ArenaLTE.com - Beberapa waktu lalu kami pernah menginformasikan tentang usaha pembelian Broadcomm terhadap Qualcomm yang cukup menggelitik banyak perusahaan, seperti Google dan Microsoft. Pun demikian, meski hal tersebut diungkapkan terlalu amat disayangkan tetapi tidak menutup kemungkinan langkah akuisisi akan tetap dilakukan Broadcomm.

Di Februari ini, kedua perusahaan tengah diinformasikan kembali sedang dalam tahap pembicaraan yang sempat gagal atau bisa dibilang tidak diterima. Ya, Qualcomm pernah diinformasikan banyak pihak telah menolak tawaran Broadcomm yang ingin membeli perusahaan dengan harga yang sangat fantastis senilai USD121 miliar.

Penolakan dengan harga mahal tersebut diungkapkan karena adanya beberapa faktir, salah satunya adalah penilaian. Qualcomm terlalu percaya diri bahwa harga tawaran itu kurang bernilai karena jauh dari harga saham perusahaan yang sedang meroket. Pada waktu tawaran terjadi harga saham Qualcomm memang diaksir mencapai USD28 per saham yang dinilai cukup tinggi di pasar.

Namun, menimbang dan untuk menengahi nilai valuasi yang ada saat itu. Paul Jacobs, Head Qualcomm mengutarakan dalam surat yang ditujukkan pada CEO Broadcomm, Hock Tan, untuk bisa kembali berbicara menetapkan harga transaksi yang bisa disetujui. Jacobs menginginkan bahwa ada penawaran sebesar USD60  secara tunai dan USD22 untuk saham Broadcomm.

Dilansir dari laman phonearena, Qualcomm dan Broadcom akan bertemu Rabu ini, 14 Februari, pada Hari Valentine. Namun, jika kedua belah pihak tidak bisa mencapai kesepakatan, Broadcom akan melanjutkan langkah lain dengan menguasai dewan direksi Qualcomm. 

Pemungutan suara akan berlangsung pada tanggal 6 Maret. Kedua perusahaan tersebut bertemu dengan perusahaan penasihat proxy ISS dan Glass Lewis sebelum hari Rabu dalam upaya untuk memperdebatkan sebuah rekomendasi dari keduanya. Jika calon pemenang menang, Broadcom akan mengendalikan dewan Qualcomm dan memberikan suara untuk tawaran pengambilalihan tersebut.