ArenaLTE.com - ArenaLTE.com - Trend Micro Incorporated (Trend Micro) baru-baru ini merilis Laporan Ikhtisar Keamanan yang tercatat selama tahun 2015, bertajuk “Setting the Stage: Landscape Shifts Dictate Future Threat Response Strategies”. Pengguna internet alias pencurian data via dunia maya ternyata menjadi fokus dari kejahatan yang tercatat sepanjang 2015.

Dalam laporannya, Trend Micro memaparkan bagaimana tahun 2015 sarat dengan serangan yang menarget data dan pengguna internet di sepanjang kuartal. Data menjadi fokus utama dalam kejahatan-kejahatan yang terjadi sepanjang tahun 2015.

Dari upaya penerobosan data, seperti yang terjadi pada kasus Ashley Madison dan beberapa kasus Blue Cross dan Blue Shield yang akhirnya mendorong munculnya strategi baru kejahatan menggunakan ransomware dengan cara menawan data milik pengguna internet, hingga kemunculan Cybercrime Undergrounds yang mendekam di Deep Web.

Kejadian-kejadian yang muncul di tahun 2015 pada akhirnya menjadi bukti keakurasian prediksi yang dilakukan oleh Trend Micro. Seperti yang telah tertuang dalam Ikhtisar Keamanan Tahunan 2015 “Setting the Stage: Landscape Shifts Dictate Future Threat Response Strategies”. Terpantau terjadinya peningkatan aktivitas siber yang berpotensi menjadi sarana munculnya upaya-upaya peretasan tingkat tinggi.

pengguna internet

Berdasarkan Ikhtisar Keamanan Tahunan 2015, data menjadi sorotan utama. Data yang diserang. Data yang hilang. Data yang berhasil digasak. Data yang berhasil diperjualbelikan. Hal yang paling mencuat terkait dengan serangan terhadap data yang terpantau selama tahun 2015 adalah bahwa pada peristiwa serangan siber yang menyebabkan berhasil digondolnya data oleh penjahat, kini dipercaya akan berdampak lebih hebat lagi di dunia nyata. Dan, tren ini tampaknya akan terus berlanjut hingga tahun 2016 mendatang dan juga di tahun-tahun selanjutnya.

Bukan menjadi hal yang mengejutkan bila tahun 2015 diartikan sebagai tahun yang sarat akan serangan terhadap data, lantaran tidak ada bulan di tahun tersebut yang dilaporkan bebas dari adanya peristiwa penerobosan data yang tergolong besar. Raimund telah memberikan prediksi ini melalui laporan prediksi di tahun 2014 yang lalu.

Di awal tahun 2015 saja, dunia sudah disuguhi dengan catatan serangkaian peristiwa pembobolan data di Sony. Di akhir tahun tercatat telah terjadi pembobolan data VTech yang membawa bahaya besar bagi terkelupasnya informasi anak-anak. Lalu, sepanjang tahun tersebut, tercatat pula serangkaian kejadian kejahatan, seperti Blue Cross dan Blue Shield, Scottrade, Experian, dan UCLA Health System.

Belum lagi peristiwa pencurian data besar-besaran yang menyerang United States Federal Government. Sebagaimana dilaporkan oleh oleh Internal Revenue Service dan Office of Personnel Management, United States Federal Government tercuri data-data kritikalnya. Berdasarkan laporan pertama yang diterima, lebih dari 120 juta catatan-catatan penting dilaporkan hilang. Jumlah data yang sebenarnya hilang tercuri pada kasus ini diperkirakan lebih dari itu.