa VoLTE, jaringan 4G hanya bisa digunakan untuk koneksi data saja.
Port USB tipe-C yang menghilangkan resiko salah pasang kabel. Salah pasang inilah yang kerap jadi biang keladi rusaknya port USB.
NILAI MINUS: Masih menggunakan Bluetooth versi 4, di saat yang lain sudah banyak yang menggunakan Bluetooth versi 5.
 

PERFORMA

OS                   : Android 9.0 (Pie), MIUI 11
CPU                 : Octa-core (4x1.95 GHz Cortex-A53 & 4x1.45 GHz Cortex A53)
GPU                 : Adreno 505
Chipset            : Qualcomm SDM439 Snapdragon 439 (12 nm)
RAM                 : 2 GB / 3 GB (dua varian)
ROM                 : 32 GB
Ext Memory      : MicroSDXC, dedicated card slot


 
Masih dijalankan oleh sistem operasi Android versi 9.0. Tapi dipadukan dengan user interface proprietary Xiaomi versi tebaru, MIUI 11. Selain menyajikan tampilan yang dinamis dan segar, MIUI versi terbaru ini juga membawa fitur-fitur baru. Antara lain dark mode, manage screen shot, living display dan monochrome power saving.
 


Dapur pacu ditenagai SoC Snapdragon 439 yang memang masuk level low-end. Didukung dengan RAM 3 GB dan ROM 32 GB (ada dua varian, satunya 2/32 GB). Cukuplah untuk menunjang kerja-kerja yang tak terlalu berat. Meski memang, kecepatan prosesornya paling tinggi hanya 1.95 GHz.  Tapi sekali lagi, kinerja mesin cukup baik, meski dipakai marathon –untuk fungsi sedang—mesin tak mengalami over heating.
 
NILAI PLUS: Sudah dilengkapi MIUI versi 11, yang memiliki fitur tambahan dark mode, living display dan lain-lain.
NILAI MINUS: Masih memakai Android 9.0 Pie, di saat penggunaan Android versi 10 sudah umum.
 

BATERAI

Jenis                  : Lithium Polymer
Kapasitas          : 5000 mAh
Tipe                   : Non-removable
Fast Charge      : 18 W


 
Baterai menjadi salah satu keunggulan Redmi 8A Pro. Kapasitasnya di atas rata-rata baterai smartphone di kelasnya. Dengan pemakaian standar mampu mendukung pengoperasian selama seharian, tanpa perlu mengecas ulang. Menariknya lagi, kapasitas baterai besar ini tidak terlalu mempengaruhi ukuran body ponsel.
 
NILAI PLUS: Kapasitas baterai besar.
NILAI MINUS: Dukungan fat charging 18 W untuk kapasitas baterai sebesar itu kurang memadai. Masih butuh waktu lama untuk mengisi ulang hingga penuh.
 

VALUE for MONEY



Redmi sejak awal sepertinya memposisikan diri sebagai smartphone yang punya spesifikasi dan fitur lengkap –untuk di kelasnya—namun dengan harga kompetitif. Dalam situs resmi Redmi, seri Redmi 8A Pro ini dijual dengan harga Rp1.499 juta.
 
Ini level harga yang menarik, terutama untuk kalangan yang dituju, kalangan muda yang kantongnya terbatas. Dengan harga segitu, konsumen bisa mendapatkan sebuah smartphone yang lumayan berpenampilan keren, fitur dan spesifikasi yang lumayan lengkap pula.