ArenaLTE.com - Sabtu pagi (20/7) masyarakat tanah air ramai oleh banyaknya nasabah Bank Mandiri yang saldo tabungannya berkurang dan bertambah. Tentu sebagian besar yang komplain di media sosial adalah mereka yang tahu saldonya berkurang. Ada yang ratusan ribu bahkan jutaan dan belasan juta.
Bank Mandiri sendiri dalam rilisnya yang diterima media dan masyarakat lewat Whatsapp menerangkan bahwa ada proses maintenance yang sedang terjadi. Bank Mandiri sendiri menjamin saldo nasabah akan kembali seperti semula.
Pakar keamanan siber Pratama Persadha menghimbau masyarakat untuk tenang dan menunggu maintenance Bank Mandiri benar-benar selesai serta mengembalikan dana nasabah. Dia berharap peristiwa ini tidak menimbulkan rush money di masyarakat.
“Bila memang penyebab utamanya karena maintenance, Bank Mandiri harus benar-benar memastikan sistem updatenya siap terlebih dahulu di lab pengetesan. Bila langsung diaplikasikan secara live memang selalu ada kemungkinan eror,” terang chairman lembaga keamanan siber CISSReC (Communication and System Security Research Center) ini.
Kedepan Bank Mandiri harus benar-benar menyiapkan sistemnya dengan baik, terutama saat maintenance dan update. Peristiwa berubahnya saldo nasabah bila ditelisik juga terjadi di Bank Mandiri pada 2017 dan 2018 dengan skala kejadian yang lebih kecil.
“Jangan sampai peristiwa saldo berkurang ini terjadi berulang kali. Nasabah bisa hilang kepercayaan, tidak hanya pada satu bank, bisa membahayakan sistem perbankan nasional,” jelas pria asal Cepu Jawa Tengah ini.
Pratama berharap ini menjadi pelajaran untuk seluruh pihak terkait. Apalagi Bank Mandiri adalah salah satu bank terbesar di tanah air. Harapannya untuk menjaga ketenangan dan kenyamanan nasabah, yang ujungnya adalah menjaga stabilitas nasional.
“Sejak siang kami amati, banyak yang mengeluh tidak bisa lagi mengecek mutasi saldo, bahkan beberapa melaporkan ATM juga relatif tidak bisa melakukan transaksi. Nasabah sangat dirugikan, harapannya Mandiri bisa memberikan kompensasi yang layak bagi seluruh nasabah Bank Mandiri,” tegasnya.
Akibat dari sistem yang eror memang dirasakan seluruh nasabah bank Mandiri yang kesulitan melakukan transaksi sejak Sabtu siang. Pratama berharap tidak ada satu rupiah-pun uang nasabah yang hilang dan tidak kembali.
“Teknologi informasi memang terus berkembang dan membuat perbankan semakin tergantung pada teknologi. Namun itu harus diikuti dengan standar keamanan yang tinggi, baik dari SDM, sistem dan teknologi yang dimiliki. Keamanan siber kini menjadi faktor yang sangat diperhitungkan oleh banyak negara dan investor sebelum menjalin kerjasama ekonomi,” terang Pratama.