ArenaLTE.com - Barangkali masih banyak pelaku usaha yang belum mengindahkan potensi efisiensi dan peningkatkan produktivitas yang dihasilkan oleh kehadiran inovasi di bidang teknologi konferensi video. 

Padahal, bisa dibayangkan betapa besarnya penghematan yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan memangkas biaya penerbangan dan hotel yang diperlukan untuk biaya akomodasi ratusan atau ribuan karyawannya yang berasal dari luar Jakarta untuk pergi ke ibu kota untuk kepentingan seminar, pelatihan, atau pembaruan informasi perusahaan.

Dalam hal efisiensi waktu, khususnya bagi profesional yang tinggal di Jakarta atau kota-kota lain yang sering mengalami kemacetan, berapa waktu yang harus terbuang dan agenda lain menjadi berantakan karena jadwal presentasi dan diskusi penting yang sudah diagendakan baik antar karyawan maupun antara perusahaan dengan agency-nya terhalang oleh kendala lalu lintas yang macet tak terkendali.

"Solusi konferensi video menjadi salah satu solusi efektif dalam mengatasi tantangan tersebut. Bisnis-bisnis di berbagai negara termasuk Indonesia mulai banyak yang melirik dan mengadopsi peranti-peranti yang diharapkan mampu mengoptimalkan terselenggaranya komunikasi bisnis kolaboratif yang efektif, efisien, dan produktif," tutur Minhaj Zia, Vice President, Polycom, India-SAARC-Asia Tenggara.

Kesenjangan digital terkait akses teknologi menjadi masalah krusial di sejumlah wilayah di Kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Ada korelasi yang tegas antara pertumbuhan pembangunan ekonomi dengan akses teknologi. 

Dan pemerintah di negara-negara Kawasan Asia Pasifik telah menyadari pentingnya peran pemanfaatan video conferencing dalam menghadirkan layanan publik hingga ke wilayah-wilayah terpencil, dalam mendukung terjalinnya konektivitas sekaligus tumbuhnya produktivitas bisnis. 

Penerapan video conferencing diharapkan akan memiliki andil dalam membuka potensi pasar dan angkatan kerja yang ada. Lembaga-lembaga organisasi maupun perusahaan di Indonesia, terlepas dari skala bisnis dan perusahaan yang mereka jalankan,. 

Di dunia ekonomi digital saat ini, pengetahuan dan penguasaan menjadi komoditas baru, dan teknologi menjadi salah satu kunci yang mendorong terwujudnya transformasi di setiap lini kehidupan manusia di kota-kota besar Asia, mulai dari kehidupan sehari-hari, cara belajar, hingga bekerja. 
Terbangunnya infrastruktur jaringan broadband berkecepatan tinggi membawa makna tersendiri bagi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi, yakni keleluasaan untuk bekerja dari manapun lokasinya, dengan cara-cara kerja yang mereka kehendaki. Pola bekerja seperti ini kini sudah menjadi hal yang mafhum diterapkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari.

Menurut studi Polycom Future of Work 2017, 62% dari seluruh angkatan kerja lintas generasi di masa kini telah menerapkan pola 'bekerja dari manapun lokasinya.' Sementara, 98% dari seluruh populasi angkatan kerja global yakin bahwa dengan pola bekerja seperti ini akan membawa dampak positif bagi produktivitas. Sebanyak 90% responden yakin bahwa teknologi kolaborasi berbasis video dukung terjalinnya relasi kerja yang kuat di antara rekan-rekan setim.