ArenaLTE.com - Provider internet Ceria yang telah beralih nama menjadi Net1 Indonesia, sepertinya mulai melihat pasar telekomunikasi Tanah Air terutama di frekuensi 450Mhz terbuka luas. Hal ini terlihat dari kerjasama yang dilakukan induk perusahaan, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) dengan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau disebut PT INTI pada awal Agustus ini.
 
Dalam kerja sama ini, PT INTI akan memproduksi perangkat yang mendukung frekuensi 450Mhz yang akan dipasarkan dalam bisnisnya setelah diintergrasikan dengan layanan Net1 Indonesia. Perangkat yang dimaksud adalah perangkat yang sudah dipasarkan maupun yang akan datang.

Pertimbangan lainnya adalah kemampuan PT INTI untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menkominfo, sampai dengan Januari 2017, TKDN yang harus dipenuhi oleh para Vendor Pembuat Alat dan Perangkat Telekomunikasi adalah 20% bagi Subscriber Station (SS) dan 30% bagi Base Station (BS). 
 
Seperti diketahui, STI dengan nama merek dagang Net1 Indonesia yang mengusung teknologi 4G LTE ini menggunakan frekuensi 450MHz, memiliki jangkauan sinyal lebih luas dibanding frekuensi seluler di atasnya. Agar layanan Net1 Indonesia dapat berjalan lebih maksimal, STI berupaya menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak yang telah memiliki pengalaman dalam bidang telekomunikasi.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak akan diwakili secara sah oleh Larry Ridwan selaku CEO STI dan Darman Mappangara selaku CEO PT INTI. 

“Kami meyakini MoU ini akan membawa business opportunity yang semakin menjanjikan bagi Net1 Indonesia dan PT INTI,” tutur Larry Ridwan, selaku Chief Executive Officer STI. 

“Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dari dua perusahaan teknologi telekomunikasi Indonesia untuk tumbuh bersama dalam memajukan memberikan akses internet yang luas, mudah, dan terjangkau bagi masyarakat.”

Dukungan dari PT INTI ini akan memperlancar distribusi Net1 Indonesia terutama dalam hal penyediaan perangkat 4G LTE dan peranti pendukungnya kepada pelanggan STI, khususnya kategori pelanggan Business to Business (B2B). Dalam kerja samanya, STI dan PT INTI akan memasarkan produk dan koneksi internet menjadi sebuah solusi telekomunikasi secara bersama-sama. 


Menurut Larry, konektivitas internet berupa jaringan kabel atau nirkabel merupakan salah satu komponen penting selain sensor and actuator dan people and process, untuk mendorong berkembangnya era Internet of Things (IoT). Konektivitas berupa jaringan 4G LTE dari Net1 dan perangkat dari PT INTI ini diharapkan akan memberikan dampak positif guna memperlancar serta mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis berbasis IoT di lingkungan perkotaan maupun perdesaan. 

“Kami merasa bangga dipercaya oleh Sampoerna Telekomunikasi Indonesia untuk memproduksi perangkat 4G LTE yang mendukung frekuensi 450Mhz untuk layanan Net1, kerja sama ini merupakan sebuah langkah besar untuk mendorong perkembangan ekosistem IoT di Indonesia sehingga bisa memajukan industri dalam negeri secara  keseluruhan.” ujar Darman Mappangara, CEO PT INTI.

Lebih lanjut Darman Mappangara berharap nota kesepahaman yang dilakukan antara kedua perusahaan tidak berhenti sebatas penyediaan perangkat 4G LTE. Kerja sama ini juga membuka peluang untuk membangun roadmap business model, mengembangkan inovasi serta berkolaborasi untuk kerja sama strategis lainnya di masa mendatang. 

Sebagai satu-satunya pemain telpon nirkabel yang bergerak di jaringan 450 Mhz, STI akan terus berupaya untuk memberikan solusi alternatif berinternet dengan harga terjangkau. STI meyakini jaringan 4G LTE 450MHz cocok untuk digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia. Jaringan Net1 Indonesia diharapkan bisa menyediakan jangkauan yang luas bagi 260 juta penduduk Indonesia di lebih dari 14.000 pulau.