ArenaLTE.com - ASEAN University Student Council (AUSCU) dibawah naungan ASEAN Secretary, minggu lalu mengadakan conference yang kedua di Singapore.
 
Konferensi yang bertema “ASEAN Youth as Thought Leaders: Developing 21st Century Skills for Youth Leaders" juga membahas topik mengenai "Current Education in Sync with the Industry 4.0".
 
Dalam sesi tersebut Quipper menjadi satu-satunya perusahaan edukasi teknologi yang mewakili Indonesia.
 
Panel diskusi mengenai Topik tersebut diikuti oleh Quipper yang diwakili oleh Country Manager Indonesia yaitu Takuya Homma, lalu Theodora Subyantoro selaku Collaboration Center Manager dari BINUS University dan CCO Reactor Industries Elaine Yeoh.
 
Dalam diskusinya ketiga panelis membahas mengenai memajukan pendidikan dengan membuat sistem pendidikan yang berkelanjutan, responsif dalam menghadapi masalah dan kebutuhan di lapangan, memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh seluruh anak dan memiliki tujuan yang terarah.
 
Masalah kebutuhan pendidikan berkualitas juga terjadi di Indonesia dimana masih cukup banyak siswa/i yang tidak bisa mengakses pendidikan yang layak dikarenakan berbagai kondisi, mulai dari kurangnya tenaga pendidik, sulitnya akses menuju tempat belajar sampai dengan tingginya biaya.
Quipper-AUSCU
Takuya Homma, Country Manager Quipper Indonesia
 
Dalam sesi tersebut Takuya Homma mengatakan, “Pendidikan bukan hanya menyediakan konten berkualitas, tapi keseluruhan prosesnya. Di Quipper kami mendukung siswa untuk memahami dirinya melalui tes minat bakat, mengukur progres belajar melalui tryout, membantu pelajar memahami pelajaran dengan Quipper Video, belajar lebih personal dengan bantuan bertanya kepada tutor dan berkonsultasi seputar rencana akademis dengan pembimbing dan kami juga telah membantu guru, sekolah dan pemerintah melalui Quipper School.”
 
Sedangkan Theodora melihat bahwa saat ini penting bagi anak muda untuk mengasah skill kewirausahaan dan aktivitas yang membangun semangat untuk kerja kolektif disamping pendidikan formal. Perhatiannya yang begitu tinggi terhadap pendidikan tidak lepas dari keterlibatannya dalam berbagai organisasi lokal dan internasional dalam proyek pengembangan pendidikan.
 
Lain halnya dengan Elaine Yeoh, menurutnya yang lebih penting dalam pendidikan adalah mengubah paradigma berpikir. Elaine mengatakan, “dalam dunia yang terus bertransformasi dengan cepat penting bagi anak untuk memahami berbagai kemungkinan dan bagaimana cara untuk menghadapinya. Hal tersebut harus diterapkan sejak dini.”
 
Sejatinya konferensi ini memang dilakukan untuk membuka pengetahuan baru bagi anak muda agar dapat mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin berkualitas di mata dunia dan dapat berkontribusi dalam industri 4.0 bagi Masyarakat Ekonomi ASEAN.