ArenaLTE.com - Seperti halnya Apple dan Qualcomm, unit usaha Hi Silicon Huawei dalam mendesain prosesor smartphone juga tidak memiliki fasilitas pembuatan. Ketiga perusahaan teknologi besar ini bergantung pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), perusahaan independen terbesar di dunia, untuk memproduksi chip perusahaan.

Tapi sayangnya, Huawei memiliki masalah yang lebih serius dan berbeda. Perusahaan ini telah dianggap sebagai ancaman nasional oleh Amerika, karena berhubungan dengan Pemerintah Cina Komunis, sehingga masuk dalam daftar hitam departemen perdaganga US. Kendala ini, menjadikan Huawei akan sulit untuk mengakses rantai pasokannya di Amerika, termasuk Google.

Seperti diketahui, Huawei tidak dapat melisensikan Layanan Google Seluler, sehingga ponsel terbaru Huawei tidak dapat menjalankan aplikasi inti Android Google seperti Play Store, Gmail, Pencarian/search, GMaps, GDrive dan banyak lagi.  Meski tidak masalah di China, karena sebagian besar aplikasi Google dilarang, namun tetap berdampak pada penjualan unit internasionalnya.

Meskipun ada larangan, Huawei mengklaim bahwa telah berhasil menumbuhkan pengiriman handset 240 juta unit tahun lalu untuk dan melampaui Apple serta menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia. Namun sayangnya, berita ini menjadi buruk dikuping Donald Trump yang kabarnya akan membuat rencana baru untuk menjegal hal tersebut.

Saat ini, melalui Peraturan Langsung Asing memungkinkan AS untuk mengontrol ekspor produk asing harus mengandung 25% atau lebih konten dalam negeri. Beruntung bagi Huawei, TSMC tampaknya berada di bawah ambang batas ini. Namun, pemerintah AS sedang mempertimbangkan perubahan terhadap Aturan Direct Foreign yang akan menurunkan ambang batas menjadi 10. Pada tingkat itu, TSMC dapat diblokir oleh AS dari pengiriman Huawei chip yang dipesannya.

Apa yang bisa Huawei lakukan? Hal ini bisa berarti tidak ada chipset, maka tidak ada ponsel. Mengutip "laporan terbaru," MyDrivers yang mengungkapkan bahwa perusahaan perlahan-lahan akan mengalihkan produksi chip dari TSMC ke SMIC. Nama lengkapnya adalah Semiconductor Manufacturing International Corporation, adalah pabrik pengecoran logam terbesar di Cina. Kabarnya, Huawei mulai memberi tahu para insinyurnya untuk mulai merancang chip untuk SMIC akhir tahun lalu dan mempercepat desain seperti itu. Namun sayangnya, tidak jelas berapa banyak produksi chipnya diarahkan ke SMIC.

SMIC mengungkapkan bahwa menerima beberapa pesanan untuk chip FinFET 14nm baru dari Huawei tahun lalu. Produksi ini semula seharusnya diisi oleh TSMC. SMIC sedang membangun jalur perakitan canggih untuk sirkuit terintegrasi yang akan menghasilkan 35.000 wafer sebulan.

Sementara itu, TSMC diperkirakan akan segera mulai memproduksi chipset paling ambisius Huawei hingga saat ini. Dijuluki Kirin 1012, chip akan dibangun menggunakan proses 5nm TSMC. Chip Kirin 990 5G yang saat ini digunakan, diproduksi menggunakan simpul proses 7nm + EUV TSMC, berisi lebih dari 10 miliar transistor. Semakin banyak transistor yang ditemukan di dalam sebuah chip, semakin kuat dan hemat energi sebuah chip.