Plus

  • Desain dan body tipis
  • Fitur pengaman berlapis
  • Audio yang bagus
  • Kinerja kamera
  • Kapasitas baterai besar

Minus

  • Pinggiran layar 2.5D agak tajam
  • Tak punya kamera ganda
  • Tidak fast charging

Score: 7.5

DESAIN
7
LAYAR
7
KAMERA
8
MULTIMEDIA
8
PERFORMA
8
VALUE FOR MONEY
7
ArenaLTE.com - Belum lama ini Advan, brand asal Indonesia, mengumumkan seri terbarunya, Advan G2 –yang ingin dibaca Jitu. Seri baru ini merupakan kelanjutan dari seri G dari Advan (G1 dan G1 Pro) yang menurut pengakuan Advan, cukup berhasil diterima pasar ponsel dalam negeri. Tjandra Lianto, Marketing Director Advan, mengungkapkan, dua seri itu berhasil terjual sebanyak 20 ribu unit per bulan.
 
Karena itulah, mereka optimis G2 bakal mengikuti sukses adik-adiknya itu. Bukan tanpa alasan, sebagai seri terbaru, G2 sudah membawa perbaikan dan pengembangan dalam segala aspek dibanding seri terdahulu. Misalnya, desain yang lebih stylish, kamera yang lebih mumpuni, serta fitur pengamanan yang lebih canggih dan komplit. 
 
Seri G2 ini juga merupakan anak tangga Advan untuk secara perlahan naik kelas sebagai produsen smartphone kelas atas/premium. Setelah selama ini lebih dikenal sebagai penghasil smartphone-smartphone merakyat. Tentu saja, upaya naik kelas ini juga mesti dibarengi dengan naik kualitas dan kemampuan. Nah, karena itulah, mari kita tengok hasil bedah Advan G2 berikut ini: 

DESAIN Advan G2

Ukuran : 156.3 x 76.4 mm
Tebal : 7.65 mm
Bobot : 125 gram
Form Factor : Unibody
 
Review-ADVAN-G2

Advan sepertinya hobi mengikuti desain iPhone. Pada seri G2 ini, tanpa sungkan mereka menyebut desainnya mirip iPhone X Plus. Jadi nilai tambah atau sebaliknya? Kalau ArenaLTE menilai, akan lebih bagus bila Advan punya ciri tersendiri pada desain dan tampilan. Untuk sebuah brand –apalagi brand asal dalam negeri—yang berhasil merangsek ke papan atas, sudah bukan saatnya menjadi me too product.
 
Terlepas dari itu, penampakan G2 memang menarik. Desainnya cukup menarik perhatian. Terutama ketebalannya yang di bawah 8 mm. Ini cukup tipis untuk sebuah smartphone. Dan kita tahu, smartphone yang tipis lebih berhasil mengeluarkan kesan stylish dan mewah. 
 
Menambah kesan mewahnya, di sekeliling pinggiran body dipasangi lis tipis silver metalik. Cukup kuat menambah aksen stylish-nya, terutama pada varian berwarna hitam. Yang juga menarik perhatian dari sisi desain ini adalah, logo Advan di bagian belakang, yang kini tercetak timbul berwarna silver metalik. Ini berhasil menambah “kemewahan” G2 –tidak seperti pada seri sebelumnya yang hanya berupa sablonan kusam tak menarik. 
 
Dari sisi ergonomis, ukurannya masih bisa ditolerir oleh genggaman rata-rata orang Indonesia. Masih bisa dipegang dengan nyaman, bahkan masih bisa dioperasikan dengan satu tangan sekalipun –jari jempol masih bisa menjangkau seluruh tombol di keypad virtualnya. 
 
Sayangnya, G2 tidak full view display, yang membuatnya kehilangan beberapa keuntungan. Pertama, full view bisa mereduksi dimensi body tanpa mengorbankan luas layar –yang membuat makin nyaman digenggam. Kedua, tentu saja dari segi “look”, ponsel full view display kelihatan lebih stylish dan modern. 
 
Satu lagi yang sedikit mengurangi kenyamanan saat menggenggam adalah, sudut layar 2.5D yang terasa agak tajam. Kalau saja pinggiran layar ini dibuat dengan sudut melengkung yang lebih halus, seperti lengkungan pada pinggiran bagian belakang, tentu akan lebih baik. Meskipun bukan yang terbaik, namun G2 juga sudah dirancang mampu menahan cipratan air –bukan untuk tercebur ke dalam air. 

Review-ADVAN-G2

DISPLAY

Jenis : LTPS Full HD
Ukuran : 5.5 inchi, 1080 x 1920 Pixel
Rasio : 16:9

Wajah boleh mirip iPhone X, tapi kualitas tampilan layar jangan bandingkan dengan smartphone dari Apple itu. Beda kelaslah, meskipun secara umum kualitas tampilan layar G2 ini masih bisa dibilang oke. Tampilan layarnya tajam dan halus, tak kelihatan bintik pixel, dengan komposisi warna yang seimbang. MiraVision yang melengkapi layar, ikut berkontribusi meningkatkan kualitas tampilan layarnya ini.
 
Secara umum, kinerja layar sentuhnya cukup apik. Sentuhan halus pada layar sebagai input, direspon dengan cepat. Layar sentuhnya bisa merespon beberapa titik sentuh sekaligus, dan bekerja dengan baik. Kemampuan ini sangat dibutuhkan ketika dipakai bermain game, misalnya. 
 
Seperti kebanyakan smartphone modern, G2 dipasangi layar 5.5 inchi. Pilihan ukuran layar seperti ini cukup pas untuk kenyamanan mata. Terutama saat dipakai bermain game atau menonton video.  Layar ditampilkan dengan rasio 16:9, yang membuat layar tampak lebih lebar. 
 
Karena tidak full view display itulah, rasio luas bentang layar terhadap luas penampang depan ponsel secara keseluruhan, menjadi kecil. Banyak ruang yang terkesan terbuang. Seperti di bagian atas layar tempat speaker phone dan lubang kamera. Bagian bawah layar yang cuma ditempati tombol finger print. Bahkan bagian sisi kanan dan kiri layar dihabiskan oleh lis frame setebal 3 mm. 

Review-ADVAN-G2

KAMERA

Depan : 16 Mpix, f/2.0
Belakang : 13 Mpix, HDR 
Flash light : LED Flash (Depan & belakang)
 
Tidak dibekali kamera ganda, tetapi kamera depan untuk selfie punya resolusi yang lumayan besar, 16 Mpix, dengan bukaan f/2.0, yang menangkap lebih banyak cahaya. Jadi, meskipun cahaya sedikit redup, Anda masih bisa berfoto selfie dengan baik. Dan hasilnya memang oke. Cahaya flash memang membantu, namun hasil foto nampak kurang natural bila memakai flash.
 
Secara keseluruhan, kinerja kamera G2 memuaskan. Hasil foto yang didapat, terutama dari kamera depannya, tampak lebih natural. Kalaupun bantuan fitur beauty digunakan untuk menghasilkan foto wajah yang lebih halus, namun latar belakang masih tetap tertangkap detilnya, tidak over exposure.

Dalam fitur kamera, dilengkapi dengan beberapa sub-fitur, antara lain beauty yang berfungsi untuk memperhalus foto wajah. Ketika memfungsikan sub-fitur ini layar menampilkan keterangan jenis kelamin dan usia obyek foto. Tapi, akurasi usia yang ditampilkan rada ngaco. 
 
Meskipun ponsel ini hanya punya kamera tunggal, tapi masih diselipkan fitur bokeh, fitur yang memungkinkan membuat foto dengan obyek utama tampak tajam dan jelas dengan latar belakang yang blur. Dengan meng-klik pada area yang menjadi obyek utama, otomatis area lainnya menjadi buram. 
 
Pada menu pengaturan kamera, bisa dijumpai beberapa fasilitas lain, semacam panorama untuk menghasilkan foto lanskap, time lapse untuk mendukung perekaman video yang lebih menarik, pengaturan pro buat mereka yang ingin mengatur setting sendiri, serta watermark. Semua fasilitas ini sudah lumrah dijumpai di smartphone-smartphone lainnya juga. 

HASIL FOTO





MULTIMEDIA

Music Player : MIDI, MP3, eAAC+
Video Player : AAC, AVI, MP4

Smartphone ini memiliki audio yang bagus. Saat dicoba memutar video music dari Youtube, keluaran suara dari speaker-nya terdengar begitu balance, antara treble dan bass. Bahkan ketika volume dipacu hingga titik tertinggi, suara masih terdengar jernih. Speaker yang berada di sisi bagian bawah, memainkan tugasnya dengan sempurna. Output suara lewat headset malah lebih bagus lagi. Itu karena ditunjang pula dengan kualitas headset bawaan G2 yang juga punya kualitas bagus. 
 
Dukungan audio yang bening, ditambah dengan kemampuan video player-nya untuk memutar video format HD, membuat menonton video lewat ponsel ini menjadi menyenangkan, karena tampilan di layar yang bening dan audio yang juga bening. Main game? Sebaiknya pakailah headset, dijamin sensasi main game bakal makin seru dengan background music dan efek suara yang prima. 

PROSESOR DAN MEMORI

Chipset : MediaTek MTK6750T
CPU : Quadcore  1.3 GHz 
GPU : Mali-T720 MP2
RAM : 3 GB
ROM : 32 GB
Ext Memory: Micro SD up to 128 GB
 
Prosesor yang ditanamkan dalam tubuh G2 memang bukanlah dari kelas terbaik. Namun sudah cukup untuk mendukung fungsionalitas smartphone secara optimal.  Melahap lebih dari satu tugas sekaligus, bisa dilakukan dengan aman-aman saja. Semisal, mendengarkan musik sambil membuka situs web. Dukungan prosesor grafisnya membuat tampilan grafis bergerak dengan mulus.
 
Dibekali RAM 3 GB serta ruang penyimpanan 32 GB. Sudah sangat cukup untuk menunjang kerja ponsel dalam mengolah data. Penyimpanan internal yang tak terlalu besar, diantisipasi dengan tersedianya slot memori eksternal yang bisa diekspan hingga 128 GB. Slot kartu memori eksternal jenis micro SD ini bergabung dengan slot sim card (hybrid). 

NETWORK & KONEKTIVITAS

OS : Android 7.0 Nougat + IDOS 7.2
Jaringan : 3G/4G, LTE Cat 4 (150 Mbps DL/50 Mbps UL)
WiFI : 802.11 b/g/n 
Bluetooth : Support
SIM : Dual nano simcard (hybrid)
 
Sistem operasi Android Nougat, yang diintegrasikan dengan system operasi buatan sendiri yang dinamakan IDOS (Indonesia OS) versi 7.2, memberikan pengalaman dan user interface yang unik, khas Advan. Ini yang membuat G2 memiliki keunikan tersendiri.
 
Dari data teknis yang ada di situs resmi Advan, G2 (hanya) bekerja di frekuensi 900/1800 untuk jaringan 4G LTE-nya. Sementara setelah dicoba pada semua kartu operator penyedia layanan 4G LTE yang ada di Tanah Air, ternyata bisa bekerja dengan baik (kompatibel). Memiliki dua slot sim card, tetapi dari jenis hybrid, yang artinya, satu slot bisa difungsikan pula sebagai slot memory card.

 

SECURITY

Finger Print : Support
Face ID : Support
Super Applock : Support
Anti Theft : Support
Privacy System : Support
 
Advan menyebut G2 sebagai smartphone yang memiliki “complete protection systems”. Karena, smartphone ini punya pengaman berlapis, mulai dari dihidupkan, saat sedang digunakan, hingga kalau hilang tercuri. Sebenarnya serial G sebelumnya juga sudah dipasangi pengaman berlapis seperti ini. Namun, pada G2 fitur pengaman ini lebih dikembangkan lagi.
 
FACE ID, misalnya. Pada seri sebelumnya hanya berupa face unlock yang bekerja berdasarkan pola 2D, yang membutuhkan “keadaan” wajah yang benar-benar sama dengan saat merekam wajah untuk data –bila saat merekam sedang tersenyum, maka untuk membuka, juga harus tersenyum. 
 
Kini ditingkatkan menjadi Face ID yang bekerja dengan membaca 200 titik algoritma pada wajah pengguna, yang membuatnya lebih akurat. Pada uji coba, terkadang tak berjalan dengan baik –layar tetap tak terbuka.  Bila terjadi kasus dengan Face ID tak terbuka, ada cadangan kunci akses melalui input PIN ataupun pola. 

 
Pengaman lainnya adalah SUPER APPSLOCK. Yang ini digunakan untuk mengunci aplikasi dan menu, yang tak ingin dioprak-aprek orang lain. Dengan mengaktifkan fitur ini, untuk masuk ke menu tersebut, harus memasukkan password –yang dibuat pada menu setting. Apabila ada seseorang yang mencoba masuk tanpa ijin, dan mencoba-coba memasukkan password yang salah, tanpa diketahui dia, otomatis kamera aktif dan memotret si penelusup. Hebatnya lagi, hasil foto itu akan tersimpan dan terkirim otomatis ke email pemilik (ponsel) –saat itu juga. Jadi, Anda bisa tahu, siapa yang mencoba mengintip isi ponsel G2 Anda.
 
Nah, fitur PRIVACY SYSTEM ini berfungsi menyimpan “kembaran” aplikasi yang ada di ruang yang hanya si pemilik yang tahu. Aplikasi pesan instant misalnya, Anda bisa buat satu lagi, dan simpan di system ini, dan ruang tersembunyi ini tak akan tampil (ikonnya) di layar menu. Akses masuk ke privacy system ini dilakukan melalui input angka (tertentu) di dialer pad (tombol telepon). Jadi seakan-akan menekan nomor kontak, padahal membuka ruang rahasia ini. Fitur ini, cocok untuk orang yang suka main rahasia-rahasiaan. 
 
Satu lagi yang jadi andalan G2 untuk aspek keamanan ini. Yakni, ANTI THEFT. Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa memergoki siapa yang mencuri ponselnya. Untuk mengaktifkan fitur ini, bisa dilakukan di menu setting. Cara kerjanya, ketika ponsel hilang dicuri, pemilik bisa mengaktifkan alarm di ponsel yang dicuri dari jarak jauh. Ketika alarm berbunyi, (biasanya) otomatis orang yang memegang ponsel itu akan melihat ke layar. Pada saat itulah kamera secara otomatif aktif memotret, dan fotonya langsung terkirim ke email si pemilik. Dengan catatan, fitur ini baru bisa bekerja ketika ponsel dalam keadaan aktif dan tersambung ke internet. 

BATERAI

Jenis : Lithium Ion
Kapasitas : 3500 mAh
Tipe : Non-removable 
 
Kapasitas baterai yang besar menjadi salah satu kekuatan G2. Menariknya lagi, kapasitas baterai besar ternyata bisa dibungkus dengan ukuran body yang tipis, dan memakai system terpasang paten lagi (non-removable). Dalam pengujian, baterainya lumayan bisa menyokong berbagai aktivitas dengan lebih lama. Kelihatannya, konsumsi daya baterai cukup efisien. Hanya saja, bila dioperasikan agak lama, baterai terasa agak panas. 
 
Menurut data teknis yang ada, baterai G2 membutuhkan waktu selama 4 Jam, untuk mengisi baterai dari kosong (nol persen) hingga terisi penuh (100%). Untuk ukuran jaman sekarang, dimana orang dituntut melakukan mobilitas tinggi, itu waktu yang terlalu lama. 

PERFORMA

Setelah melalui serangkaian uji coba, boleh dikatakan, cukup memuaskan memakai smartphone ini. Proses booth up, mulai dari ponsel dihidupkan hingga siap digunakan, memakan waktu agak lama, sekitar 50 detik. Namun setelah itu, pengoperasian fungsi dan aplikasi yang ada berjalan lancar. Prosesornya bekerja optimal dalam mengolah data, meski ketika dipakai simultan, cenderung rada panas. 
 
Fitur pengamanan yang jadi andalan, juga berfungsi cukup baik. Hanya pada Face ID yang terkadang tak bekerja sempurna. Kinerja antenna dalam menangkap sinyal dari operator yang digunakan juga tak mengecewakan. Sinyal yang tertangkap terlihat stabil. Namun G2 sepertinya belum dilengkapi Volte, teknologi untuk mendukung voice call (dan SMS) pada jaringan 4G LTE. Sehingga, kalau menggunakan Smartfren yang sudah seluruhnya menerapkan jaringan 4G LTE, harus mendownload dulu aplikasi Volte. 

VALUE for MONEY

Ketika kehadirannya diumumkan, G2 dipasarkan dengan harga IDR2.499 juta. Kisaran harga segini menunjukkan smartphone ini masuk kelas menengah –kelas yang paling ramai kompetisinya. Tetapi, menimbang kelengkapan fitur, terutama fitur proteksinya, spesifikasi yang lumayan, serta kinerjanya yang cukup handal, harga segitu masih dirasa pantas untuk G2. Kelemahannya ada pada kamera, yang tak dilengkapi kamera ganda. Padahal, beberapa kompetitor bisa memberikan kamera ganda pada lini produk sekelas.