Salah satu cara untuk memonitor keberadaan ponsel ilegal adalah dengan melalui IMEI (International Mobile Equipment Identification).
Oleh karena itu, pemerintah tengah menggodok regulasi mengenai validasi IMEI melalui beleid dari tiga kementerian, yaitu Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menurut rencana akan dikeluarkan pada 17 Agustus 2019.
Lalu bagaimana cara mengenali produk smartphone resmi? Xiaomi, baru saja mengumumkan produk smartphone terbarunya, Redmi 7A, ke pasar Indonesia.
Perjalanan seri Redmi A di Indonesia dimulai dengan Redmi 4A sebagai smartphone Xiaomi pertama yang diproduksi secara lokal untuk memenuhi TKDN.
Selama bertahun-tahun, Xiaomi telah bekerja sama dengan pemerintah, mitra lokal dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong pembelian produk resmi Xiaomi yang hadir dengan pengalaman pengguna terbaik.
Sejalan dengan pengumuman pemerintah mendatang mengenai regulasi IMEI (International Mobile Equipment Identity), Xiaomi memberikan informasi cara mengenali produk resmi buatan Indonesia.
Cara 1: Periksa kotak belakang, mohon pastikan kotak belakang memiliki salah satu dari berikut ini:
- Entitas kepemilikan ("untuk") dan/atau pabrik
- Stiker garansi Xiaomi
Cara2 : Didalam kotak, mohon pastikan memiliki/atau berisikan: pengisi daya standar Indonesia, daftar pusat layanan dan buku panduan dalam Bahasa Indonesia.
Xiaomi berkomitmen untuk terus secara aktif mengedukasi penggunanya untuk selalu membeli dari channel dan mitra online dan offline resmi Xiaomi.
Channel resmi Xiaomi: Authorized Mi Store and Mi.com. Mitra offline resmi Xiaomi: retail-retail resmi, Erafone. Mitra online resmi Xiaomi: Lazada Xiaomi Flagship Store , Blibli Xiaomi Official Store, JD.ID Xiaomi Official Store, Shopee Xiaomi Official Store, Tokopedia Xiaomi Official Store, dan Akulaku Xiaomi Official Store
Memberantas black market adalah usaha bersama, dan harus bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra-mitra, dan para pengguna yang merupakan pemangku kepentingan terpenting untuk keberhasilan menyeluruh dalam memberantas black market.