ArenaLTE.com - Huawei tampaknya benar-benar berambisi menjadi penguasa terdepan dalam hal teknologi smartphone. Itu ditunjukkan dengan mengenalkan chipset Kirin 980. Inilah chipset terbaru yang diklaim punya segudang keunggulan dibanding pesaing, termasuk pesaing terdekat, Qualcomm 845. Keberadaan Kirin 980 diumumkan pada ajang IFA 2018, yang berlangsung di Berlin, hingga 5 September mendatang.
Dalam sebuah laporan yang ditulis theverge.com, Huawei menyebut sejumlah alasan, kenapa chipset terbaru mereka ini bakal mengungguli para pesaing. Pertama, inilah chipset berteknologi 7 nm SoC (system on chips) pertama di dunia yang siap masuk ke tahap komersial. Berikutnya, ini juga chipset pertama yang menggunakan Cortex-A76 core, sudah dilengkapi dual neural processing unit (NPU), memakai GPU Mali G76, yang pertama mendukung 2,133MHz LPDDR4X RAM, serta dipasangi teknologi LTE Cat21, yang mampu ngebut dengan kecepatan hingga 1.4 Gbps. Hebatnya, dengan 6.9 miliar transistor di dalamnya, ukuran chipset ini tak lebih dari sebesar kuku saja.
Dual NPU yang disisipkan pada Kirin 980, membuat teknologi AI pada smartphone bekerja lebih cepat dan lebih baik. Dalam pengukuran di laboratorium, Kirin 980 mampu mengenali hingga 4.500 image per menit. Sementara Qualcomm 845 hanya mampu mengenali 2.371 image per menit. Dan jauh lebih tinggi dari Apple A11 yang hanya 1.458 image per menit.
Sektor fotografi termasuk salah satu yang mendapat upgrade besar. Menggunakan dual ISP (image signal processor) baru, Kirin 980 mampu meningkatkan proses kamera 46% lebih cepat –dibanding pendahulunya, Kirin 970. Termasuk, 23% lebih efisien dalam penggunaan daya, dan menurunkan angka latency hingga 33%. Kirin 980 juga menyajikan performa koneksi wi-fi yang lebih cepat, dengan clocking 1.7 Gbps, yang di atas kertas lebih tinggi dari Snapdragon 845 yang di angka 866 Mbps.
Aspek konsumsi daya yang lebih efisien memang jadi keunggulan lain. Arsitektur prosesor delapan intinya, terdiri dari dua prosesor berkapasitas 2.6 GHz, dua prosesor menengah 1.92 GHz, dan empat prosesor kecil Cortex-A55 1.8GHz. Kedelapan prosesor ini dirancang bekerja secara otomatis mengikuti fungsi yang sedang dijalankan.
Prosesor besar hanya akan bekerja bila smartphone menjalankan fungsi berat semacam game high-end. Sementara untuk fungsi menengah, seperti browsing, akses media sosial, cukup dilayani dengan prosesor menengah. Kalau sekadar untuk mendukung aktivitas latar atau music player, cukup dilayani prosesor kecil. Pengaturan seperti itulah yang membuat konsumsi daya menjadi lebih efisien dan efektif, tanpa mengurangi kinerja smartphone.
Dari hasil uji coba yang dilakukan di laboratorium Huawei, dengan arsitek seperti itu Kirin 980 mampu bekerja 20% lebih baik dibanding chipset 10nm (yang dipakai pada P20 Pro), serta 40% lebih irit dalam penggunaan daya. Ditunjang lagi pada sektor memory, di mana Huawei mengklaim Kirin 980 memiliki performa bandwidth 20% lebih baik dibanding Snapdragon 845, serta 22% lebih rendah untuk latency. Ini berarti, chipset ini mampu menjalankan aplikasi apapun lebih cepat. Seperti, mampu memproduksi 22% lebih tinggi untuk frame rate dalam aplikasi game, dan mereduksi pemakaian daya sebesar 32% lebih rendah.
Kabarnya, Kirin 980 siap diaplikasikan di smartphone pada bulan Oktober mendatang. Kabarnya lagi, smartphone pertama yang bakal mendapat kehormatan dipasangi chipset monster ini adalah tipe Huawei Mate 20, serta pada Honor Magic 2, yang merupakan sub-brand Huawei.