ArenaLTE.com - Tak diragukan lagi, Oppo adalah salah satu vendor yang berjuang sangat keras menunjukkan eksistensinya di pasar smartphone Indonesia. Perjuangan tak kenal lelah mereka membuahkan hasil dimana tahun ini mereka sukses menjadi vendor smartphone terlaris kedua di Tanah Air.
Oppo, produsen smartphone asal Tiongkok ini sejak awal memang punya komitmen serius di Indonesia. Perjalanan mereka mencapai posisi seperti sekarang ternyata didukung dengan berbagai strategi bisnis dan inovasi produk yang bisa mengakomodasi kebutuhan dan permintaan pasar.
Ekspansi Oppo ke pasar global dimulai sejak 2010 dengan membuka kantor di Thailand. Selanjutnya pada April 2013 mereka mulai menjajaki pasar Indonesia. Jika dihitung-hitung, baru sekitar 3,5 tahun lebih sedikit, Oppo mencoba peruntungan di sini. Tapi meski hanya seumur jagung sang vendor mampu mengukuhkan diri sebagai salah satu merek papan atas.
Untuk menjaring peminat, Oppo cukup agresif melakukan promosi memperkenalkan kualitas brand melalui iklan media cetak, televisi dan internet. Oppo sendiri mulai memasuki pasar ponsel di 2008 dimana kemudian smartphone pertama mereka yakni Find Me menembus market pada 2011.
Sementara di Indonesia, seri yang melenggang pertama kali adalah Oppo Find 5 yang mendarat 2013. Kemudian seri-seri lain susul menyusul masuk seperti Oppo R1 dan Oppo Find 7 tahun berikutnya.
Bersama dengan peluncuran Oppo Find 7 pada 2014, Oppo merilis teknologi yang disebut ‘Oppo VOOC Flash Charge’. Diklaim mampu mengecas baterai dari 0 ke 75% hanya dalam 30 menit. Teknologi ini pun lantas dipakai di berbagai seri berikutnya dan menjadi salah satu selling point utama Oppo.
Nah, di 2014, Oppo Indonesia mulai melakukan transisi total ke handset 4G LTE menutup tahun tersebut dengan menggelontorkan dua produk N3 dan R5. Oppo R5, kala itu melenggang dengan strategi sebagai ponsel paling tipis di dunia dengan ketebalan 5mm dan lebar 4,85mm. Sementara Oppo N3 menjadi seri yang hadir dengan inovasi kamera berputar otomatis hingga 206 derajat.
Lantas di 2015, Oppo mendaratkan R7 Series ke pasar Tanah Air. Kemudian, tepatnya Agustus 2015, Oppo Indonesia resmi mengoperasikan pabriknya di Tangerang yang punya nilai investasi 30 juta dolar AS. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 27.000 meter persegi ini merupakan pabrik pertama di luar Tiongkok dan terbesar kedua setelah pabriknya di Zhenchen.
Pembangunan pabrik tersebut sekaligus memperlihatkan komitmen sang vendor dalam mengikuti peraturan Pemerintah mengenai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang harus mencapai 20%. Lebih jauh, pembangunan pabrik juga mendukung strategi Oppo untuk menambah tingkat kepercayaan konsumen akan pelayanan purna jual dari smartphone Oppo.
Selanjutnya di 2016, Oppo datang dengan rangkaian F1, F1 Plus dan F1s yang merupakan amunisi di bawah label F series. Datang dengan tagline ‘selfie expert’, Oppo F1 adalah unit pertama yang mengibarkan bendera camera phone di Indonesia mulai Februari 2016. Sudah barang tentu, sektor fotografi menjadi andalannya.
Strategi Oppo Indonesia dalam menjaring konsumen Tanah Air cukup unik yakni dengan menggandeng brand ambassador yang tepat lantas menggeber penjualan offline secara masif di berbagai daerah sebagai strategi utama. Hebatnya, Oppo sanggup mengalahkan rivalnya yang lebih dulu eksis
Menurut data IDC Asia/Pacific Quarterly Mobile Phone Tracker pada kuartal ketiga tahun 2016, untuk pertama kalinya di pasar Tiongkok, vendor smartphone Oppo berhasil menyalip Huawei. Pencapaian ini sekaligus menjadikan Oppo sebagai penguasa pasar smartphone di Tiongkok pada Q3 2016.
Di Indonesia, Oppo berhasil merangsek ke posisi kedua berkat channel penjualan offline. Ditambah strategi pemasaran yang agresif, sponsorship dan promosi serta hadirnya produk yang inovatif telah membantu mendorong penjualan dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data terbaru IDC Quarterly Mobile Phone Tracker, Samsung dan Oppo di kuartal kedua tahun 2016 menjadi duo penguasa pasar smartphone di Indonesia. Samsung menguasai pasar dengan 26% market share dan Oppo berada di posisi kedua dengan 19% market share. Posisi ketiga diduduki oleh Asus sedangkan Advan dan Lenovo di posisi keempat dan kelima.
IDC mengungkap jika Samsung dan Oppo berhasil menguasai pangsa pasar karena keduanya secara aktif mempromosikan kampanye pemasaran besar-besaran di channel ritel. Oppo memperkuat strategi keberhasilannya dalam beberapa kuartal terakhir ini dengan menunjuk duta merek (brand ambassador) yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Saat meluncurkan Oppo F1 pada Februari silam, sang vendor menggandeng brand ambassador Rio Haryanto dan Isyana Sarasvati. Kemudian dua bulan kemudian, saat merilis F1 Plus, Oppo mengajak Chelsea Olivia dan Laudya Chyntia Bella. Dan, terakhir untuk Oppo F1s, mereka membawa Chelsea Island dan Reza Rahardian.
Ditambah berbagai strategi promosi serta aktivitas pemasaran offline yang gencar di daerah-daerah membuat Oppo sukses menjaring konsumen. Dan berkat keunggulan produk yang dimilikinya Oppo Indonesia bahkan sukses mencapai target penjualan yang dicanangkan yaitu penjualan 1 juta unit smartphone hingga akhir Agustus 2016 lalu.