ArenaLTE.com - Saat Uber memperkenalkan konsep berbagi tumpangan (ridesharing) kepada Indonesia pada tahun 2014, tak seorang pun dapat membayangkan betapa besar dampaknya dan menguntungkan bagi masyarakat. Namun demikian, tak menutup kemungkinan manfaat uber lainnya yang diberikan perusahaan juga berdampak bagi wilayah itu sendiri, terutama perkotaan.
 
Setiap mitra-pengemudi punya alasan tersendiri mengapa mereka bergabung bersama Uber - ada yang mencari uang tambahan untuk keluarga, bersosialisasi dengan orang lain, menabung untuk rencana pernikahan atau membangun usaha sendiri - namun mereka memiliki keinginan yang sama: bisa memperoleh uang tambahan dengan waktu yang fleksibel menyesuaikan dengan kehidupan mereka, bukan sebaliknya: hidup menyesuaikan waktu menguber rezeki. 
 
Data kami menunjukkan selama tiga bulan terakhir, 61% mitra-pengemudi menggunakan aplikasi Uber kurang dari 10 jam per minggu; sementara data Alphabeta menunjukkan, 46% mitra-pengemudi bergabung dengan Uber karena fleksibilitasnya dan 32% ingin memperoleh pendapatan tambahan. Uber juga berkontribusi dalam meningkatkan inklusivitas keuangan bagi mitra-pengemudi: 6% mitra tidak memiliki rekening bank sebelum bergabung dan 39% mitra lebih aktif secara finansial setelah bergabung dengan Uber.
 
Kota-kota juga memperoleh manfaat dari kehadiran Uber karena kemampuannya untuk membawa lebih banyak penumpang, melengkapi transportasi publik, mendukung pariwisata dan membuka kesempatan ekonomi.
 
Berdasarkan studi dari AlphaBeta, 6% penumpang telah berhenti menyetir dan 62% telah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi; 20% perjalanan di Jakarta dan sekitarnya diawali dan diakhiri di area-area yang kurang terlayani oleh transportasi publik, dan 8% perjalanan di Jabodetabek terjadi pada pukul 23:00 - 05:00, sementara data kami menunjukkan 30% perjalanan di Jakarta terjadi pada pukul 22:00-02:00.
 
Dengan semakin tingginya jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia, maka semakin banyak pula turis mancanegara yang sudah memiliki aplikasi Uber di telepon pintar mereka - ini membangun reputasi Indonesia sebagai tempat yang tetap terkoneksi secara global. Dalam tiga bulan terakhir, pengguna dari 76 negara telah menggunakan Uber di Indonesia - mayoritas berasal dari Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Australia dan Inggris.
 
Data dari AlphaBeta menunjukkan bahwa 43% dari mitra-pengemudi Uber sebelumnya tidak masuk dalam kategori angkatan kerja -diantara mereka, 28% menganggur, 8% tinggal di rumah, 4% pekajar dan 3% pensiunan.