ArenaLTE.com - Untuk mempercepat perwujudan wacana ekonomi digital, yang dikumandangkan Presiden Joko Widodo, Menteri Kominfo Rudiantara meminta operator mempercepat penghapusan jaringan 2G. Karena, untuk bisa berjalan, ekonomi digital membutuhkan dukungan teknologi 4G.

“Kalau bisa, pada 2018 nanti jaringan 2G sudah tidak ada lagi. Semua sudah 4G,” ungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) pada sebuah seminar di Jakarta, beberapa waktu lalu. Permintaan itu sendiri dimaksudkan untuk mendukung efisiensi atau penghematan industri telekomunikasi.,

Lebih jauh Menkominfo mengharapkan operator lebih berfokus pada layanan internet cepat berteknologi 3G dan 4G bagi masyarakat Indonesia. Sebab, saat ini tren penggunaan internet lebih tinggi daripada layanan suara dan pesan (SMS).

Tak hanya itu, menurutnya kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) akan mendorong harga (smartphone 4G-red) menjadi lebih murah, sehingga alasan untuk mematikan jaringan 2G menjadi lebih kuat. “Pengoperasian jaringan 2G sangat mahal dibandingkan jaringan 3G atau 4G. Untuk menghadirkan kecepatan data 1Mbps menggunakan GPRS relatif mahal dibandingkan saat memakai 4G.”

Tetapi, keinginan Menkominfo itu belum klop dengan Telkomsel. “Tak bisa langsung mematikan jaringan 2G. Butuh beberapa tahapan. Paling cepat baru bisa dilakukan pada 2021,” kata Ivan C. Permana, Vice President Technology & System Telkomsel, kepada wartawan.

[cIvan C. Permana, Vice President Technology & System Telkomsel
Ivan C. Permana, Vice President Technology & System Telkomsel

Ivan menegaskan, sebelum mematikan jaringan 2G, pemerintah  terlebih dahulu harus mematikan frekuensi TV Analog dan menggantikan dengan TV Digital. “Itu kan sudah beberapa tahun sebelumnya direncanakan, tetapi belum dilaksanakan. Itu dulu,” kilah Ivan sembari menambahkan, spektrum yang digunakan untuk TV Analog bisa digunakan untuk jaringan LTE.

Ivan menjelaskan, di penyiaran ada wacana mematikan TV analog dan menggantikan dengan TV digital, yang muncul sejak lima tahun lalu. Karena itu, kata Ivan, sebelum mematikan jaringan 2G, sebaiknya pemerintah terlebih dahulu mematikan TV analog. Penghentian TV analog, akan menjadi pembelajaran, bagaimana cara menghentikan layanan 2G.

Bagi Telkomsel, perkara menghentikan layanan 2G dan sepenuhnya menggelar layanan 4G bukan perkara mudah. Mereka memiliki basis pengguna 2G sebanyak 65% dari total seratus juta lebih pengguna.  Tantangannya, bagaimana memindahkan pengguna sebanyak itu agar beralih menggunakan layanan 4G. Kalau ternyata para pengguna itu tak mau pindah, Telkomsel jelas akan menanggung kerugian besar, karena pengguna 2G mereka notabene masih tercatat sebagai salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi Telkomsel.

Menurut Ivan, dalam hal ini operator tak bisa memaksa pengguna pindah dari 2G ke 4G. “Untuk bisa menggunakan layanan 4G, pengguna juga harus memiliki ponsel 4G. Kami kan tak bisa memaksa mereka membeli ponsel 4G. Operator tugasnya hanya melayani pelanggan,” tukas Ivan.
 

Baca :
Indosat Ooredoo Ungkap Alasan Spanduk Sindir Tarif Mahal Telkomsel
Berapa Tarif Ideal 4G Bagi Pelanggan Seluler Indonesia?


Oleh sebab itulah, kata Ivan, rencana pemerintah menghentikan layanan 2G pada 2018 nanti tidaklah visible. Banyak hal yang harus di pertimbangkan, serta ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum mematikan jaringan 2G. Harus ada edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat. Misalnya, mulai dihimbau agar tak lagi membeli ponsel 2G/3G. “Kan (edukasi) itu belum ada,” kata Ivan lagi.

Kepentingan masyarakat yang masih menggunakan jaringan 2G/3G juga harus diperhatikan. Apalagi, jumlah pengguna layanan 2G masih sangat banyak.  Mesti dipelajari bagaimana dampak yang muncul bila jaringan 2G ditiadakan.  “Masih banyak masyarakat yang belum atau tidak butuh Facebook, instant messaging, dan sebagainya. Mereka masih suka voice dan SMS saja. Ini harus dihormati dan dilayani dahulu,” ujar Ivan.

Terkait dengan tahapan yang harus dilakukan, Ivan menyebut, pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi, setelah itu edukasi, lanjut dengan menghentikan penjualan ponsel 2G. Ia memperkirakan, seluruh tahapan itu baru kelar pada 2021. “Keputusan  upgrade ke 4G ada di tangan pengguna itu sendiri. Tak bisa dipaksakan. Apa mau nanti ada demo 100 juta orang datang ke Monas untuk minta aktifkan 2G lagi?” pungkas Ivan.