ArenaLTE.com - Di tahun 2020, millenial akan menempati lebih dari 50% tenaga kerja di Asia Pasifik, bersama dengan tenaga kerja dari Generasi X, Y, dan Z yang memiliki kebutuhan dan keinginan beragam.
 
Perusahaan di Asia Pasifik harus mulai mengadopsi teknologi di tempat kerja masa depan, sehingga pegawainya dapat bekerja di mana pun, kapan pun, dan di perangkat mana pun yang mereka inginkan.
 
Lenovo perusahaan teknologi global bekerjasama dengan IDC untuk meneliti lebih jauh tentang pergeseran fundamental yang akan mengubah konsep bekerja dalam beberapa tahun ke depan.
 
Dalam pemaparan IDC InfoBrief, Powering Intelligent Transformation yang diprakarsai oleh Lenovo, terungkap bahwa kedepannya manusia dan bot akan bekerja bersama untuk mendorong transformasi digital (DX) di era Industry 4.0.
 
Masa Depan Dunia Kerja
 

Tren transformasi perusahaan terbaru mulai tahun 2019 dan selanjutnya akan menekankan pada otomatisasi, XaaS, pengalaman pegawai, dan dorongan untuk memiliki kemampuan di luar industri inti serta pengalaman untuk mendapatkan sumber pendapatan baru.
 
Dengan kurangnya pekerja di tingkat global, otomatisasi dan alur kerja TI yang bisa diotomatisasi akan membantu membebastugaskan lebih banyak manusia dan sumber daya lainnya agar lebih fokus pada tugas yang lebih strategis.
 
Pengadopsian teknologi cerdas dan solusi cerdas akan memberikan kemampuan pada perusahaan untuk mewujudkan tempat kerja yang lebih cerdas dan efisien di masa depan.


 
Pendekatan Holistik untuk Transformasi Tempat Kerja
 
Seperti yang didefinisikan oleh riset Future of Work dari IDC, perusahaan perlu mengambil strategi holistik untuk memanfaatkan teknologi digital di tiga aspek penting -tempat kerja, budaya kerja, dan tenaga kerja -sehingga dapat bertransformasi menjadi perusahaan yang intelligent.
 
Namun, sebanyak 60 persen perusahaan di Asia Pasifik kesulitan melakukan transformasi digital ini karena berbagai tantangan, antara lain tekanan dagang yang semakin berat, masalah keamanan dan identitas, privasi dan kedaulatan data, serta perpajakan dan proteksi intellectual property (IP).
 
Menurut Lenovo, teknologi dan kemampuannya untuk berinteraksi dan memotivasi pekerja serta mendapatkan produktivitas terbaik, merupakan kunci dan modal terpenting dalam perjalanan transformasi perusahaan, yaitu tenaga kerjanya.
 
Eddie Ang, Enterprise Director, Lenovo Asia Pacific mengungkapkan bahwa berinvestasi di teknologi seperti Device-as-a-Service, AI, dan AR menjadi penting untuk memenuhi keinginan pengguna akan mobilitas, fleksibilitas, dan konektivitas. Hasilnya, perusahaan akan mampu meningkatkan pengalaman pegawai dengan menciptakan tempat kerja yang lebih cerdas, lebih aman, produktif, dan kolaboratif.
 
Lenovo memberikan kemampuan kepada perusahaan dengan teknologi untuk menjawab ekspektasi tenaga kerja yang terus berevolusi dan memungkinkan terwujudnya transformasi enterprise.
 
Pegawai saat ini menginginkan kontrol terhadap tempat kerja dan ruang kerjanya -teknologi yang digunakan di rumahnya, juga ingin digunakan di tempat kerja. Selain itu, tiap pengguna memiliki pilihan yang unik untuk teknologinya, atau dikenal juga dengan sebutan digital wardrobe.
 
Lenovo memiliki serangkaian perangkat inovatif untuk memenuhi permintaan end-user, menyediakan pegawai dengan alat yang tepat untuk memaksimalkan produktivitas serta kolaborasi, selagi meningkatkan interaksi dan kepuasan pegawai.

Dengan bagian IT terbebas dari sebagian besar kontrol terpusatnya dan memberikan pilihan serta fleksibilitas kepada pegawai, Lenovo mengumumkan ThinkShield, yang memastikan keamanan perusahaan dengan melindungi pegawai serta pelanggan dari ancaman kejahatan siber, terutama dengan banyaknya jumlah kasus pencurian data.