ArenaLTE.com -
 
Ingin tahu apa saja fitur yang ditawarkan phablet terbaru besutan Lenovo ini? Review Lenovo Phab Plus berikut ini memberikan ulasan lengkap.
 
 Lenovo sepertinya percaya pasar Indonesia menyambut positif kehadiran Phab Plus. Tak heran, dalam hitungan bulan sejak diperkenalkan di Tiongkok, Lenovo Phab Plus masuk Indonesia. Bahkan Lenovo optimistis desain ‘bongsor’ Lenovo Phab Plus serta spesifikasi memadai bisa menjaring kaum milenial. Apalagi harga jualnya pun cukup menggiurkan.

Lenovo Phab Plus berusaha memutus gap antara tablet berlayar besar dan smartphone berlayar kecil. Perusahaan boleh optimistis dan percaya diri, tapi ujung-ujungnya yang memutuskan adalah kalian. Nah, review Lenovo Phab Plus mungkin bisa membantu kalian memutuskan apakah kombinasi smartphone dan phablet ini memang layak dibeli.
Baca juga: Lenovo Phab Plus, Perpaduan Smartphone dan Tablet

Desain


Pihak Lenovo menegaskan jika Phab Plus memiliki ukuran pas untuk orang Indonesia, yaitu 6,8 inci. Review Lenovo Phab Plus diklaim optimal untuk penggunaan satu tangan. Tapi nyatanya, buat saya cukup sulit untuk memegang phablet ini dengan satu tangan karena bodinya terlalu lebar. Terpaksa saya harus memegangnya dengan dua tangan, tak beda jauh seperti saat mengoperasikan tablet.

Bodi di sektor belakang yang terbuat dari material logam terasa agak licin, jadi supaya tidak tergelincir saya harus berhati-hati saat menimangnya. Oh ya, produk yang saya uji memiliki warna belakang honey gold alias keemasan. Pihak Lenovo sendiri menyediakan dua warna lain yakni Gunmetal Grey dan Titanium Silver.

review lenovo phab plusTampangnya sih cukup premium terbuat dari aluminium dengan sentuhan akhir solid dan coating berkualitas baik. Lekukannya terinspirasi dari aviation dibalut dalam rancangan unibodi, sekilas terlihat seperti iPhone 6 versi raksasanya. Buat yang gemar narsis atau kamu yang ingin sedikit show off, ukuran Lenovo Phab Plus yang bongsor ini cukup menarik perhatian.

Display


homeLenovo sepertinya sengaja menawarkan phablet ini dalam ukuran ‘tanggung’ sebagai diferensiasi. Berdasarkan review Lenovo Phab Plus kami, secara tampilan sulit menyebutnya sebagai tablet tapi juga kurang pas memasukkannya dalam kategori smartphone. Lenovo sendiri sudah membocorkan strateginya jika produk ini membidik kalangan millennial yang ingin beda dari yang lain.

Coba tengok layarnya yang jumbo dengan bentangan 8 inci. Untung saja Lenovo Phab Plus ini disuntik display berbasis IPS ditandem resolusi full HD 1080x1020 piksel.  Kita akan mendapat densitas piksel 326 ppi sehingga gambar pada layarnya yang besar tetap terlihat tajam dan detil. Alhasil, ukurannya yang besar ini benar-benar bisa dimaksimalkan buat bermain game dan  menonton film.

Reproduksi warna serta gambar terlihat natural dan tetap nyaman dilihat dari viewing angle berbeda. Tapi dalam kondisi outdoor, kamu harus memaksimalkan tingkat kecerahan gambar atau kontrol brightness-nya. Kalau tidak, gambar yang tertampil kurang begitu terlihat. Sayang, layar sentuhnya hanya bisa menerima 5 sentuhan jari secara bersamaan dan tak didukung panel anti gores. Tapi sensitivitas layar terhadap sentuhan jari cukup baik.

OS dan Antarmuka


menuAndroid 5.0.2 Lollipop menjadi andalan Lenovo Phab Plus. Secara garis besar, phablet ini menyuguhkan pengalaman Android Lollipop standar dengan suguhan sedikit peningkatan visual serta menyisipkan satu dua fitur berbeda. Review Lenovo Phab Plus untuk user experience-nya sih cukup memuaskan, transisi antar menu terasa cepat, efisien dan ringan.

Untuk mempermudah navigasi, khususnya karena layar Lenovo Phab Plus cukup lega, perusahaan menyediakan mode satu tangan. Lenovo menambahkan single-handed micro-screen dan wide touch sehingga kita bisa dengan mudah mengoperasikannya dan melakukan beberapa hal sekaligus dengan cara lebih praktis.

Pada mode single handed micro-screen, kita bisa membuat tampilan layar menjadi lebih kecil sehingga formatnya berubah menjadi jendela baru di dalam layar. Nah, mode ini membuat kita bisa mengoperasikan Phab Plus dengan satu tangan saja. Jika fitur ini aktif, gambarkan huruf ‘C’ di layar maka layar akan mengecil otomatis. Posisinya pun bisa disesuaikan mau ditaruh di kiri atau kanan layar.

Sementara di mode wide touch, kita bisa memunculkan floating button dengan setup yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Di floating button ini kamu bisa menyisipkan shortcut aplikasi hingga beberapa atribut navigasi seperti misalnya tombol ‘back’.

Kita juga bisa mengetuk layar dual kali untuk menyalakan layar, menekan dalam waktu lama di mana saja di layar untuk memotret foto, mengguncang untuk mengunci perangkat, menciptakan keyboard satu tangan yang bisa menyesuaikan dengan posisi tangan.

Kamera


Lenovo Phab Plus menanamkan kamera utama 13MP di bagian belakang ditunjang dual LED flash dan fitur auto fokus. Sementara kamera depan mengandalkan resolusi 5MP dengan lensa wide angle. Bicara kemampuan, menurut saya resolusi yang ditawarkan smartphone ini sudah cukup baik.

Jepretan kamera utama dan kamera depan terasa stabil dengan shutter speed yang cukup cepat. Hasil foto dalam kondisi outdoor terlihat jernih dan bening meski terlihat kurang tajam dan agak gelap. Sementara di dalam ruangan atau dalam kondisi minim cahaya, hasil foto menggunakan flash terlihat terang, tapi cahaya kadang hanya terfokus di satu titik saja.

Buat kebutuhan video, kamera Phab Plus sudah menyajikan beberapa format rekam video 1080p, 720p dan resolusi standar 480p. Baik kedua kamera baik yang depan maupun belakang sama-sama memiliki kemampuan tersebut di atas. Saat tengah merekam video, kamu tetap bisa mengabadikan gambar alias memotret.
Hasil foto bisa dilihat di: Instagram ArenaLTE

Multimedia


multimedia
Dolby Atmos adalah andalan Lenovo Phab Plus di sektor audio yang erat korelasinya dengan sektor multimedia. Sayangnya, kualitas suara yang terpancar dari speaker bawaannya masih kurang begitu memuaskan tidak sesuai ekspektasi kami. Suara kurang begitu menggigit tak ada dentuman bass dan tak terlalu nyaring.

Berbeda lagi saat kami tancapkan headset. Fitur yang tersedia di Dolby Atmos jadi terasa sangat optimal keluarannya pun sangat ‘nendang’. Apalagi kita bisa mengutak-atik keluaran sesuai selera kita. Selain itu ada setting preset jika kita malas mengutak-atik output audionya. Satu hal yang jadi perhatian saya adalah antarmuka pemutar musiknya yang tak terlalu atraktif. Selebihnya, kita bisa menemukan radio FM dan pemutar video untuk melengkapi sektor hiburan berbasis audio dan visual.

Performa


Screenshot_2015-11-25-15-57-58Screenshot_2015-11-25-16-07-55Chipset octa core Qualcomm Snapdragon 615 berclockspeed 1.5 GHz dengan GPU Adreno 405 menawarkan performa yang cukup memuaskan. Review Lenovo Phab Plus dengan dukungan dapur pacu kelas menengah, kita harus maklum jika smartphone ini cukup gesit untuk menjalankan aktivitas yang tak terlalu berat. Tapi begitu sudah berhadapan dengan grafis berat serta aplikasi yang bobotnya tinggi maka bakal ada gangguan seperti lagging.

Oh ya, untuk memperkuat kinerjanya, Lenovo menyisipkan RAM 2GB ke dalam Phab Plus. Sementara buat penyimpanan file, musik atau video, vendor menyediakan memori internal berkapasitas 32GB. Tapi yang bisa dipakai penyimpanan hanya sekitar 22,94 GB. Untung saja ada slot memori microSD jika kamu ingin mendongkrak kapasitasnya.

Lenovo Phab Plus mengusung baterai 3.500 mAh yang di atas kertas bisa menghasilkan talk time hingga 24 jam dan waktu standby 20 hari. Namun, dalam pengujian kami, phablet ini hanya bisa beroperasi sekitar satu setengah hari dalam pemakaian standar.

Konektivitas


arenaLenovo Phab Plus sudah disuntik dengan dua slot SIM card ini serta disuplai jalur data sekelas 3G (900/2100 MHz) dan mengakomodasi jaringan 4G LTE dengan variasi band yang cocok untuk pasar Indonesia.

Selain itu, konektivitas seperti Bluetooth 4.0,aGPS, and 802.11 b/g/n/a Wi-Fi pun sudah terintegrasi dalam ponsel ini. Lenovo Phab Plus juga menyediakan port micro USB yang mendukung kemampuan membaca flashdisk (USB On The Go) tapi belum didukung NFC.

Value for Money


Phab Plus merupakan merupakan perpaduan tablet dan smartphone yang sangat cocok dipakai untuk menonton video dan dipakai bermain game. Apalagi phablet ini didukung dengan Dolby Atmos sehingga kualitas audio khususnya saat menggunakan headset sangat optimal. Tak ketinggalan dukungan fitur dual SIM card dan konektivitas 4G LTE, membuatnya sangat fleksibel dan leluasa dipakai.

Tapi sayang, phablet ini tak terlalu handal di sektor dapur pacu dan beberapa aspek seperti kamera masih belum begitu memuaskan. Lantaran di pasaran banyak produk dengan harga lebih murah menawarkan kualitas kamera lebih mumpuni.