ArenaLTE.com - Light, perusahaan kamera yang berada di belakang kehadiran Nokia 9 Pureview, menyatakan mengundurkan diri dari industri smartphone. “Light tak lagi beroperasi di industri smartphone,” demikian pernyataan Light seperti dikutip laman Android Authority.  Keputusan yang membuat Nokia kehilangan partner dalam pengembangan kamera pada lini produk mereka.
 
Perusahaan yang berbasis di California, AS, memang bergerak dalam bidang teknologi dan solusi kamera (imaging).  Pada 2015 silam, mereka mencuri perhatian publik, ketika meluncurkan sebuah kamera kompak (pocket) yang dilengkapi banyak lensa. Kamera yang dinamakan Light L16 ini, memang punya 16 lensa –seperti namanya.
 
Teknologi yang dikembangkan Light untuk L16 ini adalah, mengkombinasikan data hasil tangkapan dari 16 lensa, lalu memprosesnya menjadi satu frame. Dengan metoda tersebut, Light L16 disebut mampu menghasilkan foto yang keren, dengan HDR yang ditingkatkan dan resolusi tinggi yang dihasilkan. Inovasi Light ini banyak membuat orang kagum. Tapi di lain sisi, ada juga yang menemukan kelemahannya. Light L16 butuh waktu lama untuk memproses data, serta kurang bagus untuk lowlight. Waktu prosesing data yang memakan waktu ini menjadi krusial, karena membuat pengguna beresiko kehilangan momen berharga ketika memotret.
 
Terlepas dari kelemahan itu, pada 2019 Nokia yang berada di bawah HMD Global, menggandeng Light untuk proyek pengembangan Nokia 9 Pureview –sebuah lini produk andalan Nokia untuk segmen smartphone kamera. Hasilnya adalah, sebuah smartphone yang memiliki lima kamera ditempatkan bersusun melingkar di bagian belakang. Pureview boleh dibilang satu-satunya smartphone yang dilengkapi lima kamera.
 
Teknologi yang dipakai untuk kamera Pureview, pada dasarnya sama dengan yang dipakai L16 Camera. Multi lensa yang mampu bekerja simultan merekam data dan memprosesnya menjadi satu frame. Light berhasil mengintegrasikan chip yang dikustomisasi, yang membantu prosesor Snapdragon menangkap dan memproses data secara simultan dari kelima kamera belakangnya. Dengan teknologi ini HMD pede mengumumkan Nokia Pureview sebagai smartphone kamera dengan teknologi paling yahud.
 
Namun pada saat yang sama, para pesaing seperti Apple, Huawei dan Google, juga berhasil mengembangkan teknologi kamera smartphone mereka sendiri. Alih-alih meniru cara kerja multi kamera model Light, mereka mengembangkan smart HDR dan teknologi menjahit beberapa image menjadi satu frame.
 
Hal lainnya lagi, alih-alih menggunakan konfigurasi kamera seperti yang digunakan Pureview –kelimanya punya resolusi sama, 12 Mpix dengan komposisi 3 kamera monochrome dan 2 kamera warna-- para kometitor Nokia ini menggunakan multi kamera yang lebih variatif dan fleksibel. Selain kamera utama, ada kamera ultrawide, telephoto, depth sensor dan macro lens.
 
Nyatanya, teknologi kamera smartphone pengembangan Huawei dan lain-lain itu, mampu menutupi kelemahan kamera Nokia 9 Pureview tanpa mengorbankan kualitas gambar yang tajam, resolusi tinggi dan memiliki kedalaman (depth perception). Dengan segera, teknologi yang digunakan pesaing ini menenggelamkan inovasi kebanggaan Nokia dan Light.
 
Itukah yang membuat Light angkat tangan dan menyingkir dari ranah industri smartphone? Bisa jadi. Yang jelas, seperti pernyataan Light yang dimuat dalam situs resminya, Light sekarang akan focus pada pengembangan teknologi  “Real-time 3D Depth Perception” , yang memungkinkan kendaraan memiliki kemampuan “melihat” seperti mata manusia.